PART 14

9.4K 511 5
                                    

Tuhan telah memberikan ku seulas harapan untuk membuat mu terseyum kembali...

Aldyan

***

POV AUTHOR

        Senyuman Aldyan yang tak pernah luntur selepas kepulangannya dari rumah zahra, hati nya saja semakin berbunga-bunga tak lupa pula ia mengucapkan rasa syukur nya kepada sang pencipta.

   Kejadian tadi membuatnya seakan terbang ke awan dan tak akan pernah jatuh, seyuman itu seketika luntur akibat ketokan pintu kamar Aldyan.

   "Ada apa mommy..." tanya Aldyan yang mendapati nyokapnya didepan pintu kamarnya.

   "Mommy perlu penjelasan tentang tadi..." ucap nyokapnya menaik turun kan alisnya

   "Oh itu, dyan jelasin tapi nanti yah, dyan ngantuk boleh yah mom.. Maaf yah Mom..." rengek Aldyan

  "Iya gak papa... Sekarang kamu tidur terus besok jelasin ke Mom yah.." ucap nyokap Aldyan

    "Iya mom... Assalamualaikum..." ucap Aldyan mencium punggung tangan dan mengecup kening nya dengan lembut

   "Waalaikumsalam..." ucap nyokap Aldyan berlalu pergi

     Keesokan paginya,Aldyan sudah rapi dengan jas kemeja dan celana yang melekat ditubuh atletis Aldyan tak lupa pula ia sudah memakai dasi.

     Dan sekarang Aldyan telah berada dimeja makan untuk sarapan, disana sudah ada kedua orang tua nya.

      "pagi Mom and Dad..."sapa Aldyan

  "Pagi sayang... Duduk dulu kita sarapan dulu..."ucap Mommy

   "Iya mom..."ucap Aldyan yang sudah duduk manis salah satu kursi meja makan.

    "Ehem, Dyan disini mau ngejelasin tentang malam tadi, tentang siapa anak kecil itu... Mom sama Dad jangan potong omongan Dyan yah..." Ucap Dyan dengan lembut dan tersenyum kecil.

    Seusai Aldyan sedang menjelaskan tetang yang ia tahu tentang zahra kepada mommy nya.

    "Ya jadi gitu ceritanya mom... Nggak papakan mom..."ucap Aldyan

   "Nggak papa... Malah mom seneng..."ucap Mommy mengembangkan senyuman

    "Makasih mom... mau nerima Yusuf..."ucap Aldyan tersenyum

   "Nggak perlu berterimakasih... Mom udah sayang sama cucu mom..."ucap mommy Aldyan membuat sang Anak cengo sendiri mendapat pengakuan dari sang nyokap.

    "Yaudah Dyan mau berangkat ngantor dulu yah... Assalamualaikum... Bye Mom, Dad..."pamit Aldyan beranjak pergi dari ruang tamu hingga jarak yang jauh dan menghilang dibalik gerbang depan.

    Saat ini Aldyan masih dengan aura yang mendominasi yaitu menyeramkan dan tidak ada terlihat sedikitpun senyumnya, sedari tadi hanya wajah datar dan dingin yang diperlihatkan pemuda itu.

   Merasa terpanggil Aldyan mulai menoleh mendapati sekretaris centilnya. Aldyan hanya memutar bola matanya malas.

    "Pak ... Hari ini kita ada meeting dengan klien diluar..."ucap sekretaris yang dikatahui namanya adalah Clara

   "Hm.."kata Aldyan berlalu pergi dari sana.

    Mengapa tidak ada Aksa karena sesuai kesepakatan yaitu Ia sedang berlibur dan seminggu kemudian Ia sudah kembali bekerja diperusahaan ini. Terdengar suara handpone dari ponsel Aldyan dan tertera lah nama nyokapnya Aldyan.

ALDYZARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang