Part 19 - The Inside of Me

12.6K 743 19
                                    

Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia ke 74🇮🇩
Untuk merayakannya, aku paksain buat update..
Fiuh, lelah juga..
Happy reading

***

"Biarkan aku memeriksa kalian bertiga." Cristal mengangkat kedua tangannya kedepan. Semburat cahaya biru terang keluar menerangi kami.

"Ini aneh. Kenapa wolf dalam diri kalian tertidur?"

Apa maksudnya? Lobo pasti bangun jika terjadi sesuatu pada Rosana. Dan kenapa wolf dari Alpha Rommy dan Ronny juga tertidur? Apakah ini disengaja oleh seseorang atau sesuatu?

"Apa maksudmu, Bi?" ucap Alpha Ronny.

"Aku juga tak tau, apa saja yang kalian lakukan?"

"Tidak ada, hanya membicarakan tentang kerja sama kami." Ucap Alpha Rommy datar. Aku harus terbiasa dengan ini.

Ku lihat Cristal melirik ke arah cangkir yang berada di atas meja. Kemudian dia mendekatinya dan mencelupkan jarinya ke cangkir itu. Apa yang dia lakukan.

"Minuman ini, mengandung sleep powder. Dan ada sedikit sihir di sini yang akan membuat efek sleep powder mempengaruhi wolf dalam diri kalian."

Aku seketika terkejut. Bagaimana bisa kami tak menyadarinya. Dan siapa yang menaruhnya? Aku tak merasakan ada orang lain sejak tadi.

"Raf, bagaimana ini?" tanya Sheila panik. Bahkan Leyla pun juga tak kalah panik.

"Kita akan mencarinya. Alpha Rafael, kerahkan warriormu untuk mencari kakakku. Aku dan Ronny juga akan mengerahkan pasukan kami." Jawab Alpha Rommy tegas

Aku menggangguk dan langsung memerintahkan Bruce untuk mencari mateku. Kenapa hal ini bisa terjadi.

***

Rosana's POV

Aku mengerjapkan mataku berkali-kali. Dimana ini? terakhir yang kuingat aku sedang berada di kamar Rafael. Aku melihat sekeliling. Tangan kakiku dirantai. Ok, ini buruk. Aku melihat diriku berada di dalam sel. Penjara.

Aku mencoba menggerakkan tanganku. Percuma, rantai ini kencang sekali. Mungkin beberapa sihirku bisa melepaskan rantai ini. Aku mencoba beberapa mantra. Nihil. Rantai ini tak bergeming. Sepertinya rantai ini juga dimantrai agar tidak mudah lepas.

'Rosa' panggil Ruby tiba-tiba

'Ada apa Ruby?'

'Aku telah menemukan Rheva'

'Benarkah?' tanyaku senang, tapi kenapa Ruby terdengar sedih.

'Ada apa Ruby? Dimana Rheva?'

'Aku menemukan segel di dalam tubuh kita. Dan segel itu sangat kuat. Aku tidak bisa melaluinya.'

'Ya, Ruby. Kita semua tau bukan jika kita memiliki segel itu di dalam tubuh kita.' Aku mulai bingung dengan Ruby. Kenapa dia tiba-tiba membahas tentang segel itu?

'Ya, aku tau. Hanya saja..'

'Hanya saja apa? Dimana Rheva. Kita tidak punya waktu untuk membahas segel itu.'

'Rheva. Dia berada di dalam segel itu.' Aku seketika membeku.

'Dia apa? Apa maksudmu Ruby? Jangan bercanda. Ini tidak lucu.'

'Aku tidak bercanda Rosa. Aku melihat dari luar segel, Rheva tertidur di sana dikelilingi cahaya putih yang menyilaukan. Dan juga, segel itu melemah, beberapa cahaya itu berhasil keluar melalui segel'

Apa? Bagaimana bisa? Maksudku, bagaimana bisa Rheva berada di dalam sana? Segel itu, segel itu tak mungkin rusak sampai aku ditandai oleh mateku. Mate? Rafael? Kenapa aku jadi bimbang seperti ini.

Aku mencoba untuk melepaskan rantai ini lagi. Rantai ini tetap tak bergeming meski aku sudah berusaha sekuat tenaga. Akh, terkutuk kau rantai sialan. Tiba-tiba aku mendengar suara langkah kaki mendekat.

Terlihat sosok pria dengan rambut hitam berantakan dan mata gelapnya. Cih siapa dia. Maksudku, lihat saja pakaiannya, terlihat kuno. Dari aura ini, apakah dia wizard? Tapi kenapa aku belum pernah merasakan aura seperti ini?

"Oh, dear. Kau pasti bingung denganku bukan? Ya tentu saja. Karena kaum Black Wizard selalu bersembunyi setelah sepasang half menghabisi sebagian besar dari kami." Pria itu membuka pintu sel dan mendekatiku.

Black Wizard? Jadi mereka ada? Dan sepasang half? Kenapa pemikiranku menuju ke arah Ibu dan Ayah? Aku menatapnya tajam

"Apa yang kau inginkan dariku?" bentakku padanya.

"Oh, dear. Kau memiliki kekuatan yang besar. Tidak, semakin besar. Dan aku menginginkannya." Jawab pria itu dengan smirk yang mengerikan terukir di wajahnya.

"Kau tak akan bisa melakukan hal itu."

Pria itu mengangkat sebelah tangannya ke depan. Seketika tubuhku langsung terasa panas. Sakit sekali. Aku berteriak sekencang mungkin. Cahaya putih keluar dari tubuhku dan berkumpul ke tangan pria itu.

Ini sangat menyakitkan. Air mataku bahkan turun tanpa ku perintahkan. Tiba-tiba, rantai yang membelengguku meleleh. Pria itu menghentikan aktivitasnya. Ia menatapku terkejut. Sedetik kemudian ia menyeringai.

"Rambut yang memutih. Sudah dipastikan, kau adalah-"

Kesadaranku menghilang bahkan sebelum pria itu menyelesaikan kalimatnya. Sial, persetanan dengan kalimat bodohnya. Aku harus bertahan untuk Rheva. Namun, sedetik kemudian hanya gelap yang menyelimutiku.

***

Rafael's POV

Aku mondar-mandir di ruang tamu sejak tadi. Dimana mateku sekarang? Apakah dia baik-baik saja? Dad sudah datang dan membangunkan wolf ku dan wolf milik Alpha Rommy dan Alpha Ronny. Mereka juga secemas diriku.

"Kenapa tidak ada laporan dari para warrior?' ujar Alpha Ronny cemas.

"Ini semua salahku. Aku tak bisa melindungi Kak Rheva." Ucap Alpha Rommy geram.

Tiba-tiba Cristal datang bersama Sheila dan Leyla.

"Raf, kami telah menemukan lokasinya."

"Dimana?" tanyaku, Alpha Rommy, dan Alpha Ronny serentak.

"Aku dapat merasakan auranya. Auranya semakin besar dan semakin luas. Dia berada di kawasan barat tempat ini."

Tanpa buang-buang waktu, Aku, Alpha Rommy, dan Alpha Ronny langsung berlari menuju arah barat. Firasatku buruk tentang ini. Mate, bertahanlah sebentar lagi.

Tbc.

***

Hola, I'm back again..
Harap maklumi waktu author update yang gak jelas ini ya..

Author : Waaaa.. gawat, gawat, gawat..
Black Wizard : Cih. Siapa kau. Enyahlah atau kau akan ku binasakan..
Author : *gulp. A-aku yang membuat karaktermu. Ja-jangan main-main kau denganku.
Black Wizard : Apa peduli. Sekarang pergi. Kau menggangguku.
Author : Ah.. bukan itu yang penting. Kekuatan Rosana tak terkendali lagi. Kali ini kekuatan apinya. Kita harus segera menghentikanya, kalau tidak--
(Duak)
Author : WAAAAAAA.....★
(Author pun terbang menembus tembok hingga tak terlihat di ujung langit)

...

Part 20
Penyihir ini terus menendang tubuhku, seolah-olah dengan melakukan itu kekuatanku akan keluar. Aku terlempar sampai tubuhku menabrak tembok. Sial. Bagaimana aku menghubungi Rafael.

Black Wizard : Cih. Sepertinya aku sedikit berlebihan.
Black Wizard : Jangan lupa untuk vote dan komen. Kalau tidak, kalian lihat saja nanti.

Wizard Wolf [Complete]Where stories live. Discover now