7. Mengikuti Pemilihan Permaisuri

34.5K 2.9K 43
                                    

" Maafkan hiks ayah nak hiks, Ayah hiks hiks salah ayah janji tidak akan menyakitimu lagi hiks. Ayah memang bodoh sangat bodoh hiks hiks karna mencampakkan hiks orang yang berarti untuk hidup ayah hiks hiks " Ucap Jendral Xia sambil menangis memeluk Xia Yihua.

" Percuma saja anda menyesal tuan, anak anda sudah mati. sekarang tubuhnya sudah ditempati oleh roh ku. tapi kenapa hatiku sakit apa karena perasaan dari pemilik tubuh ini, Xia Yihua kalau kamu mendengar semoga kamu tenang di alam sana akan kubalas mereka semua yang menyakitimu. Dan untuk ayah walaupun dia sudah jahat tapi aku akan memaafkan nya karna dia adalah ayahmu. pasti kau setuju kan? dan terima kasih karna sudah memberikan tubuh mu padaku" ucap Yihua dalam hati panjang lebar.

" Sialan!! kenapa tuan/ayah harus baik dengan jalang itu. awas saja kau jalang cepat atau lambat aku akan membunuhmu bagaimana caranya " gumam selir dan anaknya dalam hati dengan perasaan kesal.

***

Sekedar info

Selir Xia Ruan yin memiliki anak laki laki dan Permaisuri ibu dari Xia Yihua juga memiliki anak laki laki dan mereka sedang belajar di akademi Xinfeng

Kaka tiri dan kaka kandungnya sebenarnya menyayangi Xia Yihua dan sudah 5 tahun belum pulang kekediaman Jendral Xia.

Xia Yihua pun tidak berani melapor pada gegenya karna takut ketahuan selir Xia Yihua dan akan mencambuknya.

Xia Yihua pun tidak berani melapor pada gegenya karna takut ketahuan selir Xia Yihua dan akan mencambuknya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kaka kandung Xia Yihua ( Xia han rui )

Kaka kandung Xia Yihua ( Xia han rui )

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kaka tiri Xia Yihua ( Xia ling feng )

*******************

" Baiklah ayah saya memaafkan ayah, apa ayah tau? saya sangat menyayangi ayah. walau sebagimana ayah pernah jahat kepada saya, tapi saya tetap menyayangi ayah saya sangat merindukan pelukan hangat seperti ini " Ucap Yihua lirih dan jendral Xia semakin mengeratkan pelukannya mendengar penuturan yang sekarang menjadi anak kesayangannya

" Nak, Sebentar lagi ada pemilihan untuk menjadi permaisuri di Kekaisaran Zhang kita. karena ayah adalah salah satu jendral besar di Kekaisaran ini, jadi ayah di suruh memberikan kandidat untuk mengikuti kompetisi ini ayah mohon kamu ikut pemilihan permaisuri.
kamu tenang saja, Kaisar Zhang An Jio tidak memiliki seorang selirpun. Walaupun dia kejam kepada musuhnya tapi dia tidak menyakiti wanita dan ayah ingin kamu ada yang melindungi ketika ayah sudah tidak ada " Ucap jendral Xia dengan tangan yang mengelus puncak kepala Xia Yihua lembut.

" Hemmm tidak buruk, saya akan mengikuti pemilihan permaisuri itu kalau dia pria tampan, kaya dan tidak mempunyai selir apalagi tidak kasar untuk apa saya menolak kalau urusan cinta bagaimana nanti saja hehehe " Ucap Yihua dalam hati.

" Tapi saya harus membalaskan dendam pemilik tubuh ini terlebih dahulu " : Ucap yihua lagi dalam hati.

" emmm, kapan pemilihan permaisurinya ayah? " Tanya yihua.

" Mungkin 3 bulan bulan lagi nak " Ucap lembut Jendral Xia.

" Baiklah ayah aku kan menuruti perintah ayah " Ucap Xia yihua

" sialan!! , seharusnya aku yang mengikuti pemilihan permaisuri bukan si buruk rupa ini. ini tidak boleh dibiarkan " umpat putri kedua Xia mei lin dalam hati.

" Ayah bukankah wajah kaka sedang tidak baik dan tidak memiliki bakat sebaiknya kaka tidak mengikuti pemilihan permaisuri karna akan mempermalukan keluarga xia nantinya " Ucap Xia mei lin.

"Kata siapa wajah saya buruk rupa dan tidak memiliki bakat. Saya bisa bermain pedang, menyulam, menyanyi dan bermain kecapi. Saya hanya tidak ingin adik iri jadi saya menyembunyikan kebenarannya " Ucap Yihua sambil membuka cadarnya dan memperlihatkan wajah cantiknya

" Pengawal pinjamkan saya pedangmu "

" Silakan putri " Ucap pengawal sambil memberikan pedangnya.

Bersambung........

Istri Kaisar Perang ( END )Where stories live. Discover now