[✓] I Promise You [WMMAP x reader]

Chap 7

Cuaca hari ini sangatlah cerah seperti merasakan kebahagiaan sekumpulan keluarga ini.

Di hari ulang tahun (name) yang ke-11 ini, kini bertambah 2 orang yaitu Athanasia dan Lily. Ulang tahun (name) tetap sederhana seperti sebelumnya.

"Selamat ulang tahun kakak! hehe." Ucap Athi sambil memberi hadiah untuk (name).
"Terima kasih Athi, hari ini Athi cantik sekali." Ucap Athi dengan malu-malu. "Terima kasih, tapi kakak lebih cantik." (Name) hanya terkekeh melihat adiknya yang lucu.

∆∆∆∆

"Margareth, hadiah ayah ada di kamar kan?" Tanya (name).
"Iya tuan putri, kapan itu akan diberikan kepada yang mulia?"
"Nanti, mungkin habis makan siang Margareth." Jawabku.

Makan siang (Name) hari ini steak, entah apa yang merasuki koki di istana sampai dia membuat steak di siang hari biasanya menu steak hanya untuk makan malam, kecuali ayah mau steak untuk menjadi makan siang.

(Name) menikmati makanannya dengan tenang dan damai. Sampai suatu saat makan tenangnya terganggu oleh aura dingin seseorang.

(Name) memutarkan kepalanya ke arah kanan dan melihat ayahnya yang berjalan ke arah tempat duduk di hadapannya.

Jauhkan jarak mereka, mejanya sepanjang itu ges. - Author

'Astaga.. ini sangatlah canggung membuatku tidak nyaman.' batin (name).
(Name) pun dengan cepat makan untuk pergi dari aura canggung yang luar biasa.

(Name) mengelap mulutnya dan beranjak pergi, tapi...
"Apa kau tidak pernah di ajari sopan santun?" Suara datar keluar sari mulut seseorang. (Name) membalikkan tubuhnya dan berkata

"Maafkan saya 'yang mulia', saya permisi pergi." (Name) menekan kata-kata 'yang mulia' dan pergi dari tempat makan.

Felix POV

"Apa kau tidak pernah di ajari sopan santun?" (Name) membalikkan tubuhnya dan berkata

"Maafkan saya 'yang mulia', saya permisi pergi." (Name) menekan kata-kata 'yang mulia' dan pergi dari tempat makan.

'Tunggu yang mulia? Bukannya putri (name) selalu memanggil yang mulia itu 'ayah'?" Batin Felix bingung.

Kulihat (name) tersenyum tipis kepadaku dan pergi melewatiku begitu saja.

Felix POV end.

∆∆∆∆

(Name) mempersiapkan diri untuk memberikan hadiah kepada Claude di ruang kerjanya.

Tok tok tok....
Pintu kantor dibuka oleh Felix seperti biasa.
"Permisi yang mulia saya ingin memberikan hadiah untuk anda." (Name) berjalan ke depan meja kerja Claude.

"Felix, tolong ambilkan berkasku yang tertinggal di perpustakaan." Felix mengiyakan dan pergi dari ruang kerja Claude.

Claude berjalan ke depan (name) dan mengambil hadiah dari tangan (name).
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

PLAKKK.......

"Ini untuk terakhir kalinya aku menerima hadiah busuk mu ini, aku tau kau melakukan ini hanya untuk membuatku melihatmu, hapuslah semua itu dari kepalamu karena aku tidak akan pernah menerimamu."

(Name) hanya bisa diam menundukkan kepala, menahan sakit di pipi akibat tamparan. Tapi ada yang lebih sakit dari tamparan, yaitu...

Hati.

"Sa-saya permisi ya-yang mulia." (Name) pergi dari ruang kerja Claude sambil menahan tangis.

∆∆∆∆

Di kamar (name)

"Apakah aku serendah itu? Sampai dia tidak ingin melihatku? Sakit...sakit sekali." Tangis (name) pecah pada saat itu juga di kamarnya.

Margareth dan Alex yang berada di luar kamar (Name) hanya dapat mendengar suara tangis yang begitu menyedihkan.

'Aku akan pergi dari sini, melatih diriku menjadi lebih kuat, aku sudah tidak peduli lagi sekarang.' - (name)

TBC.
========
Hai semwah...
Sorry kemarin nggak update hehe
karena gak mood aja sama otak lagi buntu. Sorry banget kalau Claude nye terlalu OOC 😥

Semoga kalian suka ya chapter kali ini. See you next chap👋🏻

Jangan lupa vote. Thank you ❤️

Sel,2 Feb 2021

[REVISI]