Prolog

135 28 1
                                        

 Kamar bercat abu-abu cerah itu terlihat lengang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kamar bercat abu-abu cerah itu terlihat lengang. Si penghuni sibuk membolak-balikkan halaman buku yang bertuliskan 'Fisika X' di tangannya. Catat, hanya membolak-balikkan, tanpa membacanya. Sementara itu ponsel di atas nakasnya terdengar semrawut oleh nada dering yang menandakan bahwa ada pesan masuk.

   "Ck, ah, berisik banget," gerutunya yang akhirnya tidak tahan untuk meraih ponselnya.

Matanya menyipit, banyak sekali pesan yang datang. Mulai dari teman se-gengnya yang sekedar mengoceh di ruang obrolan, di grup kelasnya juga ramai membahas strategi menyontek untuk ulangan besok, sampai pesan pribadi lainnya yang sepertinya tak akan sempat ia baca.

Sampai matanya berhenti pada satu pesan. Itu menarik jarinya untuk menyentuh layar ponselnya.

Yurika : Janu, besok bayar kas, jangan lupa!

Pemuda itu, Janu Najandra, tersenyum miring setelah membacanya. Jarinya bergerak cepat membalas pesan itu.

Janu : harus ya ngechat gue malem malem gini?

Janu mengendikkan bahunya. Kemudian ponselnya kembali berdering. Balasan dari Yurika, bendahara di kelasnya, masuk.

"Etdah, cepet amat," komentarnya merasa heran.

Yurika : kenapa? Ganggu?

Janu : parah

Yurika : oh yaudah

Janu : yaudah apa adinda

Yurika : anggap aja gue ngga ngechat lo

Janu :  eitss ngga bisa dong

Yurika : besok jangan lupa

Janu : padahal tagih langsung besok juga nggak apa apa loh

Yurika : kalo lupa lagi gue colok lo pake sambel

Janu : hehe mau dong

Yurika : ^____^

Janu terkikik pelan. "Fiks, nih anak naksir gue," gumamnya kepedean.

Enjoyy~~

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Enjoyy~~

Correct Me If I'm Wrong [Selesai] ✓Where stories live. Discover now