11. Teh Jepang untuk Abang Levi (PT 1)

262 33 4
                                    

Sore ini Connie dan Jean sedang mencari Teh Jepang pesanan Levi, sudah beberapa toko yang mereka datangi tapi tak kunjung menemukan Teh Jepang tersebut. Jean sudah tampak frustasi takut jika ancaman tadi siang yang Levi berikan akan menimpanya. Sesekali ia periksa handphone miliknya, menunggu Erwin memberi tahu alamat penjual Teh langganan Levi. Tidak jarang dia berdecak kesal setiap melihat Handphone

"Ckk, lama banget Bang Erwin"

FLASHBACK ON

Jean yang sedang berjalan bersama Eren dilorong kampus tampak sedang bercanda bahkan sesekali saling mendorong. DIantara teman-temannya yang lain, Jean nampak begitu lebih akrab bersama Eren dan Connie. Mereka bertiga bersama sejak SD namun ketika SMA, Eren memilih sekolah yang berbeda dengan Jean juga Connie dan disana lah dia bertemu dengan Armin. Setelah itu mereka bertemu lagi di Universitas yang sama, awalnya berempat sampai akhirnya ketika mereka mulai suka nongkrong sehabis kuliah, Disitulah mereka bertemu Reiner dan Berthold. Walaupun mereka 1 jurusan, kecuali Connie tapi Mereka jarang bertegur sapa. Karena kalau kata Connie

"Reiner sama Berthold tuh ibarat Google, tau segalanya termasuk daleman yang gua pake. Walaupun yang mereka tau tuh hal-hal negatif sih" disusul dengan Pukulan dikepala Botaknya oleh Reiner juga Berthold

Mahasiswi yang berada di lorong yang sama melihat takjub ketika Jean dan Eren melewati mereka. Rambut Man Bun Eren yang berwarna Hitam dan tubuh gagah Jean yang membuat mahisiswi Shigansina University tergila-gila

"Sok ganteng, najis" ketika melihat Eren yang mengedipkan mata pada Mahasiswi. Centil

"Memang ganteng gua, sirik aja" jawab Eren dengan wajah Sok nya. Jean yang melihat itu langsung merangkul Eren dan menghampiri segerombolan Mahasiswi yang dari jauh sudah memperhatikan dua lelaki ini

"Permisi, gue mau nanya nih kira-kira ya diantara kita gantengan mana?" Yang bertanya sudah pasti Jean. Bukannya menjawab, Para gadis itu hanya diam tidak percaya ketika dihampiri oleh dua lelaki populer ini

"Dijawab dong, cantik" lagi-lagi Eren mengedipkan matanya, mungkin dia berharap dengan cara seperti itu gadis-gadis dihadapan mereka akan memilihnya

"Gua kan? Denger tuh Ren, mereka ngakuin kalau gua lebih ganteng daripada Lu" dengan PD nya Jean berkata seperti itu, padahal para Gadis itu tidak ada yang membuka mulut

"Lu maksa namanya. Gini aja, yang milih gua acungin jarinya" kata Eren, tangannya mengacungkan jari telunjuk sambil memperhatikan para Gadis tersebut

Tidak perlu waktu yang lama, seorang gadis mengacungkan tangannya, Eren yang melihat itu tersenyum bangga

"Ackerman" kata Gadis itu, jari yang tadinya akan dia angkat keatas sekarang berpindah menunjuk belakang Jean dan Eren

"Ehem" suara yang Eren dan Jean ketahui

"Mampus, Je" kata Eren dengan wajah terkejutnya

"Laki-laki kok centil" kata Erwin yang kini berada didepan Eren dan Jean

"Mana Teh pesanan gue?" Kata Levi dengan tangan yang berada di hadapan Jean. Melihat itu Jean hanya menelan ludahnya, keringat sudah mulai bercucuran. Mahasiswi yang sebelumnya berada disitu langsung diusir paksa oleh Hange.

Bucinnya Erwin, tidak mau jika ada wanita lain yang mendekati Erwin kecuali dia kenal siapa orang wanita tersebut. Katanya

"Biar kalau dia deketin cowok gue, gue enak jambaknya gak perlu malu. Kan kita kenal" dengan cengiran khasnya

Sementara Jean, terlihat gugup. Langsung memasang wajah memelas

"Ya belum ada Bang"

"Teh, apaan Je?" Tanya Eren penasaran

I Love you, MikasaWhere stories live. Discover now