Prolog

14.8K 453 0
                                    

"Kifara Anandria!"

Namaku disebut. Aku berjalan ke hadapan teman-temanku. Sebelum aku mulai menjelaskan makalahku, aku tersenyum lebar pada teman-temanku.

Aku harap mereka merespon dan memberiku semangat. Aku harap mereka membalas senyumanku tadi.

Namun, aku salah. Yang aku harapkan tidak terjadi.

Aku berusaha tidak peduli dan langsung menatap wajah yang menunduk karena sedang membaca. Bahkan dia saja tidak sadar dengan keberadaanku di depan kelas.

Aku menjelaskan makalahku dengan senyum kecut dan menatap wajah yang tertunduk. Lagi pula tidak akan ada yang melihat senyumku. Semua orang sedang asik mengobrol tanpa menatapku. Bahkan melirikku saja tidak.

Setelah selesai menjelaskan, aku kembali ke tempatku dan duduk di bangku awalku. Tidak seperti yang lain, aku sendiri. Tidak ada yang memberi semangat sebelum maju ke depan untuk menjelaskan. Dan tidak ada teman untuk sekedar mengobrol.

"Malfian Erlangga!"

Wajah yang aku perhatikan sedari tadi akhirnya terlihat. Raut wajahnya terlihat seperti terkejut karena namanya baru saja disebut.

"Selamat pagi semuanya!" Sapanya pada teman-teman di hadapannya.

Akhirnya aku mendengar suaranya lagi. Aku tersenyum dan memperhatikan setiap kata yang diucapkan olehnya.

---

an

Cerita ke-3 wohooo haha =))

Vomment nya nentuin gue lanjutin cerita ini atau ngga okee?

04 Februari 2015, 22:20

7425472x

AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang