Part 07. Restart

15 2 0
                                    

Makan malam berakhir hingga pukul 10 pm, Jihye tidak melanjutkan acara itu karena wanita itu harus pulang untuk menjemput Yonggeum

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Makan malam berakhir hingga pukul 10 pm, Jihye tidak melanjutkan acara itu karena wanita itu harus pulang untuk menjemput Yonggeum. Ten sendiri masih mengikuti acara itu bersama dengan Johnny sampai larut malam.

"Biarkan saja dia pulang sendiri, jangan terlalu memaksakan diri." Johnny memperingatkan Ten dan lelaki itu menurut.

Sekali lagi, Ten seperti kembali memulai dari awal. Ia akan lakukan apapun asalkan hubungan mereka membaik, walau tidak seperti semula tapi setidaknya membaik.

"Aku kan mengikuti rapat besok bersama tuan Qian." Ujar Ten.

"Aku tahu, tuan Qian akan bertemu dengan tim Jihye." Ujar Johnny. "Dan kau pasti tahu bagaimana reaksinya setelah mengetahui kalau kau kembali, ya seperti itu... Kau bisa melihatnya sendiri."

Ten menghela napasnya.

"Ku rasa kalian perlu waktu, apa lagi setelah tak ada kabar sama sekali."

"Benar."

***

Jihye memeluk si kecil Yonggeum yang terlelap dengan nyaman disampingnya, sampai menunjukkan pukul 2 dini hari mata itu enggan untuk terpejam

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jihye memeluk si kecil Yonggeum yang terlelap dengan nyaman disampingnya, sampai menunjukkan pukul 2 dini hari mata itu enggan untuk terpejam. Otaknya terus bekerja, memikirkan sesuatu yang belum tentu tentu terjadi. Dan tentu saja memikirkan Ten, bagaimana jika lelaki itu tahu kalau ia memiliki seorang putra. Ia menghela napasnya beberapa kali lalu mencoba untuk tidur.

Tidur tidak lebih dari 3 jam, Jihye tampak lelah. Wajahnya sayu, ada lingkaran hitam dimatanya. Ia menatap pantulan wajahnya di cermin.

"Apa yang harus aku lakukan dengan wajah lelah ini?" katanya pelan.

"Eomma..."

Seorang balita menghampiri Jihye, ia juga sudah wangi dan siap untuk dibawa ke rumah Johnny karena pengasuhnya belum kembali.

"Ada apa sayang..."

"Eomma... Yongie mau ikut eomma." Celotehnya. "Yongie tak ingin ke rumah daddy."

Jihye mengagkat putranya dan mendudukkannya diatas pangkuannya, sementara ia masih melanjutkan riasannya.

"Mengapa tidak ingin ke rumah daddy?." Tanyanya dengan lembut. "Kau kan bisa bermain dengan Lana."

FACE TO FACEWhere stories live. Discover now