Part 41 (Mario Poligami?)

Start from the beginning
                                    

Melihatnya , entah mengapa kepercayaan diri Mario meningkat. Seperti sinetron yang pernah ia tonton. pastilah wanita hamil yang menghampirinya ini sedang ngidam. Dan ingin menyentuh wajah tampan Mario agar anaknya nanti bisa setampan Mario.

Seperti itu kan teorinya?

Okelah kalau begitu..

Mario akan menuruti keinginan ngidam si calon ibu. Biar nanti jika anaknya lahir maka akan bangga memiliki wajah setampan dirinya. Haha...

Mario lantas tersenyum hendak menyambut wanita hamil itu.

Dan....

"Astaga sayang kamu kemana aja?! Aku udah nungguin kamu daritadi. Kenapa coba antri disini?"

Mario gak ngerti..
Mario gak paham..
Mario bingung..

Kenapa wanita hamil itu malah berbicara demikian untuknya?

Kenapa wanita itu malah berbicara seolah olah ialah suaminya?

"Ayoo sayang ayoo. Anak kamu udah gerak gerak nih" wanita itu berbicara lagi. Sambil mengelus perutnya yang besar

Mario mengerjap beberapa kali. Memastikan kalau ini nyata.

Beberapa kali mario kedipkan mata tapi wanita itu tak hilang juga. Berarti dia bukan halusinasi atau mimpi.  Berarti dia nyata. Ini nyata..

Mario Langsung menoleh ke samping. Teringat akan istrinya. Netranya langsung terarah pada Seza yang anteng saja. Wajahnya ikut memperhatikan wanita yang berdiri di hadapan Romeo.

"Monmaap anda siapa ya?" Itu Mario yang bertanya. Ia penasaran juga kenapa calon ibu ini malah halu kalau Mario itu suaminya

"Lah kok nanya gitu. Aku kan istrimu bang" wanita itu menjawab dengan nyolot

"Istri yang keberapa ya?"

Pertanyaan itu asalnya bukan dari Mario tapi Seza yang tiba-tiba kepo

Tapi entah mengapa. Mendengar Seza ikut bertanya membuat jantung Mario jumpalitan. Nada dingin yang Seza keluarkan membuat bulu kuduknya meremang.

Serem..

"Saya istri pertamanya lah. Liat aja perut aku lebih besar dari punyamu" lagi lagi wanita itu menjawab dengan nyolot. Matanya melotot menatap tak suka pada Seza

Seza mengangguk singkat. Tersenyum simpul. Kemudian menyenderkan pungungnya kembali, asik mengamati interaksi Wanita asing itu dan Mario yang nampak berkeringat

"Sayang jangan percaya ya. Dia bukan istri aku" Mario langsung mengklarifikasinya pada Seza "kan istriku cuma kamu" lanjut Mario lagi dengan peluh yang membasahi dahinya.

"Abang kok tega. Sampai aku gak di akui begini. Di perut aku ini anak kamu bang. Masa kamu lupa kalau kita pernah membuatnya" wanita itu berbicara lagi dengan kesal. Ia misuh misuh

"Buatnya emang dimana?" Kali ini Seza bersuara lagi. Entah mengapa ia sedikit kepo

Wanita itu menoleh pada Seza sambil melotot kesal.

"Kepo amat deh!" Sahut wanita itu

Membuat Seza hanya bisa geleng geleng kepala melihat kelakuannya

"Emang dimana sih buatnya?" Pertanyaan Seza yang tak di jawab akhirnya di tanyakan ulang oleh Mario. Tentu ia penasaran juga. Kenapa wanita aneh ini masih keukeuh dengan tuduhannya

"Waktu itu kita niatnya mau buat di kost aku. tapi gajadi gara gara ibu kost lagi pemeriksaan. Karena itu kita pindah ke kebon yang sepi gak jauh dari kosan. Terus ya kita buatnya disitu"

"Hah? Maksudnya buatnya di kebon? Berarti semak-emak dong?" Mario jadi gatal untuk bertanya lebih lanjut. Bukan saja heran namun ia juga merasa aneh.

Masa iya. Seorang Mario yang kece nya luar dalam, mainnya di semak semak?

Ah pasti berjanda!

Wanita itu mengangguk
"Terus pas udah gitu. Belum sempat kabur ada warga yang mergoki kita. Akhirnya kita di bawa warga ke rumah pak RT terus kita di nikahkan deh" lanjutnya

Demi kutil onta di Antartika!

Mario benar benar tak menduga akan mendengarkan cerita absurd dadakan seperti ini!

Bahkan ia tak menduga seorang wanita hamil yang menurut Mario usianya menginjak dewasa ini malah mengarang cerita yang tak masuk akal.

Astaga dragon!

Liat saja Seza!
Istrinya itu bahkan sudah tertawa terbahak bahak.

Hal yang langka!

Bahkan ia tak perduli tatkala pasien lain ikut memperhatikannya!

Kalau sudah seperti ini berarti keadaan nya sudah darurat. Mario bisa-bisa tak punya muka lagi gara gara tuduhan asal wanita yang masih berdiri di hadapannya ini.

"Udah ya udah. Jangan bicara ngawur lagi"  Mario berujar kesal. Gegara wanita aneh ini ia jadi pusat perhatian

Astaga!

Berbeda dengan Mario yang kesal setengah mati. Seza malah bertepuk tangan girang

"Aktingmu sungguh tidak alami. Tapi aku terkesan dengan hiburannya" Seza berujar. "Tapi usahakan lain kali harus lebih bagus dari ini ya. Oh iya perut kamu miring tuh. Ntar kalau anaknya jatoh gimana?" Tunjuk Seza ke arah perut si wanita yang nampak tak simetris.

Membuat wanita itu dan juga Mario ikutan fokus

Dan setelah itu tanpa perduli apa yang terjadi selanjutnya Seza langsung beranjak dari duduknya hendak ke ruang pemeriksaan karena nomor antriannya sudah di sebut

Dan Mario kini hanya bisa ber-istigfar saja.

Apakah mungkin semua ini adalah karma untuk Mario karena dulu ia sering memberi harapan pada banyak wanita?

Dan imbasnya sekarang hidupnya tidak tenang sama sekali. Karena terlalu banyak  para betina yang mengejarnya

Astaga! Orang tampan seperti Mario memang gak ada obat!

________________________________

Hey aku mau promosi cerita baru aku.

Ceritanya tentang TRANSMIGRASI JIWA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ceritanya tentang TRANSMIGRASI JIWA. Silahkan cek profilku untuk baca blurb nya.

Dijamin ceritanya seru. Minimal baca 10 part awal deh. Masih on going ya. Update setiap Senin untuk White Souls.

Dan untuk Two Weddings.

Sampai jumpa hari Minggu!
(Kalau mau cpt baca di karyakarsa aku ya. Cek profilku!)

Sayonara..🤗

Two Wedding {Sudah Terbit}Where stories live. Discover now