17 | Kenyataan pahit

Mulai dari awal
                                    

"Parah sih pada ngomongin Theressa anjir. Telinga Theressa pasti jedag jedug" Dandi datang seraya membawa gosip-gosip yang ia dengar tadi. Rian mengepalkan tangannya hingga terlihat jelas buku-buku tangannya.

"Kita harus buat perhitungan sama Osvaldo kalo gini keadaannya" usul Gangga.

"Dan, panggil Osvaldo kesini." Dandi tersedak saat tiba-tiba ia disuruh oleh Rian memanggil Osvaldo.

"Jangan ajak dayang-dayangnya. Suruh dateng sendiri." Dandi langsung melesat menuju kelas Osvaldo. Gangga dan yang lainnya terdiam. Apa yang digosipkan oleh siswa-siswi Kembang Nusa adalah bukan fakta. Harusnya mereka semua bisa membedakan mana fakta mana gosip. Sebab jika alasan karamnya hubungan Osvaldo dan Theressa adalah karena Theressa berselingkuh dengan Rian, itu merupakan hal yang salah bukan?

Rian dan Theressa memang dekat satu sama lain sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar. Rian juga pernah mengklarifikasi bahwa ia dan Theressa tidak lebih dari sekedar sahabat.

Tapi dengan mudahnya, mereka semua percaya bahwa Theressa dan Rian bermain dibelakang Osvaldo.

"Osvaldo brengsek." Dua kata yang terlontar dari mulut Gangga membuat suasana di taman belakang sekolah menjadi tegang.

"Kenapa manggil gua?" Osvaldo datang dengan muka datarnya. Lihat, tidak ada tampang penyesalan sedikitpun di wajahnya.

"Malam ini, kita balapan" 4 kata yang tidak bisa diganggu gugat keputusannya.

"Kalo gue menang, lo harus rubah gosip yang beredar. Lo harus minta maaf ke Theressa." Gangga memandang Osvaldo dengan tatapan bermusuhan.

"Kalo gue menang?" Tanya Osvaldo.

"Terserah lo mau apa" Osvaldo menerima tawaran itu. Ia sangat yakin ia akan menang dalam balapan kali ini. Karena ia memang selalu menang dalam balapan.

Tapi ia lupa, yang ia lawan kali ini adalah Gangga. Gangga dijuluki Raja balap di kota ini.

"Pergi dari sini, gua muak liat lo" kali ini yang berbicara Cilla.

"Bolos aja yuk, ke rumah Theressa" celetuk Carollina asal. Namun anehnya diangguki oleh semua sahabatnya.

"Beneran bolos?" Tanya Carollina sekali lagi untuk memastikan. Dan ajaibnya semua sahabatnya mengangguk lagi.

Mereka berjalan menuju kelas masing-masing untuk mengambil tas mereka dan berkumpul lagi di parkiran sekolah.

Setelah keluar dari sekolah, mereka mampir ke minimarket terlebih dahulu untuk membeli cemilan. Walaupun di rumah Theressa sudah banyak cemilan, tapi mereka tetap membeli cemilan-cemilan lagi. Katanya gak enak kalo abisin stock rumah Theressa terus.

"Ice cream jangan lupa Ren!" Seru Cilla semangat. Irene dan Nico langsung berjalan ke tempat ice cream berada, dan mengambil beberapa ice cream.

Setelah beberapa menit, mereka sampai di rumah Theressa. Sherina yang melihat Rian datang bersama para sahabatnya sambil membawa beberapa kantong besar yang berisi banyak cemilan langsung berbinar.

"AKAKK! ABANG!!" Teriaknya sambil berlari menghampiri Rian dan yang lainnya.

"Sherin ih sama Rian sama Gangga mulu kangennya sama aku kapan?" Tanya Dandi yang diberikan tatapan tajam oleh Sherina.

"Buset galak" semua tertawa mendengar ocehan Dandi.

"SHERIN KENAPA KAB—."

Theressa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang