" Ayo bangun cepat! Lo harus pergi. Baju lo udah gue siapin semuanya tinggal mandi aja."
Setelah melalui perdebatan yang panjang akhirnya Remini keluar sebagai pemenang dan dengan terpaksa Pretty harus siap-siap untuk menemui Ridho.
Sementara Pretty masih bersiap-siap ternyata Ridho sudah menunggu didepan Gereja dan berharap gadis itu akan datang menemuinya.
" Gue harus minta maaf. Gak bileh kek gini terus." Ucap Ridho dalam batinnya.
Kejadian itu benar-benar membuat Ridho sangat merasa bersalah apalagi saat dia tau keadaan Pretty yang sesungguhnya dari Dokter ketika Pretty pingsan dan dibawa kerumah sakit waktu itu.
"Jadi gini, saudara Pretty mengalami depresi. Mungkin karena ada beberapa masalah yang dia pendam sendiri dan akhirnya menjadi beban dan tekanan buat dirinya. Jadi tolong terus jaga moodnya agar dirinya tidak merasa tertekan karena itu berbahaya untuk mentalnya." Jelas dokter Arif yang menangani Pretty.
"Tapi kok Pretty bisa pingsan dok?" Tanya Edho pada dokter Arif.
Dokter Arif tersenyum kearah Ridho sebelum berbicara. " Hal itu disebabkan oleh saudari Pretty terlalu banyak menangis sehingga badannya lemas dan akhirnya jatuh pingsan." Jelas dokter Arif
"Makanya harus selalu dijaga moodnya. Buat dia selalu bahagia dan jangan sampai pikirannya kosong dan berkelana kemana-mana. Sehingga mengakibatkan dirinya merasa sangat sedih dan menangis sampai pingsan lagi" imbuh dokter Arif.
Entah dorongan darimana Ridho seperti ingin tau lebih banyak tentang kehidupan Pretty. Ridho ingin membawa keluar gadis itu dari kehidupannya yang kelam sehingga tak lagi ada air mata.
Sementara Ridho sedang melamun tiba-tiba hujan jatuh mengguyur bumi.
Rintik-rintik hujan yang jatuh menyadarkan pria tampan itu dari lamunannya. Tapi lelaki itu tak ada niatan untuk mencari tempat teduh. Ia malah lebih memilih diam ditempat sambil diguyur oleh air hujan.
" Haiss dasar bodoh!Kenapa kamu tetap diam disitu? Nanti kamu demam gimana?"kata seorang gadis yang berdiri dibelakang Ridho sambil memegang sebuah payung untuk melindungi sebagian tubuhnya dan tubuh Ridho.
"Pretty?" ujar Ridho kaget. Dia pikir gadis itu tak akan datang untuk menemuinya. Pasalnya dia sudah menunggu sejak tadi.
" Lo kenapa main hujan-hujanan disini? Masa kecil lo kurang bahagia atau gimana sih?"
Bukannya menjawab Ridho hanya tersenyum manis kearah Pretty yang membuat gadis itu memutar bola mata malas
" Sini ikut gue!"Pretty menarik pergelangan tangan Ridho untuk mengikuti langkah kakinya.
"Gue kesini tuh mau ngomong sama lo bukannya mau urusin lo kayak gini." Pretty menghembuskan napas kasar sambil mengambil tisu yang ada dalam tas yang ia bawa. Berniat untuk mengeringkan wajah Ridho yang basah karena hujan tadi.
" Iya maafin gue" jawab Ridho pasrah seakan dia siap menerima apapun omelan Pretty.
" Maaf, maaf." Kesal Pretty pada Ridho.
Pretty dengan pelan dan telaten melap wajah pria tampan yang ada didepannya ini. Entah keberanian dan dorongan darimana tiba-tiba saja tangan Pretty bergerak untuk melakukannya.
Ridho mematung ditempatnya ketika merasakan pergerakan tangan gadis cantik ini pada wajahnya. Dadanya tiba-tiba berdesir hebat. Tak pernah dia merasakan hal seperti ini.
"Ngomong-ngomong ngapain lo ajak ketemu gue disini?"tanya Pretty penuh rasa penasaran.
" Itu, gue mau..." Gagap Ridho karena jujur saja sebagian jiwanya masih dalam alam melamun.
" Gak, mending lo pulang ganti baju dulu. Nanti deh ngomongnya gue takut lo masuk angin" kata Pretty memotong pembicaraan Ridho.
Lagi-lagi Ridho dibuat terkejut dengan perhatian kecil yang diberikan Pretty. Gadis yang selama ini membencinya.
" Gak Pret, gue harus ngomong sekarang" tolak Ridho sambil tersenyum. Dia harus menjelaskan semuanya agar hubungannya dengan Pretty membaik.
" Ya udah gue kasih waktu lima menit buat lu ngomong, pokoknya lu harus simpulkan semua poin menjadi satu supaya jangan lama. Mulai dari sekarang!" Ridho tersenyum senang mendengar ucapan Pretty
Ridho menarik napas panjang sebelum berbicara " Gue mau minta maaf soal kejadian awal kita bertemu. Jujur gue gak ada niatan buat ngancam lo. Gue cuma bercanda. Gue gak nyangka kalau ternyata lo pikir gue serius. Sekali lagi maaf yah" Ridho menatap bersalah ke arah Pretty yang diam saja tak berekspresi
"Udah lupain aja. Sekarang lo pergi ganti baju dulu! Besok kalau gak ada jam kuliah lo boleh temui gue. Nanti gue kabarin kalau mau ketemu" ujar Pretty tersenyum tulus. Kali pertama Ridho melihat senyum manis dari bibir mungil milik Pretty yang diberikan untuknya.
Tolong ingatkan Ridho kalau yang bersikap manis seperti itu adalah orang yang selama ini membencinya. Orang yang Ridho pikir sangat pendendam dan gak akan memaafkan. Tapi lihatlah perhatian kecilnya, senyum tipisnya, sungguh memabukan.
"Mama Ridho boleh culik gadis ini buat jadi milik Ridho gak?" Gumam Ridho pelan.
" Lo bilang apa?" Ridho menggelengkan kepalanya. Aduh untung Pretty gak dengar bisa panjang lagi urusannya ini mah.
"Ya udah kalau gitu lo pulang gih ganti baju! Gue juga mau pulang. Udah mau gelap juga" Final Pretty dan kedua insan itu segera berpisah.
***
"Remini maafin gue yah, sering bikin lo kawatir. Sebenarnya gue bukan mau nutup-nutupin masalah, hanya saja hati gue belum siap buat cerita. Maaf ya" kata Pretty sambil memeluk erat tubuh Remini.
Tadi setelah pulang dari bertemu Ridho, gadis manis itu mandi lalu mengobrol dengan Remini sahabatnya yang sedang tidak bermain game.
" It's okay. Gue bakalan tunggu sampai lu siap cerita" Remini tersenyum lebar dan membalas pelukan sahabatnya itu.
" Ya udah sekarang kita doa dulu yah, kan udah malam saatnya tidur" lanjut Remini
" Okay. Let's pray"
Setelah berdoa kedua sahabat itu membaringkan tubuh mereka dan melepaskan setiap kelelahan mereka selama sehari.
Berbeda dengan Ridho ia duduk dibalkon rumahnya sambil memetik gitar yang ada ditangannya dan melantunkan beberapa lagu. Sungguh pria itu terlihat seperti orang yang sedang jatuh cinta.
***
Jangan lupa vote dan komen😊
Lopyu Sun🌻
YOU ARE READING
INSECURE
General FictionIni cerita gak ada deskripsinya soalnya bingung mau gimana😂 Kalau mau, baca aja! Kalau gak mau juga gak papa! Skip Aja! Tapi bagi yang baca jangan lupa VOMENT!😎
PART 04
Start from the beginning
