1. Alysa baper

1.3K 61 26
                                    

“Dia memang beda dari yang lain, jika ingin mencari yang sama persis sepertinya. Tidak akan ketemu sampai ke ujung dunia sekali pun.”

***

Malam minggu, malam yang amat di nantikan oleh muda–mudi. Karena, hanya di malam ini kita dapat manfaatkan waktu sepuasnya untuk melepas kepenatan setelah bertempur dengan pekerjaan atau pelajaran. Beda lagi kalau bagi si jomblo, mereka hanya bisa bertapa di rumah meminta mukzijat agar di turunkan nya hujan.

Sama hal nya dengan, Alysa —anak remaja berusia 16 tahun— yang sudah berdiri sedari tadi di pintu sebuah minimarket. Saat di rumah ia tampak bersemangat menanti malam minggunya. Setelah keluar, hujan malah datang dengan derasnya mengguyur kota megapolitan ini. Memang benar doa para jomblo itu sangat ampuh.

Para pejalan kaki dan pengendara motor mulai berdatangan untuk meneduh di minimarket. Beberapa dari mereka selalu memandang Alysa. Ingin rasanya Alysa berkata. "Apa lo liat-liat minta di satuin tu mata?" Sayangnya Alysa masih punya malu.

Para pria berdecak kagum menatapnya, sedangkan para wanita hanya bisa menatapnya dengan pandangan iri. Benar-benar tipe yang sempurna. Gayanya yang anggun dan dewasa, membuat orang-orang mengiranya seorang mahasiswi. Padahal dia masih anak sekolah menengah atas.

Alysa tak peduli, ia kembali memandang ke dalam minimarket, akhirnya yang di tunggu sudah berdiri di depan kasir. Ia pun memutar badannya dan menghadap aspal yang penuh air hujan. Bibir tipisnya mulai mengumpat serapah nama seseorang. Untung saja hujan deras menenggelamkan umpatannya.

Tiba-tiba dari arah belakang datang Nopal —pacar Alysa— yang berada di dalam minimarket tadi, ia pun melampirkan jaketnya ke tubuh Alysa.

"Ngumpat aja teross, gue cocol juga bibir lo pake balsam," tegur nya tepat di telinga Alysa, lalu berdiri di samping Alysa.

Alysa tersentak kaget dan menoleh.

"Kok jadi lo yang galak? Aturannya gue. Udah lumutan gue nungguin lo, lama banget sih, anjir!" kesal Alysa dengan muka di buat segarang mungkin.

"Bacot banget sih lo, baru 30 menit juga. Nih mochi kesukaan lo." Nopal menyerahkan satu kantung plastik kepada Alysa.

Memang Alysa sangat menyukai Mochi ice cream dengan berbagai varian rasanya. Mochi ini hanya di jual di minimarket ini. Alysa memang sudah sering membeli mochi di sini. Setiap membelinya selalu 6pcs. Tidak boleh kurang, tapi boleh lebih.

Alysa langsung merampas kasar plastik tersebut, lalu mengecek isinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alysa langsung merampas kasar plastik tersebut, lalu mengecek isinya. "Loh, kok cuman Mochi aja?"

"Gak bosan-bosan lo beli itu mulu. Udah lah, isi dalamnya juga ada coklat," ucap Nopal lalu memasukkan tangannya kedalam kantung celananya.

"Ih, ga mau. Gue mau cokelat juga!"

"Tai gue mau?"

"Sialan!" Alysa langsung berjalan keluar minimarket menuju parkiran, dengan tangan yang mengangkat jaket yang di berikan Nopal tadi untuk menutupi tetesan hujan yang mengenai rambutnya.

Mantan, kapan balikan?Where stories live. Discover now