Part 1 - The Beginning

20.6K 1K 7
                                    

Rheva’s POV

Aku bangun dari tidur nyenyakku. Aku menguap lebar karena aku cukup kelelahan kemarin. Aku bangkit dari tempat tidur berukuran queen size dan pergi menuju kamar mandi. Setelah 30 menit rutinitas mandiku selesai. Aku memilih-milih baju yang akan ku kenakan di walk in closet.

Oh iya, Namaku adalah Rheva Nadira Alva Black. Aku anak pertama dari pasangan paling istimewa, Valey Black dan Alexander Reva Black. Aku memiliki adik laki-laki kembar yang sama-sama berpangkat Alpha, huft.

Rommy Alva Black, dia adalah Alpha dari pack ini, Snow Moon Pack. Sedangkan kembarannya, Ronny Alva Black, dia adalah Alpha dari pack Moonlight Pack.

Umurku sekarang 21 tahun. Setelah 3 tahun aku mencari mateku di sini, aku memutuskan untuk mencarinya di dunia manusia. Dan ya, disini lah aku, mansion Snow Moon Pack. Kami bertiga ceritanya sedang kumpul keluarga sebelum aku pergi ke dunia manusia. Hehe.

Aku adalah half werewolf half wizard. Aku sampai sekarang belum bisa berganti shift dengan wolf ku. Sedih memang. Kata mendiang ibuku bahwa kekuatanku sedang tersegel. Mungkin itu sebabnya aku tidak bisa berganti shift.

Nama wolf ku Ruby. Dia wolf yang sangat cerewet dan kuat tentunya. Oh satu lagi, aku memiliki sosok lain dalam diriku. Yaitu sang wizard, namanya Rosana. Rosa itu pandai dengan sihir, ya jelas lah namanya juga wizard, dan pemarah.

Aku memilih celana jeans putih dengan baju biru dongker tanpa lengan. Aku suka baju ini karena dibagian perutnya ada pitanya. Aku memoles wajahku dengan make up natural biar lebih fresh.

***

Aku keluar dari kamarku dan turun ke ruang makan. Di sana sudah menungguku Rommy, Ronny, Jon, dan beberapa anggota pack lainnya. Sepertinya mereka tinggal menungguku saja. Jadi serasa jahat aku di sini.

Oh iya, Jon adalah sahabat kecil ku, ia menjadi Beta di Snow Moon Pack menggantikan posisi ayahnya. Untung saja aku punya adik laki-laki. Jadi aku tidak perlu menjadi Alpha female seperti ibuku.

“Kak Rhe, kau lama sekali.” Belum sempat aku duduk Ronny sudah nyerocos begitu saja.

Ya, setelah kepergian orang tuaku aku meminta Rommy dan Ronny untuk bersikap seperti biasanya. Agar ayah dan ibu dapat melihat dengan senang dari atas sana. Namun Rommy justru bersikap semakin dingin. Dia memang sangat bandel seperti kotoran di kamar mandi ku.

“Aku juga punya kepentingan pagi Ron.” Jawabku ketus sambil mendaratkan bokongku ke kursi ku dan lihat, Rommy hanya melihat dingin tak acuh.

Setelah semua siap, para omega membawakan makanan ke meja makan. Kami makan dengan tenang. Hanya suara dentingan piring dengan sendok yang menggema. Setelah selesai, seperti biasa mereka semua pergi ke tempat mereka.

Hanya tinggal aku, Rommy, dan Ronny. Bahkan Jon pun pergi entah kemana. “Jadi, kak. Kau serius untuk pergi ke dunia manusia hari ini?”

“Tentu saja Ron. Dan tenang saja, aku sudah meminta bantuan dari Jon masalah keperluanku di sana.”

“Kakak ternyata menggunakan betaku tanpa ijin ya.” Sela Rommy

“Ya bagaimana lagi. Hanya Jon satu-satunya orang yang paling ku percayai setelah kalian.”
Rommy memutar bola matanya malas.

“Dan aku juga sudah menyiapkan koperku. Aku mungkin akan tinggal cukup lama di sana. Aku akan memulai kuliah.” Aku tersenyum lebar

“Dan kenapa kau terlihat sangat senang begitu.”

“Itu karena, Rommy. Karena, kuliah itu menyenangkan. Kau akan belajar sesuatu yang baru. Sekali-kali kau harus mencobanya”

“Hahaha. Bagaimana mau mencoba kak jika setiap ulangan saja mendapat nilai jelek.” Ejek Ronny yang langsung mendapat hadiah tatapan tajam dari Rommy.

Melihat hal itu aku langsung teringat masa lalu ketika Ronny dan Rommy selalu bertengkar karena hal-hal kecil. Namun tiba-tiba, sesuatu yang tak terduga terjadi. Rommy kali ini benar-benar mengejar Ronny untuk menghajarnya.

Aku tertawa lepas melihat tingkah mereka. Aku melihat mereka yang saling kejar dengan wajah tersenyum. Namun lama-kelamaan senyumku hilang dan berganti dengan amarahku. Dengan cepat aku langsung berdiri dan menjitak kepala mereka.

“APA YANG KALIAN LAKUKAN. SENANG AKU MELIHAT KALIAN SEPERTI INI KARENA MENGINGGATKANKAN PADA MASA LALU. NAMUN KENAPA KALIAN TIDAK BERHENTI HAH?” aku berteriak marah di samping telinga mereka.

Dapat ku rasakan para omega melihat aksi kami. Dan beberapa warrior juga. Sepertinya mereka tidak akan menyangka bahwa dua alpha hebat dapat tunduk oleh bentakan seseorang.

***

Aku, Rommy, dan Ronny sedang berada di depan mansion. Aku akan berangkat setelah ini. Jon sudah selesai memasukkan barang bawaanku ke dalam bagasi mobil. Aku menatap mansion ini dengan lekat. Banyak kenangan yang tercipta di sini.

“Kau serius akan pergi kak?” tanya Ronny untuk ke sekian kalinya.

Aku tersenyum, “Tentu saja Ron. Sudah berapa kali ku katakan.”

Aku akhirnya berpelukan dengan Ronny. Ku lihat Rommy seperti ingin memelukku tapi Ia sepertinya jaim. Oke lah, aku mengalah, akhirnya aku memeluk Rommy.

“Aku akan merindukan kalian” ucapku di sela pelukan.

“Datanglah ke apartemenku jika kalian ingin bertemu denganku.”

“Oke kak.”

Aku masuk ke dalam mobil sport merah ini dan Jon menjadi sopir pribadiku. Aku melambaikan tangan ke arah adik-adikku.

“Jangan bawa Betaku terlalu lama kak.”

Aku hanya geleng-geleng kepala. Kata terakhir sebelum kami berpisah justru kalimat aneh seperti itu.

Tbc.

***

Aloha..
New story..
Bagaimana? Bagaimana?
Bagus atau keren??
Hehe..

Vote komen yaa..
Support ceritaku biar bagus☺️

Wizard Wolf [Complete]Where stories live. Discover now