Ai kembali ke dapur untuk mengupas wortel dan kentang. Kemudian dia memotong wortel, kentang dan kubis. Ai pergi ke kamar mandi untuk mencuci sayur itu. Dia meletakkan sayur yang sudah bersih di baskom. Ibu sedang menggoreng tempe dan tahu sambil membuat teh panas ketika Ai selesai mencuci sayur.

Ai langsung mengupas bawang putih dan meletakkan nya di cobek. Kemudian dia menaruh satu sendok kecil garam dan beberapa butir merica. Dia menghaluskan mereka semua untuk membuat bumbu sayur sop. Jadi pagi ini keluarga Ai akan sarapan dengan sayur sop ditemani oleh tempe dan tahu goreng serta teh panas.

Beberapa menit berikutnya, tempe dan tahu goreng sudah tertata rapi di meja makan. Teko teh sudah berkurang isinya, karena sudah dibagi ke dalam 3 gelas. Sagur sop yang terlihat asap mengepul baru saja dayang dibawa Ai dari dapur.

Ibu sedang mengambilkan nasi di piring untuk bapak. Ketika sayur sudah di meja, ibu langsung mengambilkan untuk bapak, tidak lupa tahun dan tempe gorengnya.

"terima kasih bu," kata bapak.

Ibu sekarang sedang mengambil makan untuknya sendiri, begitu pun denganku. Kami bertiga sarapan bersama di meja makan sambil mendengarkan suara ceramah dari televisi yang berada di ruang tamu.

"berangkat jam berapa, nduk?" tanya bapak.

"setelah makan pak, nanti langsung berangkat. Bapak berangkat jam berapa?“ tanyaku.

"nanti jam 7 saja," jawab bapak.

"kalo gitu, nanti berangkat sama Ai aja pak. Nanti Ai antar sampai dekat sawah," ajak Ai.

"ngga apa-apa, nduk, kalo anter bapak? Sawahnya jauh lho, nanti kamu telat," kata bapak.

"ngga apa-apa pak, nanti abis anter bapak, Ai kan bisa ngebut hihi…." kata Ai sambil nyengir dan bapak hanya menggelengkan kepalanya

Setelah Ai mengantar bapaknya ke sawah, dia langsung menuju ke tempatnya bekerja, yaitu di sekolah taman kanak - kanak yang letaknya dekat dengan kantor balai desa. Suasana masih sedikit sepi. Hanya ada  1 dan 2 anak yang sedang bermain ditemani oleh pengasuhnya dan penjaga sekolah.

"Assalamualaikum…. Selamat pagi," sapa Ai

"wa'alaikumsalam…. Selamat pagi bu Ai," jawab seorang anak yang sedang bermain prosotan

"halo bu guru," sapa seorang anak dengan kuncir dua nya yang sedang bermain ayunan.

"lho, salam nya bu guru kok tidak dibalas?“ tanya Ai dengan nada lembut

"aduh," gadis kecil itu memukul dahinya, "lupa bu guru, Wa'alaikumsalam….. Selamat pagi bu guru Ai."

"selama pagi juga," jawab Ai

Selang beberapa menit berlalu, sekolah tersebut sudah dipenuhi oleh para anak - anak yang berusia 4 sampai 6 tahun. Ada yang bermain kerjar - kejaran, ada yang bermain di taman bermain atau playground dan ada juga yang hanya mengamati teman - temannya bermain.

Di sekolah tersebut, terlihat keramaian di setiap kelasnya. Guru yang mengajar anak - anak. Ada kegaduhan disana. Ada anak yang selalu bergerak, ada anak yang selalu ingin bermain dan ada anak yang selalu memperhatikan bu gurunya. Itu adalah kegiatan yang setiap hari Ai dan teman-temannya hadapi, yaitu mengajar anak usia 4 sampai 6 tahun.

"hari ini murid aku banyak yang ngga masuk," curhat Ai setelah selesai menemani muridnya yang belum dijemput

"sama, murid aku juga banyak yang ngga masuk," kata Bu Diyah yang duduk di samping Ai

"benarkah? Kenapa ya? Orang tuanya juga ngga kabari saya?“ kata Ai

"belum dengar ya, kan jembatan atar desa kemarin malam roboh gara - gara diterjang air sungai yang deras," kata Nana yang duduk di seberang bu Diyah

Jadilah Ibu Untuk Anak-anak KuWhere stories live. Discover now