Pagi hari di kelas Tingkat 1B Kedokteran. Seluruh mahasiswa sepertinya tengah disibukkan dengan kegiatan pribadinya masing-masing.

Nindy, Jeno, dan Hanna duduk di barisan tengah.

"Enak ya jadi Dosen" Ucap Hanna kesal.

"Enak? Maksudnya?" Tanya Jeno.

Nindy mulai memperhatikan Hanna yang sedari tadi mengerucutkan bibirnya, sepertinya mood gadis itu tidak sedang baik-baik saja sekarang.

"Hanna-ya... Kenapa? Hm?" Tanya Nindy sambil mengusap pundak Hanna lembut.

"Dosen kalo ngebatalin kelas itu seenaknya aja. Beliau gak tau apa perjuangan kita buat bangun pagi itu gimana?! Udah gitu kita disuruh buat catetan diburu-buru lagi, alhasil aku harus begadang gara-gara ini! dan... bisa-bisanya hari ini Beliau gak dateng?!" kata Hanna menggebu-gebu.

Hanna memasukkan kimbap yang ia beli di mini market tadi ke dalam mulutnya dalam satu suapan saja. Kemudian mengunyahnya sambil menatap sinis ke arah meja Dosen paling depan.

Jeno dan Nindy menatap satu sama lain. Mereka bingung harus mengatakan apa pada Hanna, karena gadis itu sedang dalam mood yang buruk sekarang.

"Han, Aku juga cap-"

Nindy dengan cepat memotong ucapan Jeno, "Ssstttt! Kita juga sama Han. Kesel sama Dosen yang kayak gitu. Tapi..."

Hanna menoleh ke arah Nindy, "Tapi apa?"

"Tapi, yang kita kerjakan semaleman itu adalah kewajiban kita sebagai mahasiswa. Jadi.."

Hanna memutar bola matanya malas, kemudian memalingkan wajahnya dari Nindy.

"M-maaf, Han..." Nindy segera menyesali perkataannya barusan.

Jeno beranjak dari tempat duduknya, lalu menggendong tasnya yang sedari tadi menganggur di atas meja.

"Ayo!" Ajaknya.

"Ayo? Ayo kemana, Jen?" Tanya Nindy dengan tangan yang masih sibuk mengelus pelan pundak Hanna.

Jeno tersenyum, "Keluar lah, gak ada kelas ini kan? Jamkos~"

"Ide bagus" Kata Hanna, lalu menggapai tas ransel kecilnya itu.

Hanna menaruh buku-buku yang ia bawa ke laci bawah meja.

"Berat! Ck." Gumam Hanna.

Nindy mengerjapkan matanya dengan cepat, "Kita bolos gitu?"

"Bolos? Emangnya kita masih anak sekolah menengah?" Tanya Hanna.

"Ah, kita mau belajar di luar?" Nindy berusaha meluruskan niat teman-temannya itu.

"Anggap aja begitu, biar kamu gak merasa berdosa banget karena gak belajar hari ini." Ucap Hanna santai.

"Oke tunggu," Nindy segera memasukkan bukunya ke dalam tas.

"Oke let's kajja~" seru Jeno.

Akhirnya mereka pun keluar dari kelas. Alasannya ya karena tidak ada jadwal mata kuliah lagi untuk hari ini. Tugas pun sudah mereka kerjakan kemarin malam. Lalu, apa lagi? Mereka berhak menikmati waktu senggang ini dengan sebaik-baiknya.

Berdampingan | Mark LeeWhere stories live. Discover now