"Silahkan nyonya, tuan Sharga sudah menunggu" Kata Diaz sambil membukakan pintu untuk Ahra.

"Kita lanjutkan lagi nanti ya, Sikha" Kata Ahra lalu melangkah masuk keruangan milik Sharga.

Kembali, Diaz menutup pintunya dan menunggu diluar.

"Heh Sikha, apa sebelumnya kau pernah bertemu dengannya?" Tanya Diaz penasaran.

"Tentu saja, saat bapak keluar kota, pak Sharga membawanya menemui klien kita, beliau memperkenalkannya sebagai calon istrinya, tapi waktu itu, nyonya memakai masker" Jawab Sikha panjang lebar.

Diaz hanya mengangguk-anggukkan kepala.
Sementara didalam ruangan, Ahra masih berdiri didekat pintu.

"Duduklah Ahra" Suara Sharga mengalihkan perhatian Ahra. Pria itu tampak sibuk dengan laptop didepannya.

Beberapa kertas menumpuk dimeja sebelah kanannya. Ahra melangkah, duduk dikursi yang ada didepan Sharga. Selagi menunggu pria itu, Ahra memperhatikan setiap sudut diruangan tersebut. Ahra membaca sebuah tulisan disalah satu lemari dipojok kiri. Tanpa sadar, Ahra melangkah kelemari tersebut.

"Sharga Giugliano Pradipta & Fatima Nayyer Azahra"

Ahra menyentuh tulisan berwarna emas itu.

"Aku tidak pernah melupakanmu, Ahra, namamu ada disetiap sudut ruangan ini" Kata Sharga yang sudah berdiri dibelakang Ahra.

Ahra berbalik, menatap Sharga yang begitu dekat dengannya. Hidung mancung Sharga hampir bersentuhan dengan hidung Ahra. Entah berapa lama keduanya saling bertatapan. Lalu dengan sedikit keberanian, Ahra mendorong pelan tubuh Sharga.

"Bu.... Bukankah kau ingin mengatakan sesuatu padaku, karna itu kau memintaku untuk menemuimu?" Tanya Ahra salah tingkah.

"Oh aku hampir lupa, besok kita akan menemui EO yang menyiapkan pesta ulang tahun perusahaanku sekaligus acara pertunangan kita, aku harap kau meluangkan sedikit waktumu" Jawab Sharga sambil melangkah, kembali ke kursi kebesarannya.

"A.... Apa katamu? Pertunangan?" Ahra melotot, dia terkejut mendengar perkataan Sharga.

"Iya, apa ada yang salah"

"Aku tidak pernah menyetujui akan menikah denganmu"

"Bukankah sudah berulangkali aku katakan, sekali kau milikku, maka akan tetap jadi milikku, jika kau menolak, itu pasti akan membuat dua temanmu sedih"

"Apa maksudmu? Apa hubungannya dengan Fai dan El?"

"Tentu saja ada, aku menunjuk El sebagai EO dalam ulang tahun perusahaan, yang otomatis Fai pasti bertanggung jawab dalam komsumsi, jika kau menolak pertunangan itu, sudah pasti aku akan membatalkan semuanya, El sudah pasti mengecewakan vendor-vendor yang bekerjasama dengannya, bukan tidak mungkin kalau nama Fai juga buruk didepan pelanggan yang sering makan di restorannya, semua pilihan ada padamu" Sharga menunjukkan smirk andalan yang biasa dia tunjukkan pada setiap saingan bisnisnya.

Sharga tau, Ahra akan sangat membencinya setelah ini. Tapi demi mendapatkan Ahra kembali, dengan terpaksa dia harus melakukannya.
Ahra hanya terdiam mendengar perkataan Sharga. Sekarang banyak hal yang berkecamuk dipikirannya. Ahra tidak tau harus melakukan apa sekarang.

Love Story Of Sharga & Ahra ✅(Tamat)Where stories live. Discover now