38-Pertandingan Basket

Start from the beginning
                                    

"Salim," ucap Syera sedikit malu, tangannya ia julurkan lagi didepan tubuh Arga.

"Tumben, gak kesambet 'kan?"

"Serius lah! Gue marah nih," Syera menekuk wajahnya. Ini yang tidak disukai dari Arga, suka bercanda.

Arga tertawa gemas, tangan kirinya bergerak mengacak-ngacak rambut Syera, sedangkan tangan kanannya mengambil telapak tangan Syera, kemudian menempelkan punggung tangan kekar itu pada bibir mungil milik istrinya.

"Semangat ya, suami!" Seru Syera, tubuh mungilnya menabrak tubuh kekar Arga. Memeluknya dengan erat.

"Gemes banget, istri siapa ini, hm?" Arga mencubit gemas kedua pipi Syera.

"Kalo udah sampe sana jangan lupa kabarin gue, nanti kalo lo nyasar 'kan bahaya. Gue tidur sendirian dong," ujar Syera pura-pura sedih.

Arga terkekeh. "Gak bakal, sayang. Kalo pun nanti kesasar pasti balik lagi,"

Syera menatap lugu mata tajam itu. "Emang bisa?"

"Bisa,"

"Bisa balik kesini kalo kesasar?" Tanya Syera lagi dengan lugunya. Mungkin pengaruh dari Arga yang selalu membodohi otak Syera.

"Enggak." Jawab Arga. Gelengan kecil ia perlihatkan pada gadisnya.

"Katanya bisa,"

"Iya, bisa. Tapi baliknya disini," Arga menyentuh dada Syera dengan jari telunjuknya.

"Masih pagi jangan gombal!" Syera memukul pelan lengan kekar milik Arga.

Arga tertawa hingga matanya sedikit menyipit. Untuk pertama kalinya Syera baru sadar, suaminya ini begitu tampan, sangat tampan. Mata bernetra coklat itu tak sedetik pun teralihkan pada objek didepannya ini.

Sampai sentuhan yang terasa dikepalanya ia baru tersadar. Mengerjapkan matanya berkali-kali dan kembali menatap sang pemilik mata tajam itu.

"Mau cium dulu gak?" Tanya Arga dengan senyum jahilnya.

"Kan tadi udah,"

"Lagi," ucap Arga.

Syera menghela nafasnya pelan, mau nolak takut dosa. Gadis itu perlahan menganggukkan kepalanya. "Tapi dipipi aja. Awas aja kalo sampe geser dikit!"

Mau tidak mau Arga menganggukkan kepalanya. Walaupun cuma dipipi wajib disyukuri, kapan lagi coba pagi-pagi modus begini.

Arga memegang rahang Syera dengan kedua tangannya. Memiringkan wajahnya untuk mengecup pipi sebelah kanan gadis itu, kemudian memiringkan wajahnya lagi untuk mengecup pipi yang sebelah kiri.

Menarik wajahnya dari pipi Syera dan memandangi wajah gadisnya yang nampak memerah.

Satu kecupan terakhir mendarat hangat dikening Syera. "Terakhir ini buat bonus,"

"Tumben gak nyosor di bi---"

"Emang mau?" Potong Arga. Syera menggelengkan kepalanya dengan cepat.

ARGANTARA Where stories live. Discover now