Chapter 13

1K 158 8
                                    

Setelah tinggal tersisa mereka berdua, Heechul mendekati Jaejoong dan duduk di depannya. Di antara mereka ada sebuah meja bulat.

"Sekarang katakan siapa?"

"Yunho."

"Bagaimana bisa kau mempermalukan kerajaan seperti ini? Tidak hanya memiliki anak di luar nikah, tetapi juga berselingkuh dengan suami orang."

Kata-kata Heechul menusuk jantung Jaejoong. Jaejoong tahu, dengan sangat, dirinya telah melakukan dosa yang memalukan. Tetapi mendengarnya dari sang ibu lebih menyakitkan.

"Berapa umurnya?"

"19 tahun"

"Jadi kau melahirkan saat pertama kali tinggal di kuil?"

Jaejoong hanya mengangguk sebagai jawaban, entah kenapa suaranya menyangkut di tenggorokan. Hari-hari dimana ia tinggal di kuil untuk pertama kalinya adalah hari-hari paling menyakitkan baginya.

Hamil tanpa didampingi suami sudah menyusahkan, tetapi ditambah membesarkan bayi di dalam perut dalam persembunyian lebih susah dan mengerikan. Setiap hari ia ketakutan, bukan hanya karena khawatir akan perkembangan bayinya tetapi juga khawatir tiba-tiba seseorang mengetahui kehamilannya.

Jika ditanya kenapa Jaejoong sangat bersikeras untuk menyembunyikannya bayinya, alasannya karena ia tak ingin memberi Yunho jalan untuk menaiki tahta. Jaejoong tahu, Yunho mendekatinya hanya karena menginginkan tahta. Setidaknya itu yang dia pikirkan, tanpa pernah menyadari perasaan tulus pasangannya.

"Aku ingin melihatnya besok pagi di meja makan."

Setelah mengatakan itu Heechul langsung pergi, meninggalkan Jaejoong yang akhirnya bisa bernafas sedikit panjang.

Sekarang Jaejoong harus memikirkan bagaimana caranya membujuk Taeyong untuk bersedia datang ke istana.

***

Taeyong duduk dengan canggung diantara Heechul dan Jaejoong. Pagi-pagi sekali Changmin menjemputnya atas perintah Jaejoong. Ia ingin menolak, tetapi sang ayah tidak membiarkannya. Dan sekarang disinilah ia, duduk di meja makan bersama keluarga kerajaan. Sangat canggung.

"Berapa umurmu?" Heechul hanya berbasa-basi.

"19 tahun, yang mulia." Taeyong mencoba menjawabnya dengan sopan.

"Kau sudah cukup dewasa untuk menikah, bukankah begitu pangeran Jaejoong?"

Jaejoong yang tiba-tiba ditanya seperti itu hanya bisa gelagapan. Ia takut jawabannya akan membuat Taeyong semakin membencinya. Lagipula mereka masih dalam keadaaan yang belum stabil, bagaimana mungkin raja mengusulkan sebuah pernikahan?

"Sebenarnya aku telah mempersiapkan pernikahan pangeran Jaejoong dan pangeran Jaehyun, tapi karena sekarang kau yang menjadi pemuda suci bukankah sudah menjadi kewajibanmu untuk melahirkan keturunan selanjutnya?"

Jaejoong mengepalkan tangannya di bawah meja. Perkataan ibunya hanya membuat semua hal menjadi rumit.

"Yang mulia, sebaiknya-"

"Aku bersedia."

Belum sempat Jaejoong menyelesaikan perkataannya, Taeyong telah memotongnya dengan perkataan yang mengejutkan.

Heechul tersenyum mendengar jawaban Taeyong. Ia cukup puas. Walaupun ia belum tahu bagaimana sifat sang cucu, tapi Heechul percaya diri bisa membuat anak ini menjadi penurut.

***

"Kenapa kau menyetujui pernikahan itu?"

Saat ini Jaejoong dan Taeyong tengah berada di kediaman Jaejoong. Setelah selesai sarapan bersama anggota keluarga kerajaan Jaejoong mengajak taeyong untuk mampir ke kediamannya sementara kediaman pribadi untuk pangeran baru itu disiapkan.

"Kenapa aku harus tidak menyetujuinya?" Taeyong masih ketus kepada Jaejoong.

"Taeyong...." Jaejoong sudah hampir menangis sekarang. Jaejoong merasa sangat sedih dengan sikap anaknya. Selama ini walaupun dengan panggilan hyung, tapi hubungan mereka sangat dekat seperti ibu dan anak pada umumnya. Dan Taeyong menyadari itu.

"Kau tahu aku sangat menyayangimu, aku tak ingin kau terpaksa melakukan perintah raja."

"Kenapa? Apa kau tidak rela calon suamimu akhirnya menikah denganku?"

"Taeyong, sayang, kau tahu bukan seperti itu." Jaejoong sangat gusar sekarang, sampai kapan Taeyong akan terus memusuhinya seperti ini. 

Air mata yang tadi ditahannya kini telah tak terbendung lagi. Jaejoong menangis dihadapan Taeyong, walaupun saat itu juga ia menghapusnya. Tetapi Taeyong tetap melihatnya.

"Katakan siapa ayahku?"

Jaejoong terkejut mendengar pertanyaan itu. Ini adalah pertanyaan yang wajar ditanyakan orang lain, bahkan ibunya pun bertanya demikian. Tetapi rasanya sangat berbeda ketika sang anak sendiri yang menanyakan hal itu.

"Karena Raja memintaku untuk menikah dengan pangeran Jaehyun, aku rasa ayahku bukanlah pangeran Siwon."

"Memang bukan dia."

"Lalu siapa?"

Jaejoong menarik nafasnya dalam. Jujur saja ia belum siap untuk mengatakannya pada Taeyong, tetapi anaknya itu berhak tahu semuanya. Biarlah dia semakin membencinya.

"Yunho."

"Pangeran Yunho?"

Taeyong tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengar. Dari banyaknya keturunan raja di kerajaan ini, kenapa harus Yunho? Seingatnya pangeran itu telah menikah lebih dari 20 tahun, yang artinya Jaejoong memiliki hubungan dengan lelaki yang sudah menikah sampai membuatnya terlahir.

"Aku tahu kau kecewa denganku, tapi kau harus tahu aku menyayangimu, sangat."

***

To Be Continued

[YunJae] Land of Cassiopeia ✔Место, где живут истории. Откройте их для себя