Wishing For Millenial

688 96 37
                                    

Awali dengan Bismillahirrohmanirrohim...
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh....
.
.
.
"Yang baca tulisan ini rata-rata kaum milleniall, yakan? Aku tau dong! Jadi harus aku buka dengan yang berbau semangat!"

.
.
.

Hi Millenial! How are you to day? "I'am fine"

Terlalu banyak yang dipendam sendirian, entah itu masalah, kekhawatiran, dan ketakutan. "Saya baik-baik saja" terlalu banyak misteri dibalik kata-kata itu. Hanya dirinya sendiri yang paham. Tanpa kejelasan, berharap timbul kepekaan pada orang-orang. Jangan memaksa agar orang lain peduli akan keadaan diri kita. Tak usah mengemis kepekaan terhadap siapapun itu. Karena kita juga tidak selalu bersikap sedemikian pada orang lain. Mungkin mereka ingin timbal balik. Penting sekali untuk mengenal dan memahami diri sendiri.

Semakin dewasa, teman semakin sedikit, otomatis tempat curhatpun jarang ditemukan. Kita lebih selektif dalam memilih pergaulan, kebanyakan teman yang datang ketika butuh saja, sedikit teman yang datang ketika kita sakit atau sedang membutuhkan dia. Maka dari itu diri sendiri berperan penting untuk menjaga mental health.

Masa remaja adalah waktunya kita untuk mencari jati diri yang sebenarnya.
Masa ini dapat menentukan kesuksesan di masa depan. Untuk menggapai semua itu kita harus mengenal diri sendiri dan mengetahui tujuan hidup yang jelas. Sama halnya dengan itu, prestasi dapat digunakan untuk meningkatkan potensi diri.

Untuk menentukan masa depan. Sudah seharusnya remaja memiliki pribadi yang aktif, kreatif, dan inovatif untuk bersaing dan menghadapi tantangan di dunia yang semakin dinamis. Untuk menciptakan generasi yang kreatif, kita bisa belajar dari pengalaman hidup orang lain yang lebih sukses. Sikap kritis juga diperlukan agar wawasan pengetahuan bertambah. Jangan lupa sediakan waktu bagi diri sendiri untuk muhasabah diri. Serta menjalin komunikasi yang baik dengan banyak orang.

Dari proses pengembangan diri, kita akan mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman. Keduanya adalah guru terbaik untuk bisa meraih masa depan yang cemerlang. Hal tersebut harus saling menopang satu sama lain agar tujuan hidup bisa tercapai. Optimis dan yakin akan kemampuan diri sendiri menjadi kunci dalam meraih masa depan yang cerah. Jangan sampai kegagalan menjadi penghalang untuk meraih masa depan. Belajarlah dari kegagalan, dan jangan lupa untuk menghargai setiap usaha yang dibuat. Life is a place to learn.

Kenapa kita harus berprestasi baik di bidang akademik dan non akademik?
Karena dengan prestasi yang kita raih, jiwa pemimpin kita lebih diasah, kita bisa dipandang oleh orang lain, dan lebih mudah berdakwah sehingga bisa didengar dan dimengerti oleh banyak orang.
Perlunya pendidikan karakter terhadap generasi millenial sekarang untuk memudahkan dalam filterisasi budaya barat. Hal tersebut agar kita tidak mudah terpengaruh dari budaya yang tidak mencerminkan wajah Indonesia yang terkenal dengan sikap ramah, pakaian, dan sebagainya. Oleh sebab itu kita harus memilih dan memilah pergaulan.

Di era dengan segala kecanggihan teknologi, tingkat persaingan dan kualitas serta kinerja manusia juga dituntut menjadi semakin tinggi. Segala sesuatu bergerak dengan cepat, dunia menjadi tanpa batas serta informasi dapat diperoleh dimana saja dan dari siapa saja. Dengan demikian, generasi masa kini harus berusaha dan mampu menjadi bijak terutama dalam penggunaan media sosial.
Generasi milenial harus bisa bertindak sebagai agent of change yang harus optimis dan tidak berhenti melakukan langkah-langkah perbaikan. Seperti yang dikatakan Mahatma Gandi, “Be the change you wish to see in the world ." Jangan mengandalkan orang lain untuk melakukan perbaikan, tapi kita harus mau turun tangan untuk melakukan perbaikan yang kita inginkan.

Millenial sekarang,
Banyak yang penakut.

"Takut salah padahal udah berusaha, takut gagal padahal belum aja nyoba, takut sama omongan orang, padahal mereka cuma bisa ngomong. ngapain takut? lawan ketakutan itu. kalo takut terus, kapan mulainya? mau diem aja liatin orang-orang pada sukses nanti? tutup telinga ketika banyak omongan orang, tetap saja terdengar. saring omongan mereka, ambil hikmahnya, yang buruk buang aja!

Cukup!
Nanti lanjut di part selanjutnya ya!
Stay tune, jangan lupa kasih bintang dan share sebanyak-banyaknya ya!

Story WhatsAppWhere stories live. Discover now