PART 31

6.2K 289 4
                                    


I Miss you, Mas. Terimakasih telah mencari ku tanpa kenal lelah!
I love you

[Emry_zahra]

***


      Wanita itu masih terisak didalam dekapan hangat sang suami. Dengan sabar suaminya itu mengusap punggung itu dengan lembut, sesekali ia daratkan kecupan di kening wanita itu.

    "Mas udah disini sayang!" Ucap pria itu dengan lembut.

    "Ehem, Misi nih bos. Lu diliatin sama pejalan kaki yang lewat" celetuk seseorang

    Suara itu membuat wanita yang berada di dekapan sang pria meringis Malu, ia semakin memasukkan dirinya kedalam dekapan sang suami.

    "Malu" cicit Zahra pada sang suami, sedangkan pria itu tersenyum kecil membayangkan betapa menggemaskan istrinya saat ini.

   "Bunda" suara menggemaskan terdengar di gendang telinga, membuyarkan suasana yang sedikit canggung itu.

    Gumpalan kecil yang tengah menatap binar pada Zahra. Dengan sigap wanita itu mengendong gumpalan kecil, memeluknya dengan erat menyalurkan rasa kerinduan pada sang gumpalan.

    "Bunda rindu banget sama kamu!" Ucap wanita itu dengan gemas, ia dengan semangat mengecup pipi gempal itu bahkan berkali-kali hingga sang gumpalan nampak tertekan.

   "Rindu juga sama bunda" balas gumpalan itu memeluk erat tubuh Zahra, menghindari kecupan berkali-kali itu.

    "Kita sekarang ke rumah yah" Ujar Aldyan yang mengaitkan tangannya pada pinggang ramping milik istrinya itu.

    "Em. Bisa ke rumah Sabrina dulu gak, Mas?" Ucap Zahra agak ragu, mata nya menatap penuh harap pada sosok yang berada disamping nya itu.

    "Iya Sayang" balas Aldyan mengusap puncak kepala sang istri.

   Sedangkan gadis yang dibicarakan hanya menatap interaksi dengan senyum kecil, ia bahagia jika melihat temannya itu bahagia. Bahkan gadis itu tak menyadari bahwa ia sedang di perhatikan oleh seorang pria.

    "Zahra mau ikut Sabrina aja yah Mas, nanti Mas ikutin Zahra dari belakang" ucap Zahra.

    "No, Mas gak izinin kamu! Humaira nya mas harus disamping Mas" ucap Aldyan dengan tegas.

   "Tapi--" Ucapan Zahra terputus akibat celetukan dari Sabrina.

   "Gak papa, Ra. Kamu sama suami kamu aja, Biar aku aja yang pimpin jalan nya kalian ikutin dari belakang!" Ujar Sabrina dengan senyum tipis menatap penuh kearah mereka.

    Sabrina dengan langkah anggun nya berjalan ke arah mobil miliknya yang terparkir, sepasang mata sedari tadi tak melepaskan pandangannya pada gadis itu. Seperti nya ia sedang mengagumi bagaimana sifat dan tingkah laku gadis itu.

    "Jaga pandangan, bang!" Celetuk Zahra yang sudah berlalu menggandeng lengan Aldyan menuju mobil.

   "Ck!" Pria itu hanya berdecak kesal karena lamunannya dibuyarkan oleh sesosok wanita yang tak lain dan tak bukan adalah sepupu nya sendiri.

***

       "Saya mengucapkan ribuan terimakasih karena telah menjaga dan merawat istri saya. Mungkin hanya ini yang dapat saya berikan untuk rasa balas Budi saya pada kalian!" Ucap Aldyan sembari meletakkan diatas meja sebuah kartu kredit.

   "Maaf, tapi kami tidak bisa menerimanya. Lagi pula kami sudah menganggap Zahra sebagai anak kami sendiri" ucap seorang pria paruh baya yang Aldyan yakini itu adalah orang tua dari sang penolong.

ALDYZARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang