Helena kembali pulih daripada kesan kemalangan yang dialaminya. Nasibnya baik , kerana Tuhan memberi peluang kedua untuknya berubah.
" Hai , ingat saya lagi ? "
" Er , siapa ek ? Kita pernah jumpa ke ? "
" Ni abang Megat. Ingat ke dekat abang yang awak pernah panggil abang hensem ni ? "
" Lah .. Megat ! Ingat siapa , ha Megat mana awek ? "
" Err ingatkan nak panggil abang. Hehe takda awek lagi. Awakla bakal awek saya. "
" Apa dia ? Aku jadi awek kau ?! Urgh lambat lagi ! Werk. "
Helena tertawa keriangan sambil mencapai kunci keretanya lalu pergi ke kolej. Sungguhpun sedihnya masih lagi terasa , tetapi dia tidak mahu mengabaikan pelajarannya.
" Aish , suka benor ya mengusik abang Megat awak tu. "
" Biarlah , siapa suruh masa kecik dulu dia buli El ha kan dah kena. Lagipun dia sebaya je dengan you , abang Iq. "
" Sebab dia sebaya lah awak kena hormat. Faham ? Awak bukan budak kecik lagi. "
" Yelah yelah , pergi dulu bang ! Eh salah , abang - abang. Assalamualaikum. "
" Waalaikumussalam. Haih , tengok adik kau tu ceria je kan. Dulu kecik - kecik lagi ceria , dengan gelak dia. "
" Yalah , asyik panggil abang hensem je , aku yang jadi abang dia ni jeles tau. Kau ni ada apa datang rumah aku ? "
" Taklah , aku ingat nak melamar adik kau. "
" Weh , kau serious lah ? "
" Ya , sebelum aku nak pergi Dubai next month. "
" Weh aku tak berani weh , soal hati tak boleh main - main bro. Adik aku bukan patung tau. "
" Ya , faham. Aku tanya je. "
Malam itu , sambil berkumpul di ruang tamu menonton televisyen , Faiq bersuara.
" El , abang Iq nak tanya sikit ni. "
" Kalau ada orang nak lamar El , El terima ? "
" Hahaha , siapa lah yang nak kat El ni bang ? "
" Just answer the truth , accept or not ? "
" Accept la kalau betul dia ikhlas sayangkan El. Siapa ni sebenarnya abang ? Serious la ? "
" Ya , abang Megat hensem awak tulah. "
Helena menekup mulutnya kemudian berdekah ketawa besar. Abang - abang yang lain juga seperti tidak percaya.
" Ya Allah , sumpah ni abang tak tipu. "
" Hm boleh la El accept je , Indra tu bukan siapa - siapa pun dalam hidup El. "
" Serious lah El ? After what he did to you ? "
" Apa abang Ayan ? You tau kan dia buat apa kat El before El accident ? El depressed pun semua sebab dia tinggalkan El. El ni bukan sesiapa pun dalam hidup dia , even sampai sekarang mana ada dia melawat El. "
" Tapi dia sanggup melawat El dekat hospital. Terbang jauh dari Canada you just let him go ? "
" Jap El tak boleh brain la , kenapa abang Ayan side dia ? "
" Sebab abang Ayan yang suruh dia pergi tinggalkan El , jangan teman El sampai El bangun. And now you just want to let him go ? Jujur , abang kecewa lah. "
Hayyan berlalu naik ke biliknya , sepertinya terlalu kecewa dan menganggap keputusan Helena itu adalah salah dirinya.
Terdengar ketukan pintu daripada luar bilik Hayyan namun Hayyan tidak membenarkan masuk.
" El nak masuk jugak , tak kira. Abang Ayan , cakap la dengan El. "
" Nak cakap apa lagi ? You nak kahwin dengan Irfan pergi lah. "
" Megat ? Megat tu takda pape pun lah. Kalau ada jodoh ada lah , okay kita bagi masa untuk dia kenal El , boleh ? "
" Serious ke ni El .. Soal hati tak boleh main - main tau El , abang kenal sangat Irfan tu. Kalau dia nak , dia akan dapatkan tau. "
" No point kalau dia suka , El tak suka kan ? "
Hayyan ikutkan juga kata adiknya itu , meski bukan dari darah keturunan yang sama , tetapi tetap ada rasa kasih sayang di dalam hatinya.
' Tuhan , andai dia bukan milikku , maka jauhkanlah dia dari ingatanku '
YOU ARE READING
Helena The Troublemaker
RandomAisya Helena. Ya , seorang gadis yang berambut blonde dan sentiasa ke mana - mana dengan berpakaian seksi. Disebabkan 'depressed' , dia suka membuat masalah sehingga cinta bertaut antara Helena dan Indra. Indra yang telah mengubah Helena menjadi seo...