Bulan dan Dirga

1.1K 69 0
                                    

Bulan mengelap peluh di dahinya, meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku lalu, membaringkan tubuh lelahnya di kasur king size milik Dirga.

"Capek?" tanya Dirga diiringi dengan kekehan kecil. Dirga menyodorkan jus jeruk kepada gadis yang tengah terbaring di atas kasurnya.

Bulan mengangguk lalu, menerima jus jeruk yang disodorkan Dirga. Meminumnya dengan rakus sampai ke titik akhir. Setelah gelas itu kosong, ia kembali menyodorkan gelasnya ke Dirga.

"Nih!" Bulan menyodorkan gelas itu lalu, kembali berbaring di ranjang Dirga tanpa rasa bersalah.

Dirga menatap tajam ke arah Bulan. Sedangkan Bulan? Gadis itu hanya tersenyum manis. Dirga menghembuskan napas kasar, meletakan gelas kosong itu di atas meja kerjanya.

Laki-laki itu berjalan menghampiri Bulan seraya melepaskan kemejanya yang masih lembab akibat siraman air dari Bulan. Meninggalkan t-shirt putih polos yang membalut tubuh kekarnya. Bulan menatap was-was ke arah Dirga, lalu menutup dadanya menggunakan telapak tangan.

"Jangan berfikir aneh-aneh! Saya tidak selera dengan tubuh rampingmu!" jawab Dirga yang seolah-olah tau pikiran Bulan. Gadis itu meringis, menyembunyikan wajahnya yang memerah.

Dirga menaiki ranjangnya, lalu membaringkan tubuh kekarnya di samping Bulan. Memejamkan matanya yang perlahan dihantui rasa kantuk.

"Pak Dirga." Tidak ada sahutan dari sang pemilik nama.

Gadis itu melirik ke samping, memperlihatkan Dirga yang sedang tertidur pulas. Bulan mendekat ke arah Dirga, menatap Bosnya yang sedang tertidur dengan jarak yang cukup dekat. Bahkan dengkuran halus dari Dirga bisa di dengar oleh telinga Bulan.

Senyum manis mengembang di bibir mungilnya, ia sangat menikmati wajah tampan Dirga dari jarak yang cukup dekat. Tanpa ia sadari, tangannya terulur untuk mengelus rahang kokoh milik Dirga.

"Ya ampun ... gemes banget! Pipinya, hidungnya, bibirnya, awww ...!" seru Bulan histeris. Tangannya tidak berhenti untuk mengelus setiap inci wajah Dirga.

Seketika tangan Bulan berhenti, saat kelopak mata Dirga terbuka secara perlahan. Gadis itu mematung dengan wajah yang pucat pasi.

"Sudah puas, hem ...?" tanya Dirga dengan suara serak. Bulan tersenyum kikuk, menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Gadis itu merasa malu karna tertangkap basah sudah berani menyentuh wajah bosnya tanpa izin dari sang pemilik wajah.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Bulan memilih bangkit dari ranjang, tapi Dirga tidak akan membiarkannya lolos begitu saja. Dirga menarik pinggang Bulan, membuat gadis itu kehilangan keseimbangannya. Alhasil, tubuh rampingnya terjatuh di atas Dirga, kepalanya membentur dada bidangnya.

Dirga adalah laki-laki normal, ia juga memiliki  hasrat kepada wanita, tapi ia bukan tipe laki-laki yang akan mengambil kesempatan dalam kesempitan. Dirga langsung mendorong tubuh tamping Bulan tanpa perasaan, sampai gadis itu tersungkur di lantai.

Bulan meringis, mengusap bokongnya yang terasa sakit lalu, beralih menatap Dirga yang menatapnya datar.

"Saya pulang!" seru Bulan ngegas. Gadis itu berjalan seraya mengelus bokongnya yang terasa panas.

"Biar saya antar."

"Gak usah!"

Dirga menghembuskan nafas kasar, wanita memang menyebalkan! Ia mengambil jaket denim yang ada di kursi kerjanya lalu, menghampiri Bulan yang sudah berada di ambang pintu. Dirga menarik pergelangan tangannya, membuat tubuh gadis itu berbalik dan menghantam tubuh kekarnya. Bibirnya tanpa sengaja bersentuhan dengan kening gadis itu.

Jarak yang cukup dekat dan bibir yang tidak lepas dari keningnya membuat desiran aneh keduanya. Tidak ada yang berniat melepaskan sentuhan itu, keduanya masih berlarut dalam kenyamanan. Ada perasaan nyaman dan ... cinta, mungkinkah itu cinta? Hanya author yang tau.

"Dirga." Tubuh keduanya menegang.

Bersambung

Ini Bulan yang di ajak malam mingguan😂

Ini Bulan yang di ajak malam mingguan😂

ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।
Bos Galak (ON GOING) जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें