Chapter 8

1K 138 7
                                    

Flashback ke 20 tahun lalu

Jaejoong segera bergegas menuju kamarnya. Ia baru saja menyelesaikan ritual puncak yang telah dipersiapkan sejak dirinya kecil. Sang ibu selalu menyempatkan waktu untuk mengajarinya setiap hal tentang ritual, termasuk semua gerakan yang harus ia lakukan.

Jaejoong merasa seluruh bebannya terangkat. Belasan tahun ia mempersiapkan diri dan selalu diawasi dengan ketat karena sebutan pemuda suci yang harus selalu ia jaga. Itu melelahkan.

Menjadi pangeran saja sudah memberi banyak beban, apalagi ditambah dengan menjadi pemuda suci. Sayang, ia tidak bisa melakukan apapun tentang itu. Dirinya telah ditakdirkan menjadi pemuda suci ketika lahir dari seorang pemuda suci lainnya, pemuda yang bertugas untuk melayani dewa dan memiliki keistimewaan bisa melahirkan.

Andai ada yang bisa menggantikannya, andai ia bisa menghindar dari tanggung jawab. Tapi semua itu tidak mungkin, seorang pemuda suci hanya bisa melahirkan seorang putra.

Jaejoong sangat terkejut ketika melihat Yunho berada di kamarnya. Untuk apa sang sepupu bertamu malam-malam begini?

"Jaejoong, benarkah tanggal pernikahanmu telah ditentukan?"

Jaejoong hanya mengangguk sebagai jawabannya, ia masih terkejut dengan keberadaan Yunho saat ini.

Setelah ritual selesai, pihak kerajaan memang mengumumkan acara pernikahannya dengan Siwon yang akan digelar dua purnama lagi.

"Kau tak bisa menikah dengannya!" Yunho mendekati Jaejoong lalu memegang kedua bahunya. "Aku sudah berulang kali memintamu untuk menikah denganku!"

Ya, itu benar. Bahkan, sebelum Yunho menikah dengan Ahra pun, ia sudah sangat sering meminta Jaejoong untuk menolak perjodohannya dengan Siwon. Tetapi Jaejoong hanyalah seorang pangeran yang tidak pernah menolak perintah kerajaan.

"Pangeran, tolong jangan seperti ini. Pernikahan telah direncanakan sejak lama."

"Batalkan! Aku mencintaimu, tak mengerti kah kau?!"

"Kau sudah menikah." Jaejoong terus mencari alasan agar Yunho berhenti bersikap seperti ini.

"Aku tidak mencintai istriku, semua itu hanya pernikahan politik!"

"Begitulah kita, menikah demi kepentingan politik, demi mempertahankan kekuasaan. Kau harusnya mengerti."

"Aku tahu kau juga mencintaiku!"

Yunho memandang mata bulan Jaejoong dengan tajam. Yang ditatap terlihat terkejut atas pernyataannya.

Dalam keadaan Jaejoong masih terkejut, Yunho menempelkan bibirnya pada bibir si cantik. Melumatnya dengan kasar, tak memberi kesempatan bagi sang lawan untuk menolak.

Jaejoong yang diperlakukan seperti itu tentu saja memberontak. Ia berusaha mendorong Yunho dengan kedua tangannya. Tetapi percuma, baru sedikit dorongan, kini tangannya telah digenggam erat oleh pangeran tak tahu diri itu.

Yunho mendorong tubuh Jaejoong hingga terbaring di ranjang milik pemuda suci itu. Tangan kirinya memegang kedua tangan Jaejoong di atas kepalanya.

"Kau tahu apa yang kau lakukan sekarang? Ini perselingkuhan!" Jaejoong mengatakannya dengan tegas ketika Yunho melepaskan bibirnya.

"Aku tahu kau juga menginginkan ini, jangan menolak ku, Jaejoong."

Yunho kembali menciumi Jaejoong, tangannya bahkan sudah bergerak menyelinap ke dalam pakaian sang pangeran.

Jaejoong akui, perkataan Yunho memang tidak sepenuhnya salah. Sejak ia mengenal apa itu pria tampan, Yunho selalu menjadi yang tertampan baginya. Ia sering mencuri pandang pada pangeran bermata musang itu. Jaejoong pikir selama ini ia melakukannya tanpa disadari siapapun, tapi ternyata tidak, Yunho menyadarinya.

SRET

Yunho berhasil membuka ikatan pakaian Jaejoong hingga dada dan perut rata miliknya terlihat.

"Jika kau tidak bersedia menikah denganku, jadikan aku yang pertama memberimu kenikmatan." Yunho menjilat pertengahan dada Jaejoong, naik ke leher lalu dagu hingga mencapai bibir ranum si cantik dan memberi kecupan di sana.

"Aku mencintaimu dan kau juga begitu, biarkan kita berdua saling mencintai sebelum kau terikat dengan orang lain."

Pandangan Yunho menyiratkan kesedihan, dan itu cukup membuat hati Jaejoong terenyuh. Ya, dia juga mencintai Yunho. Ini adalah kesempatan satu-satunya untuk mereka berdua bisa saling menyalurkan rasa cinta.

Jaejoong telah menyelesaikan ritual Art of the sky, itu berarti tugasnya telah selesai. Ia tidak perlu lagi menjaga kesuciannya. 20 tahun lagi, ketika ritual selanjutnya dilaksanakan, anaknya dan Siwon pasti telah terlahir. Ya, Jaejoong tidak perlu mengkhawatirkan apapun lagi.

Dengan pemikiran seperti itu, akhirnya Jaejoong membalas ciuman Yunho.

Yunho tersenyum di sela-sela ciuman mereka, akhirnya pangeran pujaannya luluh juga.

***

To Be Continued

[YunJae] Land of Cassiopeia ✔Where stories live. Discover now