10. APAKAH ITU RAISAA

489 200 22
                                    

Kringg,,,,,,,

Bel istirahat pertama telah berbunyi dengan sangat menggairahkan di jam makan siang ini.

Murid-murid bak anak ayam yang di kandangin emaknya pun keluar dengan sangat terburu-buru memenuhi panggilan perutnya yang mulai keroncongan.

Bel istirahat pertama adalah surga bagi siswa dan siswi SMA TRICAKRAWALA. Karna, di istirahat jam pertama ini waktu nya agak sedikit lama jadi murid-murid bisa leluasa menikmati makan siang nya.

Tapi berbeda dengan anrez. Dirinya kini masih harus mengerjakan hukuman yang di berikan bu ninik tadi di jam pertama. Hukuman akibat dirinya telat beberapa menit pada mata pelajarannya. Dan PR sejarahnya yang harusnya udah rio kerjakan tapi malah sama sekali gak dia kerjain.

Dan harusnya seusai jam mata pelajaran bu ninik selesai hukuman anrez juga selesai.

Tapi, apalah daya anrez. Semesta tak pernah mendukung nya dalam hal pelajaran dan hukuman. Dirinya lagi dan lagi mendapatkan kesialan.

Pak aroni, guru bahasa indonesia gak masuk di jam pelajaran kedua. Karna ia harus menjadi wali nikah untuk anaknya yang hari ini menikah.

Lengkap sudah penderitaan anrez. Pelajaran sejarah oleh guru paling meresahkan pun di lanjutkan di jam kedua. Dan hukuman tetap lah hukuman. Anrez masih harus menjalankannya hingga bel istirahat berbunyi.

"Yang di situ anrez belum bersih tuh!" Tunjuk bu ninik ke arah pojok lemari kelas.

Lagi dan lagi anrez di hukum membersihkan seluruh penjuru di kelasnya dengan bersih.

"Perasaan tadi udah saya pel deh bu! Kok kotor lagi sih? Jangan-jangan ibu yang sengaja kesini trus nginjek-nginjekin lantainya kan bu? Wahh parah banget sih bu!" Tuduh anrez.

"Heh! Mata kamu buta apa gimana? Itu kamu baru di pel terus kamu yang nginjek sendiri! Pakek nyalahin ibu segala lagi! Bercermin makanya kamu! Udah lah! Hukuman kamu ibu tambah lagi! Bersihkan toilet laki-laki habis ini!" Omel bu ninik.

Seketika itu juga anrez langsung.

"Ingin ku teriak!!!"

"Ingin ku menangisss!!"

Anrez langsung terduduk dengan dengkul sebagai tumpuannya. Anrez langsung berpura-pura seperti lagi menerima cobaan yang sangat berat yang memaksanya untuk tetap kuat walau itu menyakitkan.

"Bu saya gak bisa bu! Saya gak bisa di giniin! Ibu tuh keterlaluan deh sama saya! Ibu kayaknya punya dendam pribadi ke saya dah! Perasaan saya di sakiti mulu deh bu sama ibu!"

Woah nangis bombay ini mah anrez.

"Perasaan? Emang kamu punya perasaan? Alay kamu! Masa gitu aja nangis! Cowok bukan? Udah cepetan tugas kamu masih banyak!" Ucap bu ninik dengan santai.

"Anrez sabar! Ya allah anrez mohon padamu ya allah. Kirimkan malaikat penolong anrez ya allah! kayak raisaa, atau isyana kek anrez mau ya allah! Bersyukur banget malah!" Pinta anrez mengangkat kedua tangannya untuk berdoa.

Udah ngayal ampe ke langit ke tujuh anrez ini.

"Udah cepetan ibu keluar sebentar!" Ucap bu ninik seraya bangkit dari meja guru nya keluar kelas.

"Pergi saja engkau pergi dariku~" anrez menyanyikan sepotong lagu dengan sangat menghayati liriknya yang sangat menggambarkan dirinya kini yang tersiksa oleh guru yang sangat meresahkan itu.

"Udah selesai belom?" Tanya seseorang dari belakang.

"Bu! Ibu dengerin anrez ya bu! Ibu tuh bukan bunda saya! Bunda saya aja gak pernah ngehukum saya sampai segini menyakitkannya! Ibu tuh harus---" ucapan anrez terpotong saat dirinya berbalik badan dan melihat malaikat penolongnya datang.

[✔] 𝙸 𝙼 𝙿 𝙴 𝚁 𝙵 𝙴 𝙲 𝚃 𝙸 𝙾 𝙽 𝚂Where stories live. Discover now