𝑻𝒖𝒋𝒖𝒉

478 77 6
                                    


--oOo--

Selamat membaca♥️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca♥️






























































"Dari mana kamu?"

Alrey mematung ditempatnya.

Sial.

Padahal ini udah jam setengah 12 malam, tapi kenapa papanya belum tidur? Percuma dia sampe sempet tidur di rumah Lucas buat nunggu tengah malem karna emang dia sebenernya gak mau pulang.

Sempet cekcok juga tadi sama Lucas karna Lucas keukeuh Alrey harus langsung pulang buat istirahat karna tadi pagi baru kecelakaan. Emang pada dasarnya bandel banget si Alrey ini.

Harusnya aja kata dokter, si Alrey istirahat aja dulu di rumah sakit baru besok pulang, tapi Alrey merajuk ke bu Ratih sama Chelsea dan Gabby. Katanya dia gak suka di rumah sakit dan gak suka liat dokternya karna mukanya ngeselin. Emang gaada akhlak. Udah diobatin malah ngatain.

Sosok berbaju hitam lengan panjang itu terlihat duduk di sofa, mengarah pada Alrey yang baru aja naro sepatu sekolah dia di rak sepatu. Ah! Alrey jadi kayak habis ketahuan maling kan jadinya!

"Bukan urusan papa." Ujar Alrey datar dan memilih buat masuk kekamarnya yang emang letaknya di lantai satu. Tadinya di lantai dua, tapi dia pindah kebawah. Bahkan untuk satu lantai sama papanya aja Alrey udah gak sudi.

Walau lampu udah dimatiin, tapi Alrey tau banget kalau papanya ini lagi natap dia tajem. Masalahnya auranya kerasa banget cui.

"Papa belum selesai bicara Alrey." Kata papanya tegas. Alrey yang baru aja megang kenop pintu mendengus dan berbalik, menatap bayang papanya yang duduk di sofa walau samar-samar.

"Apa?" Tanyanya menantang.

"Dimana sopan santun kamu sama orang tua?!" Suara papanya meninggi. Alrey berdecih tidak suka.

"Emang lo pantes disebut orang tua gue?" Tanya cowok itu sinis. Ia juga sedang mati-matian menahan emosi agar tidak bakuhantam sama papanya lagi. Masalahnya beberapa hari yang lalu, Alrey baru aja minta maaf ke almarhum mamanya karna udah kurang ajar sama papanya sendiri, tapi Alrey selalu lepas kendali kalau udah berhadapan sama papanya yang berwatak keras sejak mamanya meninggal.

BRAK.

Alrey sedikit tersentak kala papanya memukul meja kaca didepannya dengan tangannya. Untung gak pecah. Kan sayang, mahal. Ehe.

[2] 𝐇𝐎𝐔𝐒𝐄𝐇𝐎𝐋𝐃 -𝑺𝒆𝒒𝒖𝒆𝒍 𝒐𝒇  𝑭𝒓𝒊𝒆𝒏𝒅𝒛𝒐𝒏𝒆- (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang