#AWH-16

224 12 8
                                    


Wanita itu mengusap pelan rambut Hye Kyo. "Nak? Kenapa diam saja? Ayo kenalkan ini calon ayah barumu." Kata Ibu yang menyadarkan lamunan Kyo.

Kyo mengedipkan kedua matanya secara cepat. Lalu menguceknya kasar. Berharap apa yang ia lihat ini memang keadaan yang sebenarnya. Ia melihat pria dihadapannya yang akan menjadi ayah barunya.

Wajahnya tak asing. Seperti pernah melihat. Tapi dimana?

"Halo saya Song Hye Kyo." Kata Hye Kyo mengulurkan tangannya sopan

"Ya! Kyo.. ibumu banyak sekali bercerita tentangmu. Kata ibumu kamu adalah anak yang sangat mandiri. Benar begitu?" Ujarnya mengakrabkan diri.

Kyo terus menatap wajah laki-laki yang usianya sekitar 40 tahun itu. Semoga saja wajahnya tidak berubah menjadi wajah kekasihnya lagi seperti apa yang ia bayangkan tadi. Huh! Akan kacau bukan?

"Oh. Ya selama ini saya memang jarang bertemu dengan mama saya. Bahkan saya tinggal sendiri di Jakarta. Sudah hampir 4 tahun." Jelasnya

"Wah! Kamu memang sangat bisa diandalkan ya? Anak saya seusiamu. Dia masih saja sering merengek minta uang jajan" Katanya terus bercerita.

Hingga cukup menguras waktu tiga jam untuk mengurus pakaian yang akan digunakan ketika acara pernikahan. Sepertinya kali ini ibunya akan mengadakan pesta untuk merayakan hari jadinya. Karena calon suaminya terlihat orang yang memiliki jabatan tinggi disebuah perusahaan.

"Ma, aku harus pergi kerumah temanku. Aku bisa pergi sekarang?" Tanya Kyo

"Oke. Tapi nanti malam kamu ikut dengan mama ya?" Katanya

"Kemana?"

"Kita tidur dihotel malam ini" Ujarnya

Hye Kyo mengangguk. Memberi sapaan.kemudian berlalu.

Ia menaiki sebuah taksi yang mengarah pada suatu tempat. Tempat yang pernah ia kunjungi sebelumnya. Walaupun hanya sekali. Ia ingin memastikan sesuatu kali ini.

Tak membutuhkan waktu lama untuk tiba disalah satu rumah mewah ini. Ia turun dari taksi kemudian menitip pesan agar sopir taksi menunggunya sebentar. Sepertinya memang ia tak berniat lama mengunjungi rumah ini.

Ia berjalan pelan. Sambil melirik kesetiap sudut halaman rumah yang terlihat sepi ini. Hye Kyo mengetuk pintu rumah ini penuh tenaga. Bahkan berkali-kali hingga seseorang membukakan pintu rumah.

"Maaf cari siapa?" Sapa seorang pembantu

Hye Kyo menjelaskan niatnya datang kemari. Ia tak menjelaskan niat sebenarnya apa. Ia hanya bilang bahwa ia ingin mengambil barangnya yang tertinggal disini. Tak membutuhkan waktu lama ia kembali kedalam taksi. Dan melaju.

Didalam taksi. Hye Kyo menatap layar ponselnya yang menunjukan sebuah bukti bahwa dugaannya sendari tadi benar. Ia terus merasa gelisah atas kenyataan ini. Bahkan dirinya bingung apa yang harus ia lakukan.

"Pak? Ke café kemang ya." Katanya pada sopir taksi

"Baik."

Setibanya di café kemang. Ia telah menduduki satu meja dengan buku menu yang belum dibuka. Dirinya sedang menunggu seseorang yang akan menghampirinya dalam waktu dekat. Ia terus menatap layar ponselnya dengan keadaan yang sama. Gelisah.

Hingga seseorang yang dinantikan pun tiba.

"Hi! Sudah lama tidak makan berdua. Kamu rindu?" Sapanya yang menduduki kursi café tepat dihadapan Kyo

"Jangan terlalu pede. Gue ngajak Lo kesini untuk
menanyakan sesuatu." Ketus Kyo

"Apa?"

"Lo tahu kalau bokap Lo mau menikah lagi?" Tanya Hye Kyo padanya

A Warm Hug! Where stories live. Discover now