S1 [1]

209K 11.5K 7.5K
                                    

selamat datang di ff ku, aku mau peringatin kalo ini cerita b×b. bagi kalian yang nggak suka, silahkan out yaa:)

terimakasih, jgn lupa vote & komen!

****

Dia Na Jaemin, panggil saja Nana. Usianya baru 18 tahun, masih muda bukan? Ia hidup sendiri di dunia ini sekarang. Kemana ayah dan ibunya? Jawabannya tidak tau, karena dia sedari kecil tinggal di panti asuhan. Ia bertekad untuk keluar dari panti asuhan dan hidup mandiri.

Alasannya keluar dari panti asuhan dan mencari pekerjaan; karena aku tidak mau merepotkan ibu panti. Jujur saja, Jaemin tidak tega meninggalkan panti asuhan ini, banyak kenangan bersama anak-anak sebelum mereka di adopsi.

Jaemin mengikuti kakaknya, Lee Haechan, ah sebenernya dia bukan kakak kandungnya; karena dia sudah menemaninya sedari kecil ia menganggapnya sudah seperti kakak sendiri. Haechan pamit dari panti, dan bekerja di restoran. Ia juga sesekali mengunjungi panti untuk menjenguk ibu dan juga anak-anak disana.

Ia kira mencari pekerjaan itu gampang, ternyata susah. Ia sudah mengunjungi beberapa tempat untuk melamar pekerjaan, namun tidak juga mendapatkannya.

"Ah... Kemana lagi aku harus mencari pekerjaan?" Tanyanya entah pada siapa.

Jaemin menghela napas panjang, matanya mengarah ke salah satu toko kue diseberang sana. Sudut bibirnya terangkat, tersenyum dengan manis.

"Ini toko terakhir, semoga saja aku diterima disana," Rapalnya pelan.

Jaemin memasuki toko tersebut, wangi kue-kue menyeruak masuk ke hidungnya. Uh... ia jadi lapar, ia belum sempat sarapan dari tadi pagi. Kaki panjangnya berjalan kearah salah satu orang disana yang sedang mengawasi karyawan, itu pasti pemilik tokonya.

Jaemin berhenti dihadapannya, ia tersenyum lalu membungkukkan badannya. "Selamat siang tuan, saya Na Jaemin-"

"Ingin melamar pekerjaan disini?" Selanya membuat Jaemin canggung.

Jaemin mengangguk pelan, "I-iya tuan saya ingin melamar pekerjaan disini, tuan bisa melihat data-"

"Tidak perlu, kau diterima." Selanya lagi.

Jaemin membulatkan matanya, ia tersenyum lebar dan membungkukkan badannya. Orang di depannya hanya menunjukkan wajah datarnya, tidak ada senyum sama sekali.

"Terimakasih tuan, kapan saya bisa mulai bekerja?"

"Besok."

"Baik, saya akan datang kesini besok pagi," Ucap Jaemin sembari tersenyum.

"Ah tidak, kau bukan bekerja disini," Kata Orang tersebut sembari menggerakkan tangannya ke kanan dan ke kiri.

Jaemin mengerutkan keningnya, pikirannya mengarah pada hal negatif. Mungkinkah dirinya... Ah tidak mungkin!

"M-maksud tuan?" Tanya Jaemin dengan gugup.

Orang tersebut menghela napas, "Sebelumnya perkenalkan, aku Mark Lee, pemilik toko ini." Ujarnya tanpa mengulurkan tangannya.

"Aku menerimamu, bukan untuk bekerja di tempatku," Pemuda yang bernama Mark tersebut mengeluarkan kartu nama dari dalam saku jas nya.

"Kau akan bekerja di rumah adikku, besok datanglah ke alamat ini," Kata Mark lalu menyodorkan kartu nama itu pada Jaemin.

Jaemin menatap aneh kartu nama tersebut, lalu melihat Mark dengan tatapan bingung. Mark yang mengerti pun langsung menjelaskannya.

"Tidak usah khawatir, kau akan mendapatkan upah yang besar. Tugasmu adalah mengurusnya,"

Mr. J | NoMinWo Geschichten leben. Entdecke jetzt