Ekstra Part 1 - The Wedding Day

12.4K 542 13
                                    

Author’s POV

Angin bertiup lembut menerpa hutan. Daun-daun yang berterbangan dibawa angin, menuju sebuah pack yang terlihat sangat ramai. Semua orang terlihat sibuk di sana. Banyak orang yang berdatangan. Untuk sebuah acara. Yaitu, pernikahan.

Pernikahan dari dua pasang werewolf yang dinantikan cukup lama. Setelah melalui hari-hari bersama, bertarung bersama, memimpin bersama (mungkin), akhirnya upacara janji suci ini terlaksana. (oe oe)

Di depan sebuah mansión, terlihat banyak orang berdatangan, menuju halaman yang sangat luas, tempat pernikahan tersebut dilaksanakan. Semua orang yang datang terlihat tampak gembira. Namun, tak seperti seorang gadis yang mengamati dari dalam kamarnya. Ia tampak gelisah.

***

Rheva’s POV

“Ow, bagaimana ini? aku gugup sekali. Lihatlah, banyak orang yang sudah datang.” Keluhku.

Jujur, aku tak tau harus merespon seperti apa. Aku belum pernah menghadiri acara pernikahan sebelumnya. Ya, secara teknis aku malas. Jadi aku tak tau harus bagaimana. Lihatlah, semakin banyak orang yang datang. Ouh, aku gugup sekali.

“Tenanglah, Rheva. Kau akan baik-baik saja.” Ucap Sheila menenangkanku.

“Bagaimana kau tau? Kau kan belum pernah menikah.”

“Ahaha, aku ini sering menggantikan Rafael dalam hal apapun. Tentu saja pernikahan juga sering aku kunjungi.” Ucap Sheila sombong sembari menghempaskan rambutnya ke belakang.

“Itu benar, Nadira. Kau akan baik-baik saja.” Ucap Leyla menyetujui.

“Hmp. Tetap saja aku masih gelisah. Ini jelas berbeda dengan upacara mengangkatan luna.”

“Kakak ipar, Kakak ipar sangat cantik. Jika besar, akum au seperti kakak ipar.” Ucap Urania tiba-tiba. Ouw manisnya.

Aku tersenyum manis dan berjalan ke arahnya. “Panggil saja aku dengan Rheva, seperti kau memanggil Rafael. Dan juga, kau tidak boleh jadi sepertiku.”

Urania tampak mengerutkan dahinya. Ia terlihat sedih. “Kenapa?”

“Karena. Kau juga sudah sangat cantik. Jadilah cantik menurut dirimu.” Aku tersenyum sembari memasangkan bunga di kepalanya.

“Yeay. Apakah aku sudah sangat cantik?”

“Tentu saja” Aku pun tersenyum geli, melihat tingkah laku dari Urania.

“Rheva, aku keluar sebentar. Ada yang harus ku kerjakan di luar.” Ucap Sheila tiba-tiba.

“O-oke”

***

Rafael’s POV

“Apa yang terjadi di dalam? Kenapa terdengar heboh sekali?” aku sudah mencoba untuk mengintip apa yang dilakukan mateku di dalam sana.

BRAK

“Aduh duh. Apa yang kau lakukan, Sheila?”

“Apa yang kau lakukan di sini?” Aku menelan ludahku dengan berat. Tatapan Sheila yang mengerikan, intonasi yang mengancam, sudah dipastikan lagi, sebentar lagi ia akan mencabikku.

“Ah, itu. Tidak—”

“SUDAH KU BILANG BERAPA KALI, KAU TIDAK BOLEH MENEMUI RHEVA SEBELUM PERNIKAHAN DIMULAI!!” ucap Sheila marah sembari memukul keras kepalaku.

“Kak Sheila?” aku dan Sheila seketika menoleh.

“Hallo!” itu Rommy dan Ronny yang datang bersama Theo.

“Oh, hai Rommy, Ronny. Mau bertemu dengan Rheva ya.. Dia ada di dalam. Masuk saja.”

“Permisi” Ucap Rommy, Ronny dan Theo bersamaan.

“Apa-apaan ini? Mereka boleh masuk, kenapa aku tidak?”

“Kau masih mau meminta penjelasan lagi?” terdengar suara patahan tulang saat Sheila meremas jarinya. Gulp.

“Wow, Kak Rhe. Kau cantik sekali!!” -Ronny

“Tidak ku sangka kakak bisa secantik ini.” -Rommy

“Kaka ipar, kau sangat cantik. Seperti malaikat yang turun ke bumi. Jadilah mateku saja, kakak ipar!”-Theo

“Theo! Apa yang akan kau—”aku mencoba untuk menerobos masuk, tapi dengan cepat Sheila langsung meremas pundakku.

“Sudah ku bilang.. PERGI DAN JANGAN TEMUI RHEVA SEBELUM ACARA PERNIKAHANMU!!”

“Waaaaaa…”

***

Author’s POV

Seorang gadis terlihat keluar dari mansión ditemani sang beta sebagai pengganti ayah dari sang gadis tersebut. Gadis yang berpakaian serba putih yang sangat anggun. Berjalan perlahan menuju altar yang berada di tengah-tengah halaman.

“Rheva. Kau cantik sekali. Aku tak menyangka akan mendampingimu sebagai pengganti Alpha Alex.”

“Kaulah orang yang paling ku percayai setelah orang tuaku, Jon. Teman masa kecilku. Yang selalu ada untukku. Ku harap kita bisa terus seperti ini.”

“Tentu saja. Kita akan tetap menjadi teman. Aku akan selalu ada untukmu. Sebagai teman tentunya.”

Mereka berdua berjalan perlahan menuju altar, yang sudah ditunggu oleh Rafael di sana. Gadis yang sangat cantik. Semua mata tidak bisa terlepas dari pesonanya. Bahkan sang mate, Rafale juga tak bisa berkedib walau sekali karenanya.

“Mate. Kau sangat cantik. Aku tak bahkan tak bisa menggambarkan kecantikanmu.”

Sang gadis terlihat tersipu malu. “Kalau begitu, tak usah kau gambarkan. Karena kau akan melihatnya setiap hari.”

Rheva dan Rafael sudah berdiri berdampingan di depan penghulu (atau apalah kalian maunya). Dengan secepat kilat sang penghulu menyadarkan diri dari lamunannya dan memulai memulai acaranya.

“Rafael Uno Harbor. Apakah anda bersedia menerima wanita ini sebagai istrimu, Lunamu, dalam keadaan senang maupun susah, selama kalian masih hidup?”

 “Aku bersedia”

“Rheva Nadira Alva Black. Apakah anda bersedia menerima pria ini sebagai suamimu, Alphamu, dalam keadaan apapun?”

 “Aku bersedia”

“Dengan ini aku nyatakan kalian sebagai suami istri. Sekarang, kalian boleh untuk berciuman.”

Rafael dengan cepat mencium Rheva. Disertai suara tepuk tangan yang meriah. Hari itu, adalah hari yang tak akan terlupakan bagi Rheva. Karena ia tak menyangka, ia akan menikahi matenya, yang tidak memperdulikan segala kekurangannya.

***

Hola, I'm back..
Ekstra part 1 tentang pernikahan..
Kok pada milih pernikahan sih??
Dah pada mau nikah ya??🙃
Huehe

Part ini satu-satunya part yang ada Author's POV nya..
Hehe..
Dan aku cuma buat tiga ekstra part..
Karena cukup banyak yang minta sama si kembar, atau semua pilihan yang ku kasih, jadi ku buat ekstra part Rheva bersama adik-adiknya..

So, don't forget it..
Jangan lupa vote dan komennya😁

Wizard Wolf [Complete]Where stories live. Discover now