Lama hanya tersenyum, bukannya menjawab, pria itu malah melambaikan tangan kanannya ke arah Liwei yang membuatnya semakin bingung. "Kau ini kenapa?!"

Lagi-lagi tidak ada jawaban. Yang membuat Liwei kesal kali ini adalah karena pria itu malah seenaknya menerobos masuk ke dalam kamarnya dengan keadaan tangan yang masih melambai-lambai ke segala arah. Pria itu masuk dan melambaikan tangannya kepada Niura dan Yihua yang memandanginya aneh.

"Hai!" akhirnya satu kata keluar dari mulitnya. Sesudah menyapa ia langsung pergi keluar meninggalkan ketiga gadis yang masih mematung.

Niura yang tidak mengetahui apa-apa langsung bangkit dan menghampiri Liwei yang masih berada di daun pintu seraya memandangi punggung pria tadi. Niura ikut memandanginya, lalu beralih menatap Liwei. "Siapa dia?" tanyanya dengan nada yang terdengar kasar.

Liwei hanya menggeleng. Niura mendengkus, kemudian beralih menatap Yihua yang masih setengah sadar. "Kau mengenalinya?"

"Siapa?" tanya balik Yihua dengan mata setengah tertutup.

Niura menggeram. "Senior tadi!"

"Owh, tidak kenal! Liwei ... kau tau siapa namanya? Bukankah kau melihat kartu plakatnya?" Yihua mengalihkannya kepada Liwei yang kembali berkutat dengan buku-bukunya.

Liwei memandangi langit-langit kamarnya, mencoba berpikir. "Emm ... kalau tidak salah, namanya Fei Tan. Persis seperti sifatnya yang seperti setan, haha ...."

Semuanya tertawa saat mendengar kata yang dilontarkan oleh Liwei itu. Saat mereka ingin kembali tidur, tiba-tiba ....

Tok ... Tok ... Tok ...

Ketukan pintu itu lagi!

Niura mengepalkan jari-jemarinya gemas. Ia bangkit dan menyibak selimut, menghentikan Liwei yang akan kembali membukakan pintu. "Biar aku saja!" geramnya.

Liwei bergidik ngeri dan segera duduk di ranjang milih Yihua.

Niura memutar knop pintu kesal. "Siapa kau sebenarnya! Kenapa kau mengganggu kami! Bukankah para pria tidak boleh memasuki asrama wan———"

"Xiao Li?"

Niura membulatkan matanya terkejut. Sedari tadi ia terus mengomel karena merasa kalau yang mengetuk itu pria yang bernama Fei Tan, namun—ini di luar dugaannya.

"Senior Meilan!" pekik Yihua dan Liwei bersamaan saat mencoba menghampiri.

Meilan tersenyum ramah, lalu menatap Liwei dan Yihua bergantian. "Ada apa dengan Xiao Li?" tanyanya kebingungan. Masalahnya, ia tidak tahu kenapa baru saja datang sudah diteriaki dan disebut pria? Yang benar saja.

"I–itu ...."

Niura langsung menyadarkan pikirannya sendiri, menatap Meilan dengan rasa bersalah. "Ma–maafkan aku, Senior Meilan ... kukira kau pria itu," ucapnya terbata-bata membuat Meilan mengernyit bingung. "Pria itu? Hei ... ini 'kan asrama wanita," sautnya merasa konyol. Ada-ada saja adik tingkatnya.

Yihua yang mengerti perasaan kedua belah pihak langsung menghampiri dan menjelaskan semuanya secara detail membuat Meilan tertawa.

"Kenapa tertawa?" tanya Liwei bingung.

Meilan menepuk-nepuk bahu Liwei pelan. "Fei Tan memang sangat tampan. Dia adalah primadona di Akademi, banyak sekali wanita-wanita yang berbaris untuknya," jelasnya dengan kekehan.

Namun, penjelasan itu masih tidak bisa dimengerti dan tidak ada sangkut-pautnya sama sekali dengan sikapnya yang aneh.

Niura menghela kesal. Kesal sekali. Waktu tidurnya terbuang hanya untuk hal-hal konyol seperti ini. "Lalu? Mengapa sikapnya aneh seperti itu?"

"Menurut kabar yang beredar, karena ketampanannya yang mampu meluluhkan hati para wanita, banyak pengagumnya yang mencoba membunuh kekasihnya Fei Tan yang bernama Xae Ra. Xae Ra dulunya tinggal di asrama ini, di asrama nomor empat yang sekarang kalian tempati, dia tinggal sendiri karena dia seseorang yang terkucil."

Penjelasan Meilan membuat mereka semua tak bisa berkata. Mereka merasa bersalah karena telah mengejek Fei Tan tadi, apakah seberat itu beban menjadi pria tampan? Dan ... apa katanya tadi? Mendiang Xae Ra pernah tinggal di kamar yang mereka tempati?

Yihua memeluk tubuhnya sendiri dengan bibir yang getir. "Ba–bagaimana kalau arwahnya ada di sini ...?" lirihnya takut. Liwei yang berada di sebelahnya langsung mendekapnya, namun Yihua malah memeluk Niura dan membuat Liwei bedecih.

"Kau ini takut pada arwah atau padaku, sih?" tanya Liwei tak terima.

Yihua memandang Liwei lewat ekor matanya, "Keduanya."

"Sialan!"

Niura yang merasa tak nyaman langsung mendorong bahu Yihua pelan hingga Yihua menubruk Liwei. "Bisa tenang?" tanyanya dengan wajah datardan berhasil membuat Liwei dan Yihua diam. Bahkan Meilan pun ikut merasakan desiran ngeri yang entah datangnya dari mana.

Liwei dan Yihua mengangguk bersamaan. Niura langsung menepuk-nepuk surai keduanya agar tidak tegang. "Senior Meilan, jadi ... apa yang harus kami lakukan? Apakah pindah kamar?" tanyanya merasa kebingungan.

Terlihat jelas Meilan yang menghembuskan napasnya kasar. "Tidak bisa. Nama kalian dan nomor kamar telah tercatat di kartu plakat dan daftar Akademi, tapi kalian tidak perlu khawatir karena ini bukan masalah besar. Fei Tan hanya merindukan Xae Ra. Jadi, izinkan dia untuk sekedar berkunjung dan kalau perlu cari seseorang dengan kemampuan melihat mahluk gaib, elemen nila."

"Aku bisa."

Semuanya langsung terheran-heran ke arah Niura.

"Yang benar saja, elemenmu air dan api, bagaimana kau punya elemen nila?" decak Meilan tak percaya.

'Cih, menilai buku dari sampulnya. Bahkan aku bisa melihat roh dewa kematian, semua elemen aku pegang dengan erat.'

Liwei yang merasa tak enak karena suasana yang tiba-tiba menjadi sunyi suram langsung melerai. "Sudahlah ... biarkan saja Senior Fei Tan berkunjung. Tapi ... bukannya pria tidak diperbolehkan masuk asrama wanita?"

Meilan memutar bola matanya jengah. "Kata siapa? Kita bebas berkunjung ke mana saja, tidak ada larangan seperti itu. Kalau tidak ada, itu karena takut terjadi adanya fitnah. Sudahlah ... aku ke mari bukan untuk berdebat. Aku ke mari untuk mengajak kalian makan siang di ruang makan, mandi sana ...."

"Yah, kenapa harus mandi?"

-TBC-

Hai, Porever ... sebenernya kalian suka gak, sih, sama alurnya? Jujur aku takut banget kalo alurnya garing/bosenin:( kan kasian kalian yg udah nunggu :)

Tapi big please from me, stay tune di sini, yaa soalnya point utama cerita Princess of Rainbow element belum berakhir, coba kalian baca ulang deskripsi cerita, setelah masuk akademi akan terjadi apa? Oke sekian 😘

Princess of Rainbow Element [Repost]Where stories live. Discover now