7 | Modus

27 6 0
                                    

Nayyan melompat turun dari boncengan Jehyan. Matanya melebar begitu saja saat melihat rumah di depannya. Rumah yang cukup besar, elegan, juga estetik. Kemudian dirinya mengumpat dalam hati.

"Padahal dia holkay, tapi so-soan jadi miskin kalau gue tagih uang kas."

Jehyan berjalan begitu saja melewati Nayyan yang masih belum beranjak dari tempatnya.

Merasa ditinggal, Nayyan menarik kerah kemeja Jehyan.

"Tungguin."

"Buruan. Yang lain udah pada dateng."

Saat akan menaiki teras rumah Lucas, Nayyan kembali menghentikan Jehyan. "Eh, sepatunya lepas jangan?"

"Pake aja. Nanti di dalem ada rak sepatu langsung simpen di situ," jawab Jehyan yang sudah hafal karena ini bukan pertama kalinya berkunjung ke rumah Lucas.

Holkay mah beda. Membuat Nayyan semakin ingin mendekati Renjan saja.

Terlihat Daniel dan Ambar yang sudah tiba lebih awal.

Seorang wanita berusia 40-an menyambut kedatangan Jehyan dan Nayyan. Wanita yang masih terlihat cantik dan sekilas mirip dengan Lucas. Dia Indi, Mama dari Lucas dan Renjan.

"Jehyannn, lama banget Tante gak ketemu kamu. Apa kabar, Nak?" tanya Indi dengan ramah.

Jehyan tersenyum sopan. "Baik Tante. Sekarang kita lebih sering kumpul di luar makanya jarang ketemu sama Tante."

Indi mengangguk-angguk dengan senyum yang tak hilang dari wajahnya. Pandangannya beralih pada Nayyan. "Eh, temen sekelas Lucas juga? Atau ... pacarnya Jehyan?"

Nayyan hampir tertawa mendengar dugaan Indi tentang dia pacarnya Jehyan. Bukan sekali dua kali sih mereka sering disebut pasangan oleh orang asing.

"Aku Nayyan, Tante. Sepupunya Jehyan dan teman sekelas Lucas."

"Owalahh, Tante pikir kamu pacarnya Jehyan. Ya sudah, ayo masuk. Tante udah bikin makanan yang banyak buat nemenin kalian ngerjain tugas."

"Yaampun Tante, padahal gak perlu repot-repot," ujar Nayyan.

Lucas yang mendengar perkataan Nayyan mencibir. Dirinya sudah menduga jika sikap manis Nayyan kepada Ibunya hanya untuk modus.

"Gak apa-apa. Biasanya Tante emang suka bikin banyak makanan. Soalnya Lucas sama adiknya hobi banget makan."

"Adik Lucas lagi ada di rumah, Tante?"

Bagus sekali pertanyaan Nayyan. Membuat Lucas, Jehyan, Daniel, dan Ambar seketika menoleh. Dalam hati mereka sama-sama mengatakan kalau modus Nayyan ini soft banget.

"Belum pulang dia. Kayanya bentar lagi deh, sibuk OSIS soalnya."

Nayyan mengangguk-angguk kecil. Padahal dalam hati sudah bersorak kegirangan merasa bahwa sebentar lagi akan bertemu dengan Renjan.

***

"Akhirnya beres juga." Ambar meregangkan tubuhnya sedangkan Jehyan langsung membereskan buku-buku.

Tugas kelompok mereka akhirnya selesai. Dengan Jehyan dan Ambar yang lebih mendominasi. Memang kenapa dengan Lucas, Nayyan, dan Daniel? Mereka bertiga lebih banyak bermain Ludo dan mengobrol tak jelas.

"Eh? Udah beres? Gue pulang kalau gitu," ujar Daniel.

"Pulang matamu! Lo cuma bantu-bantu dikit giliran udah beres langsung pulang. Laknat," sembur Ambar.

"Sana print tugasnya." Jehyan mengangsurkan flashdisk ke dekat Lucas.

"Santuy. Ntar malem gue print."

KLMN (ON GOING)Where stories live. Discover now