52. Kelas Sosial Penelitian

Mulai dari awal
                                    

Liwei mendengkus kesal melihatnya. Jika bukan karenanya, maka Yihua pun belum bangun saat ini. karena heran, tiba-tiba saja pikiran cerdik terlintas di benaknya. Bibirnya menyunggingkan senyum licik, ia mendekatkan dirinya ke arah Niura dan bersiap. Mengambil hitungan mundur dan ...

"Xiao Li, bangun! Elemen apimu membakar ranjang Yihua!"

"Eh, aku?" Yihua yang hanya menonton saja langsung kebingungan. Kenapa ia dijadikan umpan?

Detik berikutnya Niura terbangun kaget. "Hua mana? Mana? Mana yang membeku?" racaunya terkejut saat tiba-tiba mendengar pekikkan nyaring di telinganya. Niura menguap dan mengerjap, pertama kali matanya terbuka ia mendapati Liwei dan Yihua yang menatapnya bingung.

"Membeku? Liwei bilang ranjangku terbakar?" Yihua memiringkan kepalanya mencoba berpikir. 'Huh ... mengapa otakku berjalan dengan lambat?'

"Hahahaha!" Liwei tertawa histeris. "Xiao Li lucu juga saat bangun tidur. Sudahlah cepat! Mandi atau kau akan terlambat kelas pertama."

"Hoam ...." Dengan sedikit nyawa yang terkumpul, Niura langsung bangkit dari ranjang bersiap untuk mandi dan menuju nakas, ia mengambil piring.

Eh? Piring?

Yihua membelakkan matanya dan membelokkan arah tubuh Niura ke sebelah kiri. "Xiao Li ...! Handukmu di sana, bukan di nakas. Mengapa kau malah mengambil piring? Ingat, kau harus menjalani kewajibanmu untuk membuka seluruh pintu di Akademi karena seluruh kuncinya kau yang memegang."

"Ahhs! Iya-iya ... kalian diam saja, bisa 'kan?"

Liwei menepuk jidatnya pasrah. "Pekerja akademi meletakkan guci berisi air di kiri kamar mandi, tolong berhemat karena sangat dikit," jelasnya yang membuat Niura tertawa garing.

"Kau lupa elemenku air? Bisa saja aku menenggelamkan akademi sekarang juga. Aku juga memiliki elemen api, aku akan berndam air hangat sekarang, kalian pergi saja duluan."

"Cih, sombong!"

Niura tak memedulikannya dan langsung saja masuk ke dalam kamar mandi. Melakukan ritualnya di sana, dimulai dari menambah air dan menggunkan elemen apinya untuk membuat air menjadi hangat. Uhh nikmatnya. Lupakan Liwei dan Yihua yang telah pergi terlebih dahulu. Katanya kelas mereka lebih jauh daripada kelasnya. Lagi pula pagi belum tiba karena ia harus membuka selurih pintu. Ahh merepotkan.

Setelah cukup lama berendam dan memakai seragam lengkap dengan topinya yang sedikit kebesaran hingga sesekali menutupi matanya, Niura langsung saja pergi menuju meja belajarnya dan mengambil tiga buku tebal kelas sosial penelitian dan meraih tongkatnya yang ia berdirikan di belakang ranjang.

Dimulai dengan mengunci pintu kamar, dan berjalan santai menghirup udara menyambut pagi yang masih sangat segar. Niura baru sadar kalau setelah dirinya bereinkarnasi ia menemukan banyak sekali hewan-hewan langka di kehidupan sebelumnya. Bahkan nyamuk-nyamuk saja ukurannya sebesar kepala manusia karena di zaman ini pasokan oksigen masih sangat banyak.

Niura memandangi seluruh kunci-kunci yang ia pegang. 'Kenapa harus aku dari sekian banyak orang yang ada?' batinnya penasaran.

"Ah ... akhirnya selesai, sebentar lagi kelas akan dimulai."

Oke, sekarang di sinilah Niura berada. Dengan mata jelalatan mencari kelasnya. Sekarang dirinya benar-benar seperti anak hilang. "Aduh ... kelasku sebenarnya di mana? Apa aku harus menggunakan kartu plakat lagi?" pikirnya.

Niura mengacak-acak rambutnya frustasi. Apakah Liwei dan Yihua juga kebingungan sama seperti dirinya?

"Tidak. Dua bocah itu pasti sudah mendapatkan teman baru," gumamnya membayangkan karena memang Yihua dan Liwei sangat mudah berbaur. Pikirannya pasti tidak salah.

Princess of Rainbow Element [Repost]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang