1. Awal

6.3K 412 34
                                    

Happy reading ❤️❤️

Rama menyipitkan matanya saat sebuah sinar matahari menembus gorden kamarnya. Sekarang hari Minggu, jadi pria itu bangun agak siangan, Matanya memperhatikan sekitar kamarnya dengan Arum dan pria itu tidak melihat Arum.

"Arum kemana ya," gumam pria itu.

Pria itu turun dari kasurnya, pria itu menuju ke ruang tamu, ia melihat Kirana yang tengah bermain di sana sendirian.

Rama tersenyum melihat pemandangan itu, melihat buah hatinya. Ia berjalan menghampiri Kirana dan mendaratkan satu ciuman di pipi anak itu.

"Tuan putri sedang bermain apa nih?"

"Ayah!" teriak Kirana.

Rama sempat meringis sebab mendengar teriakan Kirana yang begitu heboh. Tetapi Rama hanya tersenyum seraya membawa Kirana ke gendongannya.

"Bunda kemana?" tanya Rama tanpa henti-hentinya menciumi pipi Kirana.

"Bunda lagi ke pasar, Yah," jawab anak itu, matanya mengerjap-ngerjap polos yang membuat Rama semakin gemas.

"Ke pasar? Sendiri?"

Kirana menggeleng, "sama Kak Kia sama Tante Susan."

"Ke pasar aja rame bener," gerutu Rama.

Rama menurunkan Kirana dari gendongannya dan beralih duduk di sebelah anak itu.

"Ayah, temenin Kirana main ya," pinta Kirana. Tangannya yang kecil menarik-narik piyama Rama.

Rama mengulum senyum, "mau ga ya?" Rama memasang raut wajah yang sedang berpikir.

"Ya ayah mau dong." Rama mencium hidung Kirana.

"Kita main apa ni?" tanya Rama.

Rama memperhatikan Kirana yang tengah menata sesuatu.

"Kiran mau dandanin ayah," kata anak itu ceria.

Rama melotot. "Engga deh, Nak. Ayah ga ikutan dulu ya."

bahu Kirana langsung merosot saat mendengar itu, matanya terlihat berkaca-kaca.

"Yaudah deh, Kiran main sendiri aja. Dulu juga Kiran main sendiri gapapa kok," ujar anak itu.

Rama malah semakin merasa bersalah karena telah menolak permintaan putrinya itu, pria itu menggaruk kepalanya.

"Ya udah, Sayang. Ayo! Kita main dandan-dandanan."

Bibir Kirana langsung kembali membentuk sebuah senyuman indah, dimana senyum itu juga menular ke Rama, hati Rama langsung menghangat kala melihat senyum putrinya itu.

"Ini alat make up siapa, Nak?" tanya Rama begitu melihat banyaknya perlengkapan dandan.

"Punya Tante Susan. Tadi Kiran udah pinjem ke Tante Susan. Sebenarnya, Kiran mau dandanin Loli, tapi nanti Loli jadi jelek, soalnya Kiran 'kan ga pinter dandanin," celotehnya. Loli adalah boneka kesayangan Kirana.

Boneka kucing yang berukuran agak besar, yang merupakan boneka pemberian pertama Rama kepada Kirana.

Terus gimana nasib muka ayah nanti, Nak, batin pria itu meringis.

Sok seperti orang dewasa, Kirana mulai merias wajah Rama. Mulai dari memoleskan bedak asal-asalan hingga komponen make up lainnya.

Rama memejamkan matanya, entahlah, bagaimana nasib wajahnya nanti.

"Udah!" Kirana bertepuk kegirangan.

Kirana mengambil cermin kecil dan menyodorkannya ke Rama.

"Ayah ngaca deh, bagus tau," kata Kirana.

Happiness [End]Where stories live. Discover now