"Kau tidak ingin makan juga?" Tanya Fai.

"Heheheh apa jika aku minta dimasakkan sesuatu, itu akan gratis?" Ahra mengedip-ngedipkan matanya.

"Tentu saja tidak, apa gunanya pria itu" Kata Fai sambil menyiapkan makanan Sharga.

"Biasanya gratis jika aku datang kesini"

"Hari ini pengecualian, karna kau datang dengan pria itu" Kata Fai.

"Jadi apa yang ingin kau makan hari ini?" Tanya Aro.

"Masakkan aku sayur rainbow saja" Jawab Ahra pasrah.

"Hanya itu? Kau bisa pesan yang lain, kenapa hanya itu yang kau minta, kau kan sering memakannya" Kata Aro.

Ahra menatap tajam kearah Aro. Tanpa banyak tanya lagi, Aro pun segera memasakkan apa yang diminta Ahra.

"El tidak datang? Kemana dia?" Tanya Ahra sambil mengambil beberapa telur puyuh, lalu dimakannya.

"Entahlah, dia tidak memberi kabar" Jawab Fai masih sibuk dengan masakannya.

Kembali Ahra mengambil telur puyuh dan  memakannya dengan lahap. Melihat itu, Aro jadi gemas sendiri.

"Ahra, sebaiknya kau keluar saja temani tuan Pradipta, jika kau terus disini, telur puyuh ini akan habis kau buat cemilan" Kata Aro sambil mendorong punggung Ahra keluar dari dapur.

Dengan terpaksa Ahrapun keluar dan kembali menemui Sharga. Ahra masih menggerutu sendiri saat berjalan menghampiri Sharga. Melihat hal itu, Sharga jadi penasaran.

"Ada apa? Kenapa mukamu seperti itu?" Tanya Sharga.

Ahra menjawab pertanyaan Sharga dengan gelengan kepala. Ada dua telur puyuh yang masih belum dimakan digenggaman tangannya.

"Apa karna telur puyuh itu?" Sharga menunjuk kearah tangan Ahra.

"Iya, Aro mengusirku karna memakan telur puyuh ini, dasar pelit" Kembali Ahra memasang wajah cemberutnya.

Karna gemas, Shargapun mencubit pipi Ahra, sama seperti yang dilakukan Aro.

"Iiiiih sakit, kau dan Aro sama saja suka sekali mencubit pipiku" Keluh Ahra.

"Iya ma'af, aku tidak akan mengulanginya lagi" Sharga berhenti mencubit pipi Ahra.

Diusapnya lembut pipi chuby Ahra. Perlakuan Sharga membuat Ahra mematung. Beberapa orang yang dari tadi diam-diam memperhatikan keduanyapun menjerit tertahan.
Fai muncul dan menghentikan adegan mesra itu.

"Apa tidak ada tempat lain untuk bermesraan?" Sindir Fai sambil meletakkan pesanan Sharga.
Sharga menyingkirkan tangannya dari pipi Ahra.

"Terima kasih..."

"Fai, namanya Fai si gadis yang kelakuannya seperti pria" Ahra melanjutkan perkataan Sharga.

Alhasil dia kembali mendapat pukulan dikepalanya oleh Fai. Ahra meringis kesakitan. Sementara Sharga malah menahan senyum melihat kelakuan dua wanita didepannya ini.

"Yuhuuu Ahra, ini dia makanan kesukaanmu" Aro datang membawa sayur rainbow seperti yang diminta Ahra.

"Waaaah terima kasih ya Aro" Kata Ahra senang.

Love Story Of Sharga & Ahra ✅(Tamat)Where stories live. Discover now