🍰18. Kita Pacaran Enggak?🍰

119 26 2
                                    

Di dalam kehidupan seorang Reya baru kemarin ngerasain perubahan status dari jomblo. Dan sekarang jadi pacar seseorang. OMG! Reya... Biasa aja. Apa aku yang salah mengartikan? Tapi, pernyataan Yogi kemarin terasa biasa aja. Atau enggak tau gimana sebenarnya perasaan seseorang yang jatuh cinta?

Ini bener nggak sih?

Reya maunya apa sih. Bingung sama diri sendiri. Mau curhat ke siapa? Candy? Celine? Arka? Meera? Malu ya Tuhanku ... Apalagi ke Mas Bumi bisa jadi bahan ledekan satu keluarga.

Lagi sibuk berpikir, ponsel berdering, Yogi.

"Halo Assalamualaikum," sapaku.

"Waalaikumsalam, Kamu lagi ngapain?"

"Enggak ngapa-ngapain."

"Aku ke kost ya?"

"Heehh?!"

"Hahahaha, seneng banget sih? Aku bercanda. Lucu banget kamu panik banget gitu. Besok aku mau kuliah tapi-"

"Tapi?"

"Aku mau sarapan sama kamu lagi."

"Manja banget sih?"

"Nggak apa-apa lah sama pacar sendiri."

"HEH?! SIAPA?!"

"Nggak tau siapa yang merasa aja. Kamu nggak merasa?"

"Aku nggak merasa."

Iya, sebenarnya jantungku berdegup tak karuan. Padahal belum genap lima menit yang lalu aku merasa kalau hal yang dilakukan Yogi biasa saja. Sekarang saat Yogi sendiri yang berbicara beda rasanya. Saat dekat dengan Yogi seperti ini. Rasanya dia berbeda banget dia manja dan usil. Benar-benar berbeda saat awal kami kenal si Judes dingin yang nyebelin.

Dan malam tadi obrolan kami berakhir pukul tiga pagi. Saat kami terlelap masing-masing. Mungkin Yogi merasa kesepian? Entahlah, tapi aku senang mengobrol semalaman.

Terbangun pagi ini mungkin rona merah muda terpancar cerah. Apa ini namanya jatuh cinta? Saat terbangun juga memikirkan Yogi lagi. Dan karena, aku harus ke toko pagi ini. Semalam kami sepakat, Yogi akan mengambil nasi goreng di toko yang akan dia bawa sebagai bekal ke kampus.

Aku berangkat ke toko setelah menyiapkan nasi goreng.

Sampai di toko Nina sudah menunggu, ia sibuk menyiapkan bahan kue. Segera kubantu. Kegiatan seperti biasa membuat kue, menghiasinya kemudian aku bergegas mandi. Mendadak perhatian banget sama kebersihan diri. Terus kepikiran kalau Yogi akan ke sini nanti.

Selesai mandi toko sudah di buka. Aku duduk di dapur menikmati segelas teh manis. Sambil menahan perut yang merasa sedikit sakit akibat siklus bulanan. Nina masih di belakang mencuci beberapa peralatan sisa kami memasak.

Aku bisa melihat Yogi berjalan menuju etalase. Ia bertanya pada Lala lalu segera berjalan menuju dapur, tersenyum ketika sampai di depan pintu. Lalu duduk di kursi yang berseberangan denganku.

Ia mengarahkan kedua tangannya di hadapanku. "Nasi goreng."

Kuambil kotak makan yang telah aku siapkan di sampingku. "ini."

Ia menerima sambil tersenyum, lalu mengacak pelan rambutku manis sekali. Layaknya anak kucing kecil. Astaga gimana enggak jatuh hati?!

Aku berdeham, berpaling agar tak terus berdebar.

"Mbak Reya sama Mas Yogi pacaran ya?" tanya Nina ia telah selesai dengan pekerjaannya. Berjalan ke sebelahku untuk meletakan peralatan yang telah ia cuci ke lemari di sebelahku.

Aku memilih diam lalu melirik Yogi. Ia menaikkan alisnya, sedikit menggerakkan kepala meminta aku menjawabnya.

"Eng-nggak."

Valentines (Valentine and Sweet Brownies) Kde žijí příběhy. Začni objevovat