14. brothers

2.8K 410 37
                                    

agak telat nih, udah mulai daring si

trigger warning, ada kekerasan yaa

.


.


.

 flashback 


"eh?"

Doyoung mendongakkan kepalanya, lalu dia terperanjat "ANNANJING" dan ia terguling dari kursi nya.

"....maksud lo Annanjing apaan monyet?" 

yap, itu Anna. Suster Anna, kenapa bisa disitu? Anna adalah mutan dan ia mempunyai kemampuan alam bawah sadar. Lebih tepatnya arwahnya bisa lain tempat, tapi tubuhnya masih bisa bergerak leluasa ditempatnya.

"y-ya abis ngagetin. Ngapain gentayangan disini coba-"

buk

"udah beberapa kali bilang, jangan sebut gentayangan. Gue tebas arwah lu, petot nyawa lu kelinci jadi-jadian"

perempuan yang sudah berkepala 2 itu ngedumel, ia sedari merawat anak kelinci ini selalu dikata hantu gentayangan. Rasanya seperti harga diri mutannya rendah sekali.

Anna mengusap keningnya, lalu berkacak pinggang. Ia lihat lelaki didepannya dengan sinis, "mau sampe kapan kejengkang dari kursi gitu?"

"ah" Doyoung beranjak berdiri, lalu membenarkan kursi seperti semula. Lalu ia rapikan seragamnya yang lusuh karena terjatuh.

"Anna-" 

"iya ngerti" Doyoung menaikkan alisnya, dia belum ngomong orang didepannya udah ngerti? telepati dari mana coba. 

Anna menghela nafas, ia duduk dikursi sebelah Doyoung lalu menepuk punggung anak laki=laki yang sudah ia anggap adiknya ya walau semacam jelmaan setan.

ia tatap Doyoung lalu mengusap puncuk kepalanya pelan. "marah dan kecewa itu boleh, tapi jangan jadikan 1 kesalahan itu, kamu melupakan 1000 kebaikan nya"

Anna tersenyum manis, "nuna tau, kamu kecewa ditinggal dan dilupakan olehnya, tapi jangan sampe kamu lupa, Dia pernah menjadi kakak yang selalu ada untuk kamu"

Doyoung mendongak, ia usap air matanya yang menggenang diiris mata nya. "tapi kenapa coba dia segampang itu, lupa akan semua nya"

melihat itu, Anna tertawa kecil. Doyoung hanya bersikap manja dan cengeng jika menyangkut kakaknya itu. Setelah ditinggal oleh Ongie, Doyoung menjadi pribadi yang berbeda.

"aigu, kelinci kecil nuna" 

Anna mencubit pipi Doyoung pelan. Btw kenapa bisa? ya bisa aja sesuai kemauan Annanya kemampuannya memang seperti itu.

"semua perbuatan manusia, selalu ada sebabnya. Karena itu Kim Doyoung"

tangan Anna menangkup kedua pipi adik kecilnya, lalu tertawa kecil.

"jangan menyikapi masalah dengan emosi, komunikasi berbincanglah. Nuna tau Matahari dan Bulan selalu bersama"


end flashback


__ __ __


Doyoung teringat dengan nasihat Anna diperpustkaan tadi, tapi bagaimana cara mengobrol beruda dengan orang disampingnya ini.

ia sudah sadar sepenuhnya setelah battle tadi, luka-lukanya sudah pulih dengan cepat karena teknologi MSC. Tubuhnya masih sedikit lemas

MS.C [ nct ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang