Taehyung menepis, tatapannya menggelap. Menarik kencang rambut wanita yang tadi sengaja memberikan kesan jelek di hadapan wanitanya. "siapapun kau, tidak akan lolos kau dariku saat ini juga. Tunggu aku dan selesaikan semua ini!" Titah Taehyung dengan penuh penekanan, dan melepas cengkeramannya. Membuang tubuh wanita itu menjauh darinya. Melangkah dengan langkah pasti, sedikit berlari agar bisa mencegah wanitanya pergi. Min jae harus tau kebenarannya.

Karna ini termasuk kedalam sebuah manipulasi, bahkan Taehyung sendiri tidak sadar. Bisa saja dia terhipnotis.

Tapi naas usahanya menghentikan Min jae tidak terlaksana dengan baik, wanitanya sudah pergi menjauh. Mungkin saja membawa kekecewaan yang mengisi relung hatinya. Maka saat itu juga Taehyung berbalik, kembali melangkahkan tungkainya masuk kedalam rumahnya, tempat dimana ada sosok lain yang belum jelas siapa dan kenapa bisa dia melakukan semua ini.

"Ryu..Ryu..apa kau ini benar-benar amnesia? Hukuman apalagi yang kalian terima untuk mempertaruhkan kelayakan kalian masuk kembali menyambangi surga? Belum puas menjadi yang terbaik di kerajaan?" Wanita itu duduk di meja televisi tepat di hadapan Taehyung yang baru saja masuk kedalam rumahnya dan Jungkook yang masih pada posisi semula, menyilangkan kakinya. Menampilkan kaki jenjang indahnya, di depan lelaki yang menatap penuh amarah padanya.

Entah apa yang terjadi, tiba-tiba Jungkook mencengkram kuat surainya. Mendapat sakit yang tiba-tiba menyerang syaraf otaknya. Menghantarkan beberapa memory yang sedang menusuk langsung kedalam hatinya. Menyisakan sakit yang mengguar menguasai seluruh syarafnya.

"K-kau-" Jungkook terbata, mana dia sangka jika di kehidupan saat ini mereka kembali bertemu. Wanita yang pernah menolongnya saat dirinya tersesat ditengah hutan saat melakukan pelarian ditengah sakit hati yang mengikis habis hatinya mengetahui pernikahan sang kakak dan wanita yang dia cinta. Dia ini adalah wanita yang memberikan kehangatan di malam-malamnya yang sunyi dan pedih, sekaligus tindakan bodoh yang mengundang kesialan berakibat fatal. Bukan hanya fatal, tapi benar-benar menghancurkan jati dirinya dan harga dirinya sebagai putra kerajaan.

Selang dua bulan mereka bersama, Wanita itu hamil. Jungkook benar-benar melakukan itu semua karna kebutuhan biologis dan sakit hati yang menghancurkan pertahanannya. Wanita itu selalu memberikannya sentuhan yang membangkitkan hormon gilanya yang dengan senang hati mengacaukan akal sehatnya.

Ditengah ketakutan akan perilakunya terdengar sampai ke kerajaan Jungkook terpaksa membunuh dan menguburnya jauh di dalam hutan dekat dengan tempat tinggal wanita itu. Rumah wanita ini bahkan terbuat dari beberapa batang bambu yang menyanggah dan genting yang terbuat dari dedaunan untuk melindunginya dari hujan. Setau Jungkook selama dia disana, wanita itu hanya tinggal sendiri.

Dan satu hal yang dia ketahui, wanita itu berasal dari Korea Utara. Dia kabur dan menetap di dalam hutan.

Hal bodoh yang bisa saja berakibat fatal itu dia kubur rapat-rapat bahkan sampai dirinya tiba di kerajaan.

Sungguh dia benar-benar merasa menjadi manusia paling bajingan di dunia ini. Pendosa paling gila yang tega membunuh wanita yang sedang mengandung darah dagingnya. Maka menyesal adalah yang bisa dia lakukan di hari-harinya yang bertaburan rasa bersalah tiada henti.

"Kau mengingatnya bukan tuan Ryu Jungkook?" Wanita itu menatap nyalang ke arah Jungkook, matanya benar-benar menyiratkan akan sebuah luka yang sangat besar menganga di hatinya. Sakit hati yang benar-benar tidak bisa dia hindari ketika melihat sosok yang sudah tega membunuhnya dan janin yang masih berupa zigot mungkin.

Bibir Jungkook mengatup, air matanya lolos begitu saja membelah kedua pipinya. Tubuhnya rubuh seketika, seakan tengah bersujud di hadapan wanita itu. Dirinya memang bajingan. Pendosa yang memang pantas dihukum semenjijikan mungkin jika bisa.

DEV[k]ILL [M] ✔️Where stories live. Discover now