Tampak Devan berusaha menguping dan tiba tiba perasaan sakit bercampur amarah.
Tampak Devan berjalan dengan rahang mengeras, tangan yg mengepal.

Devan berjalan dan menuju atap sekolah.

😠😠😠

Tampak Devan yang berusaha menenangkan diri.dengan dada yg naik turun.

Devan menutup mata dan mengingat kejadian tadi.

"Eh, kalian dengar nggak,katanya putri es kampus kita dijodohin"ujar salah satu mahasiswi.

"Oh,gue juga denger."Sahut yg lain.

"Putri es kampus kita itu kan,kak Naura Mahestri Adiguna?"tanya seorang mahasiswi.

"Iya, kakak Naura pemilik kampus sekalian CEO di perusahaan ADIGUNA"jawab mahasiswi lain.

"Kayaknya kak Naura nggak laku, makannya dijodohin hahahaha"ujar yg lain.

"Iya lah,dia kan putri es.gue rasa Devan dikasih pelet sama dia,supaya Devan ngejar ngejar dia"jawab yg lain menuduh.

____________###________

"Apa ,gue harus tanya Naura?"batin Devan yg segera mengambil handphone nya dan mencari kontak.
"Masa depan ku"itulah nama kontak yg diberikan Devan untuk Naura.

Setelah nya, Devan menghubungi nomor Naura.
Naura tidak menjawab panggilan.
Kenapa???

Tampak Devan frustasi.
Dia nggak bakal nyerah.
Entah lah,dia merasa tidak rela jika harus melihat Naura dengan pria lain.
Dia memang bukan siapa siapa,tapi salahkan hati nya yg udah jatuh cinta sama seorang putri es.

Tampak Devan menghela berat Lalu segera berjalan meninggalkan kampus.

________________###__________________

Hari ini Naura tidak ada kuliah,dia merasa lega setidaknya dia tidak harus mendengar gosip tentang dirinya yang telah tersebar luas.

Entah siapa yang telah membocorkan nya, karena di forum kampus berita perjodohan nya menjadi topik utama dan menjadi pembahasan hangat.

Dia tidak terlalu risau tentang pendapat orang lain, tetapi bagaimana dengan Devan?sial.seharusnya dia tidak perlu memikirkan  Manusia yang bernama Devan.
Tapi, hatinya selalu tertuju dengan apa yang dipikirkan oleh Devan? apakah setelah ini dia akan menjauhi nya? atau kah dia akan tetap berjuang?.ah sial hati nya selalu berharap Devan memperjuangkan nya.apakah dia pantas berpikir begitu?

"Naura"suara tegas tapi tenang membuyarkan lamunan Naura.

"Kenapa pah?"tanya Naura tersadar bahwa papa nya memanggil nya.

Keduanya sedang berada diruang tengah,  papanya membaca koran sedangkan Naura sedang berkutat dengan laptop dan berkas berkas perusahaan.

"Ada apa pah?"tanya Naura mengulang pertanyaan nya.

"Kamu nggak keberatan papa jodohin?atau kamu punya seseorang yang kamu cintai?"pertanyaan papa nya berhasil membuat Naura terdiam sesaat.

"Kenapa papa ngomong gitu?"tanya Naura pelan.

Tampak Roy menghela.
"Papa nggak mau nasib kamu sama kayak Maura. papa nyesel dan ngerasa bersalah sama maura.papa nggak mau kejadian 4 tahun lalu menimpa kamu"ujar Roy penuh penyesalan tersirat rasa bersalah dan kesedihan di wajah nya.

Spontan Naura mendekati papa nya dan memeluk nya.
"Papa, kakak Maura pasti Udah maafin papa.kak Maura pasti udah tenang di sana.
Lagian,Naura bakal turutin mau papa.
Naura juga nggak keberatan.jadi, please pa jangan terus terus ngerasa bersalah"ujar Naura  memberikan pengertian.

Roy tersenyum lalu membelai sayang rambut putrinya itu.

_______________________###__________________

Mobil sport Lamborghini Aventador berhenti di kediaman keluarga Adiguna.
Devan turun dari mobil tersebut.

Mengetuk pintu, beberapa saat kemudian seorang pembantu yang mempersilahkan Devan masuk.

"Pagi om,Tan"sapa Devan sopan menyalami Roy dan Dinda bergantian.

Tampak semua orang terkejut begitu pun dengan Naura yg tidak bisa menyembunyikan keterkejutan nya melihat Devan berada dirumahnya tanpa alasan.

"Eh,nak Devan. Tumben kesini nggak bilang bilang.silakan duduk nak."ujar Dinda tersenyum ramah segera duduk di bangku singel yg berhadapan dengan Roy dan Naura.

"Mau minum apa nak,biar ibu siapin"ujar Dinda tersenyum.

"Nggak usah Tan, Devan cuma mau bicara sama Tante,om, dan Naura. Tante duduk dulu bisa?"ujar Devan sesopan mungkin.

Dinda tersenyum kikuk dan menuruti perkataan Devan.
"Ada apa Devan?mau bicara apa?"tanya Roy serius yg tak kalah serius dng tatapan Devan.

"Sebelum nya, Devan izin bicara dan tolong jangan di sela. Apakah bisa?"tanya Devan yg dijawab anggukan oleh semua orang kecuali Naura yg berusaha mencari alasan kedatangan Devan kerumahnya dan ingin bicara tentang apa? Namun nihil, tatapan Devan tidak bisa dibaca dan tidak ada alasan yang bagus dia bisa kesini.

Sebelum berbicara Devan sekilas menatap Naura dan saat itu Naura juga sedang menatap nya.keduanya terdiam beberapa saat hingga Naura memalingkan wajahnya.

Devan menghela sebentar.
"saya telah mendengar bahwa Naura akan dijodohkan. mungkin, saya tidak berhak ikut campur atas perjodohan ini tapi ada satu hal yang harus om dan Tante tahu kalau saya mencintai anak om Naura mencintai anak om Naura Mahestri Adiguna dan saya menentang perjodohan ini. saya akan membuktikan bahwa saya pantas menjadi  pasangan putri om hanya ini yang ingin saya sampaikan"ujar Devan panjang lebar.

Tampak semua terpaku sedang kan Naura campur aduk.seharusnya dia marah? tapi, kenapa dia malah merasa senang bercampur haru?sial ini nggak bisa dibiarin.

Sebelum Roy berbicara Naura buru buru menarik Devan ke taman belakang.
Sebelum pergi Naura meminta izin dan sebelum ia mendengar Jawaban orang tua nya dia terlebih dahulu pergi.

Sesampai di taman belakang.
"Sekarang apa?"tanya Naura dingin sambil melipat kedua tangannya di atas dada.

________________###__________________
Reder: kok gantung Thor

Author:sabar ... Sabar..... kalau sempet nanti author lanjut.biar penasaran.hehehhe

Menurut kalian, sudah sampai part 15 gimana????
Oh,ya author  cukup sibuk dengan tugas sekolah truss author juga kadang badmood jadi jarang up.
Apalagi author saat ini ngerjain 4 cerita.
So, mohon pengertiannya 🙏🙏

Salam author bye🖐️🖐️🖐️

Putri Es-EndWhere stories live. Discover now