"Terima kasih Dokter sudah menyelamatkan adik saya, sekali lagi terima kasih Dokter."

"Iya sama-sama. Ini juga sudah menjadi tugas saya. Kalau begitu saya pamit permisi."

Kemudian Dokter itu pergi meninggalkan ketiga bersaudara tersebut.

Setelah dokter pergi, mereka bertiga buru-buru masuk ke ruang rawat Aksa. Mereka sungguh senang Aksa sudah tidak kritis lagi dan ditambah kabar Aksa akan segera bangun. Hati mereka rasanya sedang berbunga bunga seperti  baru jatuh cinta dan cintanya yang diterima oleh sang pujaan hati. Hahahaha!!!

Disini mereka dapat melihat Aksa yang masih damai dalam tidurnya serta alat alat kedokteran yang masih menghiasi tubuh munggil Aksa. Mereka lalu mendekati ranjang Aksa dan berdiri di sisi kanan dan kiri ranjang Aksa.

"Cepet bangun Dek. Abang udah nggak sabar nunggu kamu bangun." Ucap Aiden.

"Iya Dek, kamu harus cepet bangun, kalau kamu bangun nanti, apapun yang kamu mau Abang pasti bakalan beliin. Cepet bangun kesayangan Abang." Ucap Reno.

"Ayo Dek bangun. Abang udah kangen liat kejahilan kamu lagi. Abang tunggu kamu jahilin Abang lagi ya. Bangun Dek, jangan tidur lama-lama lagi Dek Abang gak suka liat kamu kayak gini." Ucap Rano.

Setelahnya, satu persatu dari mereka mulai mengecup kening Aksa yang tertutupi perban tebal. Lalu si kembar yang memilih duduk di sofa dan Aiden yang duduk dikursi samping ranjang Aksa.

Waktu semakin berlalu dan kini tak terasa sudah lebih dari  3 jam berlalu. Matahari pun juga semakin tinggi dan terasa panas.

Diruang rawat Aksa mereka masih menunggu Aksa bangun. Bahkan mereka tak beranjak dari duduknya. Harapan mereka hanya satu, yaitu agar dapat melihat Aksa bangun. Namun sudah 3 jam berlalu, Aksa  tak kunjung bangun. Tapi mereka masih setia menunggu.

Hingga mata yang sudah dua minggu lebih itu tertutup akhirnya mulai sedikit demi sedikit terbuka. Sampai beberapa detik kemudian mata indah itu terbuka sepenuhnya dan hanya menatap kosong langit-langit putih ruang rawatnya.

Awalnya Aiden yang duduk dikursi samping ranjang Aksa tak menyadari jika Aksa sudah membuka matanya. Namun saat ia hendak pergi ke kamar mandi dan matanya yang tak sengaja melihat wajah adiknya, Aiden nampak terkejut mengetahui Aksa sudah membuka matanya dan hanya diam memandangi langit-langit ruangannya dengan tatapan kosongnya bagai tak ada kehidupan disana.

"Aksa!! Astaga kamu udah bangun Dek!" Ucap Aiden senang dan melupakan niatannya yang ingin pergi ke kamar mandi.

Mendengar ucapan kakak sulungnya, si kembar langsung saja bangkit dari sofa dan mendekati ranjang Aksa. Sesampainya disana, mereka juga sama terkejutnya melihat Aksa sudah membuka matanya. Namun mereka juga sama senang dan bahagia akhirnya mata yang sudah lama tertutup itu akhirnya terbuka juga.

"Dek jangan diem aja dong! Bilang sama Abang, dimana yang sakit? Jangan diem aja, dek. Jangan buat Abang takut. Bilang sesuatu Dek!?" Ujar Reno beruntung karena sejak tadi adiknya hanya diam saja. Reno hanya takut adiknya kenapa-napa.

"Bang ini  Aksa kenapa cuma diem aja, nggak jawab pertanyaan Reno!?"

"Abang juga nggak tau, Ren. Yaudah kamu jangan panik kayak gini. Abang pangil Dokter dulu biar bisa periksa Aksa." Balas Aiden lalu berjalan keluar untuk memanggil Dokter, melupakan tombol merah yang ada di atas ranjang.

Tak berselang lama Aiden datang kembali dengan Dokter serta satu orang perawat. Ketiga bersaudara itu pun kini kembali menunggu di luar ruang rawat Aksa.

Beberapa menit kemudian Dokter keluar. Reno pun langsung bertanya kepada Dokter dan mendahului Aiden yang hendak bertanya.

"Gimana dokter kondisi adik saya?"

"Syukrlah adik anda sudah sadar, kondisinya  juga ada peningkatan hanya tinggal menunggu luka lukanya mengering, serta tulang rusuknya pulih dan saya juga sudah melepas ventilator dimulutnya. Dan untuk masalah selang makannya masih belum saya lepas karena agar memudahkan Pasien menerima nutrisi, namun dalam beberapa hari akan saya lepas mengigat tidak baiknya penggunaan NGT dalam jangka panjang." Jelas dokter.

"Lalu kenapa tadi Aksa hanya diam saja dokter dan tidak merespon pertanyaan saya?"

"Maaf untuk mengatakan hal kepada kalian, tapi seperti yang sudah saya bilang sebelumnya karena pasien yang mengalami traumatic Brain Injury dan kemungkinan-kemungkinan yang sudah saya katakan kemarin dengan berat hati saya katakan bahwa adik anda mengalami kelumpuhan total pada  seluruh tubuhnya dan juga pasien  tak akan mampu berbicara lagi pasien akan kesulitan dalam hal berbicara, pasien juga akan kesulitan dalam hal menelan dan juga mengendalikan liurnya yang menyebabkan air liurnya akan terus keluar karena pasien tak mampu untuk mengendalikan air liurnya. Juga mulutnya yang akan sedikit terbuka karena otot otot pipinya yang mulai kaku membuat mulutnya sulit tertutup kembali. Dan kini pasien juga akan lambat memproses kata-kata yang kita ucapkan karena cedera parahnya membuat kinerja otaknya menurun tapi itu hanya sementara. Pasien juga akan sering mudah  sesak karena jantung yang bermasalah jadi jangan biarkan pikirannya terbebani dan menangis terlalu lama apalagi terkena polusi atau debu yang kotor. Imun tubuh pasien juga lemah mengingat kondisinya yang sendari kecil sudah rentan terkena penyakit."

Deg!

Apalagi ini, padahal baru saja mereka senang dengan Aksa yang akhirnya bangun dari tidur panjangnya namun setelah Dokter menjelaskan kondisi Aksa, rasanya mereka tak sanggup lagi. Lalu bagaimana dengan Aksa? Apa yang harus mereka lakukan? Adik kesayangan mereka harus menjalani takdir yang sungguh miris. Tak cukupkah mereka sudah menerima banyak cobaan? Kali ini cobaan apa lagi? Tak bosankah takdir selalu menguji keluarga mereka?

Namun jika mereka lemah lalu siapa yang akan menguatkan dan memberi semangat pada Aksa. Maka dari itu mereka akan berusaha kuat dan kini yang harus mereka lakukan adalah memberi semangat dan dukungan kepada adik bungsu kesayangan mereka. Harta yang paling berharga yang Tuhan titipkan kepada mereka. Hadiah terakhir dari Mama.

[03

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

[03.01.2021 »« 27.09.2021]

Aksa ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt