PART 23

9.4K 445 3
                                    

"Cinta tidak pernah meminta untuk menanti karena cinta hanya mengambil kesempatan atau tentang merelakan"


-Ali bin Abi Thalib -

Sepasang kekasih halal baru saja menyelesaikan sarapan di dalam kamar dikarenakan sang suami tidak ingin banyak pasang mata menatap istrinya dengan mata penasaran atau pun lain nya. Lagi pula sang istri menyetujui untuk sarapan didalam kamar saja.

Walaupun Mereka harus menghilangkan rasa kecanggungan, lebih tepatnya harus menekan rasa canggung itu.

Aldyan yang sedari tadi menatap lekat mata coklat terang milik zahra seakan sebuah magnet yang terus saja memperhatikan dan menelisik kearah mata itu seolah netra itu dan entah mulai dari mana netra itu menjadi nikotin untuk pemuda itu.

Tak ada larangan apapun baginya, yang berada dihadapan ini adalah kekasih halalnya jadi bebas toh untuk melakukan apa saja

Sebenarnya zahra sesekali menoleh kearah sang suami, ia menjadi sosok pengagum pada pemuda rupawan yang didepannya ini, namun ia hanya bisa menoleh beberapa saat karena ia juga begitu gugup dan canggung.

walaupun mereka hanya berdua, gadis itu enggan membuka cadarnya meskipun ia harus kesulitan dalam menyuap makanan. sedangkan sang suami hanya bisa memaklumi sang istri yang terlihat enggan memuka cadarnya.

"Ra, kamu Hari ini sibuk?" Suara bas Aldyan yang baru saja keluar beberapa patah kata saat zahra

Namun hanya mampu dibalas dengan menggelengkan kepalanya.

"Uem... Nanti kita kerumah bunda jemput Yusuf yah, mas rasanya sudah merindukan jagoan kita itu..." ucap Aldyan menatap sang istri dengan lembut.

"Iya mas.." jawab zahra

"Yasudah ayok kita siap-siap ... " ucap Aldyan seraya berdiri melenggang kedalam kamar mandi untuk menganti pakaiannya. begitupun dengan zahra walaupun ia harus bergantian dengan sang suami dalam mengganti pakaian.

"sini sayang, mas rapiin dulu cadarnya..." ucap aldyan dengan lembut sembari merapikan letak cadar sang istri setelah selesai merapikan aldyan membawa sang istri masuk kedalam pelukan hangatnya.

"cantiknya istri mas ini..." sambung aldyan bergumam namun tetap saja bisa didengar oleh zahra dengan jelas. ia pun melepaskan pelukannya tak lupa ia mengecup kening sang istri dan mengandeng lembut tangannya.

"Udah siap semuakan sayang, gak ada yang tertinggal kan?"tanya aldyan pada zahra yang berada di sampingnya ini.

"Iya, sudah semua dan gak ada yang tertinggal" ucap zahra dengan lembut dan tersenyum hingga mata nya terlihat menyipit.

Aldyan membalas dengan senyum manis yang ia miliki lalu mengecup tangan yang tertaut dengan tangan miliknya dan berlalu dari hotel yang menjadi tempat menginap satu malam.

Sebelum keluar Aldyan sudah menelpon salah satu anak buahnya untuk mengirim mobil miliknya yang berada dishowroom mobil yang ia miliki.

"Ini bos kuncinya..." ucap pria yang bertubuh kekar dengan baju serba hitam.

Sedangkan aldyan hanya menganggukkan kepala disertai dengan wajah datar, zahra yang melihat itu sontak mencubit pergelangan aldyan pelan mengisyaratkan untuk berterimakasih. mendapat teguran dari sang istri ia pun mengucapkan terimakasih walaupun dengan nada dingin.

"Terimakasih..." ucap Aldyan dingin sontak saja zahra yang mendengar nada suara yang dikeluarkan Aldyan terkejut karena ia tak pernah mendengar nada suara itu.

sepasang suami istri itu mulai memasuki salah satu mobil yang dimiliki sebab ada beberapa jenis mobil yang menjadi koleksi dishowroom mobil miliknya.

Jangan ditanya lagi semua koleksi mobilnya adalah mobil yang cukup mahal,ia juga hobi mengkoleksi berbagai jenis transportasi yang tersebar dibeberapa wilayah yang ia kuasai.

ALDYZARWhere stories live. Discover now