✍ LIMA ✍

5.4K 400 8
                                    

Happy Reading!!!

Matahari kian meninggi dan semakin memancarkan sinarnya membuat bumi nampak semakin panas saja, jam juga sudah menunjukkan pukul setengah satu siang berarti kurang lebih 30 menit lagi Rano akan pulang dari kuliahnya sesuai janjinya tadi pada Aksa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Matahari kian meninggi dan semakin memancarkan sinarnya membuat bumi nampak semakin panas saja, jam juga sudah menunjukkan pukul setengah satu siang berarti kurang lebih 30 menit lagi Rano akan pulang dari kuliahnya sesuai janjinya tadi pada Aksa.

Sedangkan kini Aksa tengah tertidur lelap di kamar Reno setelah tadi sempat menonton TV bersama Reno tentunya. Reno pun kini juga tengah bersiap siap untuk pergi ke kampus.

meskipun Reno dan Rano kembar tapi mereka memilih jurusan mata kuliah yang berbeda. Reno yang lebih memilih mengambil jurusan manajemen bisnis dan hubungan internasional agar bisa membantu Aiden mengelola perusahaan milik keluarganya, sedangkan Rano sendiri lebih tertarik untuk mengambil jurusan seni musik kerena ia suka membuat lirik lagu dan berkeinginan menjadi komposer terkenal. Orang tua mereka pun juga setuju dengan pilihan mereka masing-masing dan tak memaksa mereka mengambil jurusan yang orang tuanya pilihan, Papa dan Mama selalu membebaskan anak anaknya memilih sendiri jurusan yang mereka inginkan tanpa adanya paksaan dari Mama dan papa.

Selesai dengan kegiatannya bersiap siap, Reno lalu mendekati ranjangnya dimana Aksa tengah tertidur dengan mulut yang sedikit terbuka dan selalu mengeluarkan liurnya. Reno pun tersenyum tipis melihat aksa tertidur dengan wajah mengemaskan.jika seperti ini Aksa nampak masih seperti anak berusia 5 tahun karena mukanya yang terlalu mengemaskan seperti anak kecil.

Reno pun lalu membersihkan liur Aksa menggunakan tissue dengan hati hati agar tak membangunkan tidur Aksa yang sangat lelap ini, tapi meskipun sudah dibersihkan berkali kali tetap saja air liur Aksa akan terus keluar dan menetes tiada hentinya. Mereka pun juga maklum dan tak mempermasalahkannya, malahan mereka akan dengan senang hati membersihkan liur aksa. Bagi mereka tidak ada kata jorok dan menjijikan dalam merawat Aksa, mereka tetap menyayangi Aksa dengan tulus tanpa memandang kondisi dan kekurangan aksa yang sekarang ini karena bagi mereka Aksa adalah satu satunya harta yang paling berharga dan hadiah terakhir yang Tuhan berikan pada mereka. Mereka tak akan membiarkan Aksa kembali terluka walau sekecil apapun lukanya. Mereka bahkan rela melakukan apapun asalkan Aksa tetap baik baik saja, bahkan jika nyawa mereka taruhannya akan Mereka taruhkan.

Dirasa liur Aksa yang keluar sudah tak sebanyak tadi Reno akhirnya berhenti membersihkannya meskipun liur Aksa tetap keluar dan kini sudah membasahi bantal yang Aksa gunakan, namun Reno juga masih sesekali membersihkannya.

Jam sudah menunjukkan hampir pukul satu siang. Reno pun lalu bersiap akan pergi kuliah, namun sebelum pergi Reno terlebih dahulu mengecek popok Aksa apakah sudah penuh atau belum karena pernah sekali Reno lupa menganti popok Aksa yang sudah penuh dan setelahnya dapat Reno lihat celana Aksa yang sudah basah kuyup dan kasur yang Aksa tiduri juga ikut basah terkena air seninya yang meluber karena popoknya tak bisa menampung air seninya lagi.

Aksa ✔Where stories live. Discover now