12. Teh Jepang untuk Abang Levi (PT 2)

226 29 3
                                    

Jam menunjukan pukul 7 malam, saat ini Jean dan Connie sudah berada di rumah Mikasa. Hange dan Erwin masih terlihat ada dirumahnya

Mereka semua sedang berkumpul diruang tamu dengan posisi Jean disamping Levi

Terlihat dari raut wajah Hange dan Erwin seperti ingin tertawa namun tidak bisa karena Levi sudah menatap tajam pada pasangan itu

Jean dan Connie sangat tegang berada disini walaupun mereka sering berkumpul tapi suasana jika sedang dirumah Levi seperti beda

"Tegang banget lu" kata Hange tertawa disusul pukulan ringan ditangannya oleh Erwin yang berusaha menahan tawa

Jean dan Connie hanya tersenyum canggung menanggapi pertanyaan Hange

"Maaf ya Jean, gue gak ngirim alamatnya. Tuh si cebol, ngancem gak mau nemenin gue lagi" kata Erwin sambil menunjuk Levi dengan mulutnya, yang ditunjuk hanya melirik sekilas lalu menatap lelaki disampingnya tersebut

"Jadi Asa yang ngasih tau?" Katanya menyelidik

"Iya Bang, aku yang ngasih tau?" Yang menjawab bukan lelaki tersebut namun sang Adik yang tidak tahu sejak kapan sudah berada dibelakangnya sambil tersenyum

"Aku tau Abang tuh kalau beli teh ditempat yang jauh, lagian daerah sini mana ada Teh Jepang. Lagian udah mau malem, bahaya kalau bawa motor" katanya menjelaskan, tapi Levi hanya memutar bola matanya sebal

"Berarti lu kudu pake mobil je" kata Connie

Mendengar itu Erwin dan Hange lantas menunjuk Jean setuju sambil menganggukan kepalanya

"Bukan gitu maksudnya, bahaya takut ada orang jahat gitu. Ya pokonya gitu, kasian jadi aku kasih tau aja" lanjut Mikasa gugup takut jika mereka salah mengerti

"Ini ujian, Sa namanya" kata Levi sambil menatap Asa

"Ujian apa?"

"Ujian buat deketin kamu. Nih si Kuda pengen deketin kamu, Abang mau liat dia serius apa engga" kata Levi sambil menunjuk Jean

Mendengar itu Jean sudah pasti malu, apalagi disitu ada Erwin dan juga Hange. Jean hanya menggaruk tengkuknya.

Gugup

"Untuk kali ini ok dikasih tau Asa, gak apa-apa. Besok-besok kalau gue suruh harus cari sendiri" kata Levi lagi, tangannya dilipat di depan dada

"Lah emang bakal disuruh lagi?" Tanya Jean kaget

"Lah emang lu gak mau?"

"Lah masa kudu ini itu" kata Jean membela

"Yaudah lu gak boleh deket-deket Asa" kata Levi

"Mampus lu je" bisik Connie sambil cengengesan

"Aelah bang" kata Jean sambil menyandarkan dirinya pada sofa, memijat keningnya lalu meletakan telapak tangan diatas wajahnya

"Gak mau?" Tanya Levi

"Mau" jawabnya singkat dengan tangan yang masih diatas wajahnya

"Mau apa?" Tanya Levi lagi

"Mau Asa" jawab Jean sambil mengangkat tangannya yang berada diatas wajahnya, bibirnya terangkat. Bukan tersenyum tapi lebih ke cengiran yang menampilkan barisan gigi rapih nya

Bantal sofa yang sedari tadi dibelakang Levi kini sudah berada ditangannya lalu melemparkan tepat di wajah Jean

"Asa, Abangnya kasar" kata Jean, wajahnya dibuat semelas mungkin. Levi sudah siap akan melemparkan bantal yang satunya

"Abang ih" kata Asa sambil menahan tubuh Levi

"Najis banget, lebay" kata Connie

"Gak ada tukads-tukads nya lu Je" kata Erwin menggelengkan kepalanya

I Love you, MikasaWhere stories live. Discover now