Bagian 9 : Rintihan

113 17 3
                                    


Para Yakuza mulai mendekati Tetsurou. Mempersiapkan kepal tangan mereka tuk memukulnya.

Tetapi sebelum hal itu terjadi, Tetsurou memukul lebih dulu salah satu anggota yang terdekat sampai pria itu terpental dan jatuh di kursi santai membuat benda kayu itu hancur.

Selanjutnya, dia menendang beberapa orang hingga terjebur kolam. Kemudian mencekal dan membungkam seorang yang berteriak seraya menyerangnya, lalu mendorong orang itu sekuat tenaga membuatnya terbaring dengan kepala membentur lantai.

Salah seorang Yakuza langsung panik, mengeluarkan pistol walau benda itu beresiko di pertarungan jarak dekat. Karena jika Tetsurou lebih cepat, serangannya pasti digagalkan.

Benar saja, Tetsurou lebih dulu menendang tangannya dan senjata itu terlempar jauh.

Akibatnya, anggota yang lain berhenti menyerang. Terlihat kesal dan berpikir keras bagaimana melumpuhkan sang informan.

Dor

Suara tembakan itu bukan dari anggota Yakuza di hadapan Tetsurou. Melainkan arah pintu keluar di mana Naomi tengah menuju ke sana.

Manik hazel si tampan terpaku menatap arah yang Naomi tuju. Keterkejutannya tak bisa dicegah.

Saat itulah Yakuza mendapat celah dan menyerangnya. Meraih bongkahan kursi yang tadi hancur dan memukulkannya ke belakang kepala Tetsurou sampai benda itu patah.

Seluruh Yakuza terdiam dengan senyum yang mengulas lebar. Melihat darah mengalir membasahi wajah Tetsurou membuat mereka puas.

Pandangan sang informan kabur, kepalanya pun pusing, hanya sisa beberapa detik sampai dia tak akan sadar diri. Namun, dia menolak untuk itu, menggelengkan kepala cepat agar kesadarannya tetap terjaga.

Belum sempat rasa pusingnya hilang, punggungnya ditendang sampai ia terhuyung hampir tercebur kolam. Tetapi pria itu bisa menyeimbangkan tubuhnya kembali. Seringai kesalnya tersungging di bibir. Maka sebelum penendangnya menurunkan kaki, ia meraih kaki tersebut dan membanting tubuhnya.

Dia sukses membuat Yakuza yang tersisa tercengang.

Tetsurou segera menghabisi. Menendang, memukul sampai pingsan, dan mematahkan lengan.

Sampai mereka tak dapat bertarung.

Dor

Lagi.

Suara itu terdengar dari arah yang sama.

Menyadarkan Tetsurou bahwa dirinya tidak bisa bernafas lega dan istirahat sejenak. Informan itu berlari, segera menuju tempat Naomi.

~~~

Gadis cantik penulis novel kini merintih, berteriak kesakitan di hadapan Yaku. Yakni pelaku yang memperdengarkan suara tembakan kedua pada Tetsurou.

Dia tercengang ketika Naomi bisa menghindari tembakan keduanya. Walau tidak sempurna karena lengan kirinya tergores peluru.

Panas dan perih yang luar biasa bisa Naomi rasakan, menimbulkan keringat dingin di wajah. Baru kali ini dia merasakan rasa sakit yang teramat sangat. Sampai ia enggan bergerak walaupun Yaku kembali membidiknya, kali ini ke kepala Naomi di mana ujung pistol menyentuhnya.

Wajahnya memucat, antara terus menahan sakit dan ketakutan. Dia benar-benar akan mati jika tidak menghindar. Perlahan, ia menggerakan tangan kirinya merogoh saku celana sisi kiri, sementara tangan kanannya sibuk memegang kuat lukanya guna meminimalisir darah yang mengalir.

Yaku berada di sisi kanannya, sedangkan Naomi menghadapkan tubuhnya ke kiri, jadi pria itu tidak akan curiga akan pergerakan tangan kirinya, terlebih tangan itu juga terluka. Walau menggerakkannya menambah rasa sakit juga menambah darah yang mengalir, tidak ada pilihan lain selain menahannya.

Call You MineWhere stories live. Discover now