-16. Happy Birthday Deven

244 20 2
                                    

Pagi ini semua sekolah libur karena hari Minggu, siapa yang tak suka dengan hari Minggu? Bagi anak sekolah, Minggu itu adalah hari paling indah.

Namun siapa sangka? Minggu ini harusnya hari spesial buat Deven. Karena di hari ini Deven sedang berulang tahun, namun di balik kesenangan tersebut ada kesedihan yang terpendam.

Massages

Rangga: Cemut bangun eh.

Beberapa menit kemudian Zahra membuka chatnya.

Zahra: Apa? Gue lagi bantuin Mama

Rangga: Oh maaf ganggu, btw hari ini Deven ulang tahun, tapi sayangnya dia juga gak inget.

Zahra: Oh, bilangin Happy Birthday dari gue ya.

Rangga: Gak mau, bilang sendiri dong, emang ga bisa dateng?

Zahra: Gue lagi banyak urusan, jadi ga bisa dateng kayanya.

Rangga: Ih ikut dong, kan ada Eliza, Ara, sama Katya, tapi ada Indy juga

Zahra: Nanti gue usahain ya.

Rangga: Nah gitu dong, kalo gitu kita tunggu ya, nanti siang.

Zahra: Insya'allah.

----

'Gue pikir juga apa, pasti ada Indy, gimana enggak? Indy kan suka sama Deven'

Zahra menghembuskan nafasnya gusar dan menaruh ponselnya di atas kasur. Ia pergi ke kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.

Setelah selesai ia turun ke bawah, mendapati Papa dan Mama, serta Tantenya yang memangku Lita.

"Pa, Ma, Tante, Zahra keluar sebentar ya" pamit Zahra, mereka semua menatap Zahra.

"Mau kemana anak Mama nih, kok udah rapi kaya gini pagi pagi" tanya Mama sambil memegang tangan Zahra.

"Zahra mau beli barang, Ma. Sebentar aja Ma, abis itu Zahra langsung pulang" Zahra tersenyum ke arah Mama.

"Ya udah, hati hati ya, Nak" ucap Mama, Zahra mengangguk dan salim pada Papa, Mama, dan Tantenya.

"Assalamu'alaikum" salam Zahra seraya jalan keluar rumah.

"Waalaikumsalam" balas mereka kompak.

Zahra menaiki mobilnya dan pergi menuju toko yang menjual barang barang untuk ulang tahun.

°°°

"Gimana, udah lo kabarin belum cemut gue?" tanya Kevin. "Cemut kita kali, enak aja lo" timpa Rangga.

"Apaan sih, dia cemutnya Deven, jangan pada berantem. "Gimana Zahra? Udah tau?" Reza menanyakan hal yang sama pada Rangga.

"Done! Udah gue kabarin kok, nanti siang pasti dateng, tapi gue heran, kok dia kaya ragu ragu buat dateng ya?" Rangga memikirkan hal tersebut.

"Malu kali" jawab Kevin apa adanya

"Gak mungkin, kalo malu mana mungkin mereka jadi sedeket ini" ucapan Rangga membuat semuanya ikut berpikir.

"Ya udahlah, yang penting dia bisa dateng" Reza membuat suasana kembali seperti biasa.

"Lo udah ada hadiah gitu?" Kevin melirik ke arah teman temannya. "Gue masih bingung, hadiah apa yang mau di kasih" Reza memegang dahinya.

DEVEN [SELESAI]Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum