[ END ] [ BROTHERSHIP]
Ketiga kakak yang harus merawat adik bungsu kesayangan mereka yang kini lumpuh total setelah kecelakaan naas yang menimpa keluarga mereka.
[Walaupun book ini sudah Tamat, harap tetap berikan Vote and Comment!!!]
Rank🏅;
# 3...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kecelakaan tunggal yang dialami oleh keluarga Abhivandya yang termasuk dalam golongan keluarga yang kaya raya dan sangat tersohor karena banyak memiliki perusahaan yang sudah sangat terkenal di Asia dan kini juga tengah jaya jayanya menjadi topik yang hangat dibicarakan publik. Kecelakaan yang belum tau apa penyebabnya dan kecelakaan yang menimpa pasangan suami istri serta remaja laki laki yang kini berusia 17 tahun atau lebih tepatnya adalah anak bungsu keluarga Abhivandya.
Kecelakaan tersebut bahkan telah menewaskan pasangan suami-istri Abhivandya. Namun beruntungnya, remaja laki-laki tersebut masih bisa tertolong, Tuhan masih ingin remaja laki laki itu untuk tetap hidup. Banyak Masyarakat yang juga ikut berduka dengan kabar kematian pasangan suami-istri dari pengusaha kaya raya itu dan mereka juga turut mendoakan remaja laki laki itu agar tidak terjadi apa apa.
Keluarga Abhivandya yang lain pun juga sama terpukulnya mengetahui kejadian tersebut. Apalagi mendengar jika pasangan suami-istri keluarga Abhivandya meregang nyawanya di tempat kejadian kecelakaan. Belum lagi dengan si bungsu yang masih ditangani oleh tim dokter.
Disini, didepan ruang UGD ini terdapat keluarga Abhivandya yang tak ikut dalam kecelakaan. Mereka adalah AidenWilliam Abhivandya atau anak sulung Abhivandya, Serta kedua adik kembarnya yaitu Reno Elbran Abhivandya dan Rano Albran Abhivandya yang hanya selisih 5 tahun dengan Aiden yang kini sudah berusia 25 tahun. Sedangkan dengan adik bungsunya hanya selisih 3 tahun.
Mereka bertiga kini tengah menunggu dengan khawatir serta cemas kabar dari dokter yang menangani adik bungsu mereka yang sejak berjam jam yang lalu belum juga keluar dari ruangan yang kini sangat mereka benci. Mereka bahkan mengabaikan rasa lelah mereka hanya agar bisa mengetahui kondisi adik bungsu mereka. Bahkan sisa air mata yang masih menghiasi pipi mereka abaikan, yang menjadi fokus mereka sekarang adalah adik bungsunya. Meskipun didalam benak mereka, mereka merasa sedih dan terguncang dengan kabar kematian kedua orang tua mereka. Namun mau bagaimana lagi, jika Tuhan sudah berkehendak, kita yang umatnya hanya bisa berlapang dada dan ikhlas menerimanya. Tak ada gunanya juga untuk menyalahkan takdir yang telah Tuhan gariskan. Yang kini bisa mereka lakukan hanya mencoba ikhlas dan kuat menjalani cobaan yang tengah Tuhan berikan.
Bukan perkara mudah untuk mencoba tetap ikhlas dan kuat menjalaninya. Namun mereka sama-sama menguatkan satu sama lain. Mereka tak boleh terus terusan seperti ini. Masih ada adik mereka yang kini masih berjuang diantara hidup dan mati. Masih ada adik mereka yang kini membutuhkan kakak-kakaknya. Adik yang sangat mereka sayangi.
Aksa Delvin Abhivandya adalah remaja bertubuh mungil dan kepribadian yang sangat ceria ditambah dengan sifat cerewetnya serta kelakuan yang bisa membuat orang geleng-geleng kepala. Bahkan ia sangat jahil terhadap kakak kakaknya namun ia juga sangat menyayangi kakaknya. Aksa juga kesayangan keluarga Abhivandya. Aksa tumbuh dengan kasih sayang keluarga Abhivandya. Apapun yang Aksa inginkan pasti akan terpenuhi.
Namun kini sosok Aksa berubah total dengan kehidupan yang dulu. Kondisinya pun juga tak seperti dulu lagi. Kecelakaan tunggal yang dialaminya bersama kedua orang tuanya pun merubah total kondisinya baik secara fisik maupun psikisnya. Kini hidupnya hanya bersama dengan ketiga kakaknya tanpa adanya Mama dan papa lagi disampingnya. Dan juga kehidupan Aksa yang sekarang penuh dengan halangan dan rintangan yang menanti.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
