15. Main

284 25 8
                                    

Setelah liburan long Weekend mereka usai, mereka melakukan aktivitas seperti biasa. Jean masih suka mengajak Mikasa untuk sarapan atau sekedar pulang bersama dengan alibi ingin bermain ke rumah Connie. Mikasa sebenarnya tahu bahwa itu hanya alibi agar bisa mengantarkannya pulang, tapi Mikasa menikmati itu dan membiarkan Jean melakukan kegitan itu hampir setiap hari.

Levi yang menyadari jika kedekatan adiknya dan juga Jean, teman dekatnya sudah semakin lengket, membiarkan itu semua berjalan namun seperti biasa dia pasti akan meminta sesuatu jika mereka kedapatan pulang bersama. Jika pertama kali Jean membawakan Teh Jepang untuknya, sekarang sudah membawakan martabak, bakso dan segala macam makanan yang Levi pesan atau memang dirinya sendiri yang ingin membelikan

Mikasa sudah sering melarang Jean untuk berhenti menuruti semua permintaan Levi, tapi Jean tetap saja melakukan itu

"Itung-itung, nyenengin calon kakak ipar" katanya sambil cengengesan. Mikasa cuma geleng-geleng
.
.
.
Siang ini Jean mengajak Mikasa untuk pergi menonton film disalah satu mall yang dekat dengan kampus. Baik Mikasa maupun Jean, mereka selesai kuliah pukul 12 siang jadi masih ada banyak waktu yang bisa mereka gunakan

Karena film mulai pukul tiga siang, jadi Jean menggunakan waktunya untuk mengajak Mikasa makan siang. Mereka akhirnya memutuskan untuk makan siang disalah satu restoren jepang, tentu saja makanan yang di pesan tidak jauh dari Sushi ataupun Ramen

"Udah pernah makan disini belum, Sa?" Kata Jean memulai obrolan sambil menunggu makanan datang. Mereka duduk saling berhadapan

"Belum sih, kayanya baru ya?" Jawab Mikasa, padahal dia sering ke Mall ini tapi baru pertama kali makan di resto Jepang yang saat ini mereka tempati

"Iya baru, ya sekitar sebulan lah" kata Jean, Mikasa hanya mengangguk

Tidak lama kemudian pelayan datang dan memberikan pesanan mereka. Mereka memakan dengan sangat lahap, bukan karena lapar saja tapi karena Ramen disini enak. Mikasa berani sumpah, ini Ramen terenak yang pernah dia makan

"Ih enak banget kak" kata Mikasa sambil menatap Jean

"Emang, Sushinya juga enak ko. Coba deh" kata Jean yang langsung mengambil Sushi dan memberikannya pada Mikasa. Jean menyuruh Mikasa makan Sushi yang berada di sumpitnya, ya benar, Jean menyuapi Mikasa. Awalnya malu tapi tiba-tiba Jean menutup matanya

"Biar gak malu, aaaa" kata Jean sambil menutup mata. Melihat itu Mikasa tertawa dan dengan cepat memasukan Sushi itu ke mulutnya. Mata Mikasa berbinar, senyum terukir diwajahnya, Sushi ini enak, Jean yang sudah membuka matanya pun ikut tersenyum melihat Mikasa

"Gantian dong" kata Jean sambil memajukan duduknya agar lebih dekat dengan Mikasa

Hah?

"Ya masa aku doang yang nyuapin kamu" kata Jean dengan wajah cemberut. Mikasa tertawa sambil menutup mulutnya, jujur Jean ternyata bisa semanja ini, tampilannya saja garang tapi ternyata bisa Clingy di hadapan Mikasa

"Gemes" kata Mikasa sambil menatap Jean yang berada di hadapannya yang sekarang sudah menampilkan ekspresi kaget, mereka saling menatap sampai akhirnya Mikasa sadar telah mengatakan hal tersebut. Pipinya memerah malu, dia segera mengambil Sushi dengan sumpitnya lalu memberikannya pada Jean dengan terburu-buru

"Maaf kak, maksudnya ini Sushinya gemes" apa-apaan kamu Mikasa

Terlihat sekali dia malu juga canggung. Tidak mau melihat Mikasa yang gelagapan, Jean lantas tersenyum dan memasukan Suapan yang Mikasa berikan

"Kamu lebih gemes" kata Jean lalu melanjutkan makan ramen. Mendengar itu Mikasa makin malu, mati-matian dia menahan senyum dan ekspresi wajahnya agar tidak terlihat malu.

I Love you, MikasaWhere stories live. Discover now