Yeee akhirnya yang ditunggu-tunggu nongol juga. Ini part 7 yahh SUN
Selamat membaca,tapi jangan lupa vote dan komennya yahh. Kalau ada yang typo boleh kasih tau aku yahh. Bisa lewat kolom komentar atau yang dibawah ini:
IG: nhelcy kause
FB: Nhelcy Kau
Aku masih dalam tahap belajar ya SUN, jadi mohon bantuannya.
" Jantungku tak pernah terkendalikan detaknya saat aku berada didepanmu"
# nelci31
"Ah Ridho!" kata Pretty setelah otaknya dengan cepat berhasil mengenal pemilik suara itu.
" Hehehe, ini untuk mu."
" Buat aku? Kenapa kamu kasih aku bunga? "
" Ya iyalah. Gak kenapa-kenapa kok" jawab Ridho sambil berusaha menormalkan detak jantungnya yang berdegub kenjang dan mungkin sedikit lagi akan terlepas.
Bahkan tanpa sadar panggilan lo-gue udah berubah jadi aku-kamu
"Oh, tapi kamu kenapa, kok muka kamu merah gitu? Kamu sakit yah?" Tanya Pretty sambil meletakkan tangannya di keningnya Ridho.
Dengan cepat Ridho mengambil langkah mundur untuk menghindari tangan Pretty. Ia takut Pretty tahu kalau ternyata wajahnya merah itu bukan karena sakit tapi karena gugup.
"Pret, ini bunganya! Gue kuliah dulu yah udah telat nih."
Ridho langsung berlari meninggalkan Pretty setelah Pretty menerima bunga tersebut. Sebenarnya tadi itu hanya alasan Ridho untuk pergi dari hadapan Pretty supaya jantungnya kembali berdetak dengan normal.
Pretty masih berdiri ditaman itu dan memandang seikat bunga yang kini ada dalam genggamannya. Ia masih mencari tahu apa alasan Ridho memberikan bunga padanya. Seribu jawaban muncul diotaknya dan membuatnya pusing sendiri.
" Cie... yang dikasih bunga. huhui" Goda Remini ketika dilihatnya seikat mawar merah dalam genggamannya Pretty.
"Siapa yang kasih?" Tanya Remini lagi penuh penasaran.
" Si Ridho. Aku masih bingung kenapa dia kasih aku bunga. Apa maksudnya coba." Jawab Pretty sambil menarik napas dan memanyungkan bibirnya dan diselingi dengan menggeleng kepala.
"Ohh, mungkin itu bunga tanda minta maaf kali" Remini berhenti berkata-kata sejenak lalu dia menutup mulutnya dan berkata lagi " atau jangan-jangan Ridho suka sama..."
" Stop!!! Gak mungkinlah. Jangan aneh-aneh deh." Dengan cepat Pretty mendaratkan jari telunjuknya dibibirnya Remini.
"Apa yang gak mungkin? Semua itu mungkin kali. Hari ini lo boleh gak percaya sama gue tapi liat aja nanti."
"Apa sih, udah jangan ngaco deh."
Pretty menggenggam tangan Remini lalu mereka pergi untuk mengikuti kelas pagi ini.
***
Setelah kelas pagi selesai, Pretty pergi keperpustakaan untuk untuk melengkapi bahan belajarnya. Dia berjalan dengan santai sambil sesekali merapikan rambutnya. Tiba-tiba Pretty terjatuh kelantai karena diterpa oleh sebuah benda yang mendarat tepat diubun-ubunnya lalu Ia pun meringis kesakitan.
Diantara banyaknya orang ditempat itu tak ada satu pun yang berniat untuk menolongnya, ia berusaha bangun untuk mencari tahu siapa pelaku kejadian tak beradap ini.
YOU ARE READING
INSECURE
General FictionIni cerita gak ada deskripsinya soalnya bingung mau gimana😂 Kalau mau, baca aja! Kalau gak mau juga gak papa! Skip Aja! Tapi bagi yang baca jangan lupa VOMENT!😎
