#Udah tamat kalau mau baca jangan lupa Vote dan Komen ya. Terima kasih
Menceritakan kisah seorang duda dengan kedua belas anaknya dalam menghadapi kejamnya dunia ini!!
Bakal banyak kisah yang akan muncul di book ini, mulai dari:
- Kisah percintaan
...
Aku ketawa baca komenan kalian, semenjak Hyunsuk di panggil Mas di book ini kalian pada ikutan manggil mas di komen 😂😂😂
Ada yang minta
Layarin kapal Hyunsuk-Arin
Satukan Hanbin-Jennie
Gimana? Layarkan dan satukan gak?
Seperti biasa aku mau ngucapin terima kasih banyak buat kalian yang udah mau komen dan vote cerita ini 😊😊
Makin lama makin garing aja ceritanya, maaf ya semua jiwa recehku menguap ntah kemana 😭🙏
Selamat membaca 😊
Votenya jangan lupa 😊
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hanbin kini berjalan masuk kedalam gedung perusahaannya, semua staff dan karyawan menatapnya bingung, tumben-tumbenan Hanbin diam saja biasanya dia selalu menyapa staffnya dan melemparkan senyuman kepada mereka.
"Pagi pak" kata salah satu staff yang mencoba menyapa Hanbin
"Hm pagi" jawab Hanbin singkat tanpa senyuman
Staff itu hanya bisa tersenyum kaku lalu dia mempercepat langkah kaki-nya meninggalkan Hanbin karena ia takut dengan tatapan Hanbin yang terlihat tak seperti biasanya.
"Bin" sapa Wonwoo gak ada akhlak-nya "Tumben muka lo sepet, chat lo gak dibalas Dahyun?"
Hanbin menatap tajam Wonwoo, saat ini ia tidak ingin melawak makanya ia hanya diam tanpa merespon ucapan pria itu
"Fiks lo lagi ada masalah" kata Wonwoo "Mau cerita?"
"Nanti aja!" balas Hanbin lalu dia masuk kedalam lift untuk menuju ruangannya yang terletak di lantai lima
Wonwoo mengernyitkan dahinya bingung, tumben banget Hanbin seperti ini biasanya kalau punya masalah masih bisa haha hihi.
Hanbin kini duduk di kursi yang ada di ruang kerjanya dan dia menatap salah satu foto yang terletak diatas mejanya
"Sudah dua belas tahun Jen, dan sekarang kamu kembali" katanya pada foto itu
Kenapa Hanbin meletakkan foto Jennie di atas meja kerjanya?
Sebenarnya Hanbin belum sepenuh-nya bisa melupakan Jennie. Apalagi wanita itu adalah cinta dan pacar pertamanya. Sangat sulit sebenarnya menerima kenyataan ini. Dia sangat mencintai Jennie dulunya, mungkin sampai sekarang rasa itu masih ada, walaupun gak sebesar ketika mereka berdua masih bersama.
