Dirga dan Bulan

1.1K 68 0
                                    

"Hua ... bapak ngapaiin peluk-peluk saya?!"

Dirga menggeliat khas orang bangun tidur. Laki-laki berparas tampan itu mengerjabkan matanya, guna untuk mengumpulkan nyawanya.

Bulan menatap tajam ke arah Dirga. Sedangkan Dirga, hanya menatap malas wanita di depannya ini.

"Kenapa?" tanya Dirga seraya menatap Bulan dengan alis berkerut.

Gadis itu memberengut 'kan bibirnya kesal. Sudah jelas-jelas bahwa Bosnya itu sudah memeluknya, tapi ia bersikap seolah-olah tidak ada terjadi apa-apa dengan keduanya.

"Bapak ngapaiin peluk-peluk saya?" tanya gadis itu menatap tajam Dirga. Aura permusuhan tercetak jelas di mata indah milik Bulan.

Dirga menyerengitkan dahinya bingung. Bukan ia yang memeluknya, tapi gadis di depannya ini yang memintanya untuk memeluk dirinya.

"Jangan geer!" Tak mau ambil pusing, Dirga lebih memilih bangkit lalu, menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya.

Gadis itu semakin kesal kepada Dirga, tapi tidak bisa dipungkiri bahwa ia juga senang Dirga memeluknya. Bulan memukul kepalanya pelan. Oh, ayolah ... apa yang sedang ia pikirkan.

Terdengar gemericik air dari dalam kamar mandi, Bulan yakin bahwa Dirga sedang mandi. Tak lama kemudian Dirga keluar dari dalam kamar mandi dengan bertelanjang dada. Rambutnya yang basah terkena air menetes membasahi wajah tampannya.

Bulan memelototkan matanya takjub. Lengan  kekar, tubuh atletis dan jangan lupakan perut six-packnya itu. Ya Allah ... Nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan. Sungguh, Bulan adalah gadis beruntung yang bisa melihat tubuh atletis Dirga.

Dirga menatap heran Bulan, gadis itu  menatapnya tidak berkedip sama sekali. Aneh! Pikir Dirga. Bulan bangkit dari ranjang Dirga, ia menghampiri Dirga yang masih berdiri di ambang pintu kamar mandi. Dengan tidak tau malunya, Bulan menyentuh perut indah Dirga.

"Aaa ... gemesnya ...!" teriak Bulan yang masih menyentuh perut Dirga dengan satu tangan menutup mulutnya.

Gadis itu seperti terhipnotis saat melihat tubuh kekar Dirga.

"Ekhemmm!" Deheman Dirga menghentikan aksi Bulan. Laki-laki di depannya itu menatap datar ke arah Bulan.

"Maaf, Pak," serunya seraya tercengir. Menggemaskan! Tetapi, tetap saja bahwa gadis di depannya ini sangat menyebalkan.

"Minggir!" Bulan patuh. Ia pergi dari hadapan Dirga, tapi sepertinya hari ini adalah hari kesialan Bulan. Lantai tempat mereka pijak sedikit basah, akibat tubuh Dirga yang masih sepenuhnya belum kering.

"Aaaaa ...!" Tubuh Bulan terhuyung ke belakang, tapi dengan cepat Dirga menarik tubuh Bulan ke pelukannya. Wajah Bulan bertubrukan dengan dada bidang milik Dirga, aroma mint tercium jelas di indra penciumannya.

Tetesan air mengenai wajah cantik Bulan. Gadis itu mendongak, menatap wajah Dirga dari bawah dan itu semakin terlihat tampan. Sungguh, wanita yang mendapatkan Dirga akan sangat merasa beruntung.

'Sial! Kenapa jantung saya semakin berdetak dengan kencang? Gadis ini!' Dirga membatin, tapi masih dengan menunjukkan wajah datarnya.

Suara detak jantung Dirga terdengar dengan sangat jelas di telinga Bulan. Gadis itu tersenyum miring, ia akan membalaskan dendamnya kepada Dirga.

"Hayo! Jantung bapak kenapa jedag-jedug gini?" tanya Bulan dengan senyum menggoda.

'Sial! Gadis ini!'

"Dirga! Apa-apaan ini?!"

Deg!

Bos Galak (ON GOING) Where stories live. Discover now