3. Rumor

950 256 11
                                    

"Rosi, makan dong, laper." Lisa yang duduk di sofa sedang melihat melas rekan kerja sekaligus sahabat yang masih berkutat dengan laptopnya. Seperti biasa, gadis itu selalu menghampiri sahabatnya saat jam makan siang.

"Hemm, woii," merasa tidak ditanggapi, Lisa melempar permen yang ada diatas meja tamu ke Rose, dan kena.

"Iya bentar, bawel amat."

Cit.

Mendengar pintu terbuka, dua gadis cantik itu menoleh dan mendapati William berdiri diambang pintu, otomatis mereka juga ikut berdiri dan tersenyum menyapa.

"Lis, Ros, ayo makan siang bareng saja," ajak William, Lisa dan Rose tersenyum mengangguk mengiyakan ajakan orang tua Taehyung itu.

——

Ah, tapi tentu saja tidak bersama Taehyung. Entahlah, sepanjang yang Lisa amati tiga hari sejak laki-laki itu menjabat sebagai CEO, ia tidak pernah ada saat makan siang dan tidak pernah keluar dari ruang kerja elitnya itu. Pantas saja beberapa karyawan sudah menjulukinya manusia es, apalagi tatapan yang selalu tajam itu.

"Kalian kalau panggil Taehyung, Taehyung saja. Seumuran kalian dia. Perlakukan seperti teman saja," ucap William setelah memesan makan siang. Lisa dan Rose saling menatap satu sama lain kemudian tersenyum mengangguk.

"Taehyung cuma tampang luarnya aja dingin, sebenarnya hatinya lembut kok," tambah William dan disahuti kekehan dua gadis cantik itu.

William sudah seperti orangtua Lisa dan Rose sendiri, karena sejak awal mereka bekerja, William selalu mendampingi dan mengajari mereka. Terlebih lagi, William merupakan teman dekat orang tua Lisa.

***

"Eh sini Lis," Rose dan teman-temannya memanggil Lisa yang sedang berjalan ke pantry untuk membuat kopi. Lisa pun mengangkat dua alisnya pertanda apa.

"Apaan? Tukang gosip nih kalian," meskipun Lisa bicara seperti itu, ia tetap menghampiri meja bundar berdiameter 90 sentimeter itu. Dirinya juga tidak mau ketinggalan berita hangat tentunya.

"Lo juga kali," Irene menunjuk Lisa dengan dagunya yang disambut cengiran khas gadis itu.

"Katanya, bos yang baru jenius. IQ nya 152," ucap salah satu dari mereka menunjuk kertas dengan beberapa poin disana.

"Disebutin juga, He was a playboy," lanjutnya. Lisa mengangguk-angguk mendengarkan teman rumpinya itu.

"Pernah ada rumor ga sih? Ini katanya, mimpin perusahaan yang ada di New York kan, ngapain tiba-tiba balik Indonesia?" Tanya Rose penasaran pada laki-laki miliarder itu.

"Gatau, tapi ini-ini, katanya pernah deket sama Jennie," sahut Wendy menunjuk salah satu poin kertas itu. Poin? Iya, bos baru itu sepertinya jauh lebih populer dari bayangan mereka. Kesuksesan dan ketampanannya juga berhasil menarik perhatian media.

"Jennie? Jennie yang lagi naik daun itu?"

"Iya, bener."

"Wah gila, tapi emang sama-sama cakep si. Jadi ya cocok-cocok aja."

"Tapi ko sama selebriti si?"

"Ya suka-suka orangnya dong."

"Iya-iya," mereka saling menyahuti menanggapi hal-hal tentang Taehyung, sampai—

Catch Me! | TaeliceWhere stories live. Discover now