#AWH-8

244 6 1
                                    

"Lo ngapain rebahan gitu?!" Tanya Hye Kyo kesal
"Sudahlah kamu lebih baik sini baring samping aku!" Ujarnya

"Hah? Lo udah gila ya? Gue mau cabut!" Ujar Hye Kyo yang berniat membuka pintu apartment. Naas. Sepertinya semua pintu dan jendela di ruangan ini terkunci rapat. Lebih tepatnya dikunci rapat oleh Joong-Suk.

Hye Kyo kembali menemui Joong-Suk yang masih merebahkan tubuhnya diatas ranjang.

"Apa maksud semua ini? Apa maksud Lo?! Mana kunci apartment ini! Lo jangan main-main sama Gue!" Tegas Hye Kyo mulai geram

"Maksud Gue adalah! Kita nikmati malam ini hanya berdua! Bagaimana ?" Ujarnya masih santai

Hye Kyo kembali beranjak. Mengarah pada pintu apartment dan mulai berteriak. "Tolong! Tolong!" Teriaknya dengan kencang

"Teriak? Sekencang apapun Lo teriak bahkan sampai pita suara Lo putus itu gak akan berpengaruh!" Ucapnya berdiam diri diambang pintu kamar

Dan. Plak! Sebuah tamparan hebat mendarat pada pipi kanan Joong-Suk.

"Brengsek!" Ucap Hye Kyo murka

"Gimana? Lo masih mau nolak Gue? Kita nikmati saja malam ini!" Ujarnya lagi

"Tolong! Tolong! " Teriak Hye Kyo Lagi

Tak membutuhkan waktu lama. Joong-Suk memberikan pelukan hangat pada wanita dihadapannya itu, lalu membopongnya keatas ranjang secara paksa. Keduanya kini telah berada diatas ranjang. Joong-Suk tepat berada diatas Hye-Kyo sekarang. Kini Hye Kyo tidak bergerak sama sekali.

Berontaknya Hye Kyo pun tak ada artinya.

"Sudahlah nikmati saja malam ini!" Ucap Joong-Suk berbisik pelan tepat ditelinga Hye Kyo.

"Minggir!" Teriak Hye-Kyo.

"Ssst!.."

Dengan lembut Joong-Suk mendaratkan bibirnya pada bibir Hye Kyo. Kecupan demi kecupan ditolak Hye Kyo. Hingga ia merasakan ada sesuatu yang meraba lekukan dadanya. Tangan itu meremas kasar kedua breastnya.

"Lepas! Tolong!"

Geram dengan teriakan wanita dihadapannya. Joong-suk menyumpalnya dengan sebuah syal. Mengikat kedua tangan Hye Kyo dengan syal selanjutnya. Benar-benar sudah terencana.
Kini Joong-Suk bisa bermain dengan tenang.
Joong-Suk mengulum putting itu dengan ganas sambil meremas breast agar semakin nikmat. Hingga pada sebuah titik. Joong-Suk memandang sebuah bagian tubuh yang sedari tadi sudah tak sabar untuk ia nikmati. Miss V.

Bagian itu masih tertutup oleh gaun indah. Joong-Suk menoleh pada Hye Kyo yang terus berteriak tanpa suara. Tak lama. Ia merobek gaun itu hingga kini terlihat sebuah CD berwarna peach yang masih menutupi Miss V itu.

"Ahhhh! Sungguh menggoda!" Ujarnya mengecup lembut CD itu.

Ia menyentuh CD itu. Kemudian merobeknya kasar. Benar-benar keindahan baginya malam ini. Miss V yang begitu indah terlihat berwarna pink merona. Sungguh tak kuasa lagi Joong-Suk menahan hasratnya.

Bruk! Sikut Hye Kyo menancap pada dick milik Joong-Suk hingga membuat dirinya terkapar kesakitan.

Dengan cepat Hye Kyo berlari kearah pintu. Melepaskan ikatannya yang tidak cukup kuat dan menggerakan gagang pintu agar terdengar oleh orang luar.

"Tolong! Tolong buka pintunya! Tolong!"

Joong-Suk kembali memeluk Hye-Kyo dari belakang. Membuat dirinya tak bisa bergerak. Namun untuk kesekian kalinya Hye Kyo berontak. Mengeluarkan tenaga sekencang mungkin untuk lolos darii tikamannya.

"Lepas!"

"Diam!"

Sebuah kunci itu ternyata berada disaku celana Joong-Suk. Bukan kunci. Lebih tepatnya sebuah Golden Card. Dengan penuh ide, Hye Kyo terus mencari cara agar mendapatkan Card itu.

Bruk! Untuk kedua kalinya Hye Kyo menendang Dick milik Joong-Suk. Kemudian mengambil card itu pada saku celananya. Lalu men-tap kannya pada sensor otomatis itu.

Pintu sudah terbuka. Namun baru sedkit. Joong-Suk kembali menyeret Hye Kyo kedalam kamar tidur.
Namun Hye Kyo tak berhenti untuk berteriak.

Joong-Suk kembali membaringkan tubuh Hye Kyo diatas ranjang. Dan membuat Hye Kyo tak berdaya. Hingga akhirnya, sebuah jari telunjung Joong-Suk menyentuh halus Miss V wanita dihadapannya.

"Tuhan! Bagaimana ini!" Tangis Hye Kyo dalam hati

Bruk!

Sebuah hantaman keras mendarat pada bagian leher belakang Joong-Suk hingga terkapar. Hye Kyo menjerit ketakutan. Dirinya tak kuasa membuka kedua matanya sendari tadi. Seseorang membaluti tubuh Hye Kyo dengan selimut.

Kemudian membopong tubuh Hye Kyo keluar dari kamar 2118 itu.

Hye Kyo masih memejamkan matanya. Bahkan ia tak tahu siapa yang kini sedang membopongnya. Rasa takut dan malu itu kini menyelimuti tubuh Hye Kyo.

Cekrek. Bruk.

Tak lama seseorang merebahkan tubuh Hye Kyo diatas sofa. Dengan pelan dan rasa takut Hye Kyo membuka kedua matanya perlahan. Menoleh kearah sekelilingnya yang ternyata dirinya masih berada didalam apartment.

Ia menoleh pada Pria dihapannya.

Hye Kyo menghelakan nafas sekaligus. "Joong-Ki?" Ucapnya rilih. Dengan nafasnya yang masih ngos-ngosan dan keringat yang bercucuran, ini adalah keringat ketakutan.

"Kamu aman disini" Ucap Joong Ki menyelimuti tubuh Hye Kyo yang terlihat pakaiannya sudah tak karuan.

Hye Kyo menangis deras. Tangis itu semakin menjadi-jadi.

"Kamu baik-baik saja?" Tanya Joong-Suk

Dengan keadaan seperti ini Hye Kyo benar-benar sudah tidak bisa berpikir jernih. Ia meraih sebuah botol beer berkuran besar dengan kadar cukup tinggi diatas meja yang membuat dirinya kini beranjak.

"Kenapa? Apa yang akan kamu lakukan?!" Tanya Joong-Ki terkager

Tangannya kini menggenggam botol itu dengan kuat."Jangan mendekat!" Kata Hye Kyo tegas

"Tapi saya tidak berniat macam-macam! Saya hanya membantumu!" Ujar Joong-Ki

"Cukup!"

"Jangan! Saya tidak akan melukaimu! " Pinta Joong-Ki "Jangan lakukan itu!" Pinta Joong-Ki lagi.

Hingga Hye Kyo melakukan sesuatu diluar kendalinya.

💋
💋
💋

Note: mohon untuk yg sedang berpuasa bacanya setelah buka puasa ya☺️🙏🏻😂

A Warm Hug! Where stories live. Discover now